uefau17.com

Ancaman Luhut: Dalam 3 Hari Harga Obat Masih Mahal, Kami Razia - Bisnis

, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan akan mengambil langkah tegas jika dalam tiga hari masih terjadi kelangkaan obat-obatan. Pemerintah akan merazia seluruh gudang obat-obatan jika kondisi belum juga normal hingga Rabu 7 Juli 2021.

Pemerintah akan bertindak tegas terhadap pengusaha dan importir yang mengambil keuntungan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Selain terjadi kelangkaan obat-obatan, harganya pun dilaporkan melonjak tinggi.

"Saya tekankan apabila dalam 3 hari ke depan kami masih mendapatkan tanda harga-harga yang cukup tinggi atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah-langka tegas dan merazia seluruh gudang mereka yang sudah kami identifikasi keberadaanya," kata Luhut dalam konferensi pers pada Senin (5/7/2021).

Ia pun meminta Kapolri hingga Kajati untuk melakukan patroli ke gudang-gudang obat, yang saat ini datanya ada pada pemerintah. Pemerintah akan menindak tegas pelaku penimbun dan pemain harga obat-obatan ini.

"Jadi paling lambat saya ulangi hari Rabu, jadi Kamis tidak boleh terjadi kelangkaan. Kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah, saya tekankan hal ini dan kita harus tindak tegas. Dan kita sudah peringatkan dan tidak mendengar peringatan kita, kita akan tindak tegas," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Pemerintah

Ia mengatakan pemerintah juga sudah mengantisipasi importir obat, agar bisa melakukan pengiriman obat langsung dari pabrik. Hal ini untuk memastikan tidak lagi ada kelangkaan obat.

"Sekali lagi saya imbau kepada Anda yang produksi obat atau yang importir obat, untuk kalian sudah untung selama 1,5 tahun ini. Tapi sudah cukup, enough is enough, sekarang kita dalam keadaan PPKM Darurat darurat. Cukup itu, patuhi peraturan yg dibuat Menkes," kat Luhut.

"Sekali lagi, kita tidak ingin diatur oleh orang-orang ini. Ini untuk kepentingan kepentingan rakyat Indonesia, terutama orang-orang yang menderita akibat Covid-19 ini," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat