uefau17.com

Pertamina Mau Bor Minyak ke Afrika, Ahok Minta Tolong Wamenlu Baru - Bisnis

, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta bantuan kepada Pahala Nugraha Mansury, eks Wakil Menteri BUMN I yang digeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

Ahok ingin Pahala bisa bantu mensukseskan langkah ekspansi Pertamina ke Afrika. Ahok percaya, posisi baru Pahala sebagai Wamenlu bisa mendukung misi tersebut.

"Pak Pahala juga nanti akan banyak bantu kita untuk hubungan. Kan kita mau buka bisnis baru di Afrika segala macam kan. Dengan Pak Pahala di Wamenlu itu akan sangat membantu," ujar Ahok di Jakarta, dikutip Rabu (19/8/2023).

Dia meyakini, posisi baru Pahala Mansury sebagai Wamenlu plus pengalamannya jadi Wamen BUMN I yang menangani sektor energi, bisa melapangkan rencana ekspansi Pertamina ke Afrika.

 

"Kalau Wamenlu itu kan karpet merah ke seluruh dunia. Nah, itu kita yakin beliau akan bantu. Kan beliau di Pertamina bagian dari investasi ya," kata Ahok.

Sudah Disampaikan ke Luhut

Adapun rencana perluasan bisnis Pertamina ke Afrika sudah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Setelah sukses masuk blok migas di Aljazair, Pertamina mendapat undangan dari Kenya untuk membangun kilang minyak (oil refinery) di sana.

Dari hasil perbincangan dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Luhut menyampaikan, perusahaan pelat merah tersebut berpeluang mendapat pasokan minyak mentah langsung dari hasil produksinya di Kenya.

"Jadi Pertamina akan masuk diminta oleh Kenya untuk membangun oil refinery di sana. Kemudian kita melihat ada peluang membawa minyak mentah ke Indonesia. Minyak mentah mereka, karena kita masih perlu," kata Luhut beberapa waktu lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertamina Teken Kontrak Baru Blok Migas di Aljazair Senilai USD 800 Juta

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya di Subholding Upstream, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) yang beroperasi di Aljazair di bawah PT Pertamina Algeria EP (PAEP), berhasil memperpanjang kontrak baru hidrokarbon di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405.

Perjanjian itu dilaksanakan sesuai perundangan Aljazair Nomor 19-13 yang mengatur aktivitas kegiatan hidrokarbon. Penandatanganan dilakukan di kantor pusat Sonatrach, Kamis, 15 Juni 2023.

Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP Jaffee A Suardin, CEO Grup Sonatrach Toufik Hakkar, serta mitra lainnya Repsol Aljazair dan pihak Otoritas Aljazair.

Penandatanganan kontrak ini diklaim sesuai dengan keinginan sejumlah mitra untuk merealisasikannya dalam ruang lingkup kontraktual MLN. Juga, untuk memperkuat kerjasama di bidang eksplorasi dan produksi hidrokarbon.

Jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan lebih dari USD 800 juta. Adapun produksi migas yang dapat dihasilkan bisa mencapai hampir 150 juta barel setara minyak.

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya terkait perjalanan baru operasi migas di Aljazair, yang dinilai telah melalui persiapan kontrak yang matang.

"Komitmen kami untuk jangka panjang akan menjadi perjalanan baru dan menarik, menegaskan kembali jejak langkah global kami bersama dengan Sonatrach dan Repsol," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).

3 dari 4 halaman

Pengeboran 12 Sumur Minyak

PIEP bersama mitranya, Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA terus menunjukkan kemampuan dalam mengoperasikan blok onshore minyak dan gas. Dengan kepercayaan ini, kontrak bagi hasil yang ditandatangani merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang disepakati antara ketiga perusahaan pada 28 September 2022.

Kerjasama operasi di bawah kontrak tersebut, yakni lapangan MLN dan 9 lapangan lainnya yang mencakup unitisasi Ourhoud dan El Merk.

Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran 12 sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru, serta pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (Water Alternating Gas), lalu proyek produksi energi tenaga surya.

4 dari 4 halaman

Produksi Puncak

Sementara Dirut PT Pertamina Internasional EP Jaffee A Suardin menyatakan, PIEP berpotensi menghasilkan produksi puncak di blok 405a sebesar 36.000 BOEPD. Kemudian juga dapat membuka peluang baru pengembangan di wilayah sekitar dalam 25 tahun ke depan, termasuk potensi tambahan 10 tahun perpanjangan kontrak.

"Hal ini mencerminkan proyeksi kami yang kuat ke depannya sejalan dengan strategi utama Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia," kata Jaffee.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat