uefau17.com

PHK 12.000 Karyawan, Bos Google Berdalih Hal Ini - Bisnis

, Jakarta Chief executive officer atau CEO Google Sundar Pichai mengatakan kepada karyawan pada hari Senin bahwa akan ada PHK sebagai upaya tindakan tegas karena pertumbuhan perusahaan melambat.

Dalam pertemuan internal, Pichai yang merupakan CEO dari induk Google Alphabet Inc. mengatakan bahwa dia telah berkonsultasi dengan pendiri dan dewan perusahaan dalam membuat keputusan pemotongan 6 persen ini. Bloomberg.

"Jika Anda tidak bertindak dengan jelas dan tegas dan dini, kami dapat memperparah masalah dan membuatnya jauh lebih buruk," kata Pichai dilansir dari Fortune, Kamis (27/1/2023).

“Ini adalah keputusan yang perlu saya buat,” sambungnya.

Google mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan melakukan PHK kepada 12.000 pegawai. Perusahaan ini menjadi raksasa teknologi terbaru yang melakukan penghematan setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan dan perekrutan yang melimpah.

Meskipun spekulasi tentang pemotongan telah berputar-putar selama berbulan-bulan, PHK tersebut tetap mengejutkan bagi beberapa karyawan.

Beberapa menyadari bahwa mereka kehilangan pekerjaan ketika tidak dapat mengakses sistem perusahaan. Namun, Pichai menekankan bahwa pemotongan tersebut merupakan produk dari pertimbangan yang cermat.

"Prosesnya jauh dari acak," katanya.

Chief People Officer Google Fiona Cicconi dalam pertemuan dengan karyawan mengatakan, jumlah tenaga kerja Google memaksa para eksekutif untuk mempertahankan lingkaran pembuat keputusan yang relatif kecil. 

“Di dunia yang ideal, kami akan memberikan peringatan kepada para manajer, tetapi kami memiliki lebih dari 30.000 manajer di Google,” kata Cicconi. “Kami ingin memberikan kepastian lebih cepat.”

Sementara itu, eksekutif lain mengatakan paket pesangon telah disusun untuk memberi penghargaan kepada pekerja dengan masa kerja yang lama di perusahaan.

Chief Financial Officer Alphabet Ruth Porat menekankan dalam pertemuan tersebut bahwa pemotongan itu dimaksudkan untuk membebaskan perusahaan untuk terus berinvestasi dalam prioritas utama.

“Bertindak lebih awal, dan Anda kemudian menciptakan kapasitas untuk berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Porat. "Sesulit ini, itu adalah takeaways."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat