, Jakarta - Indonesia tengah diselimuti duka atas hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Kabar terbaru, TNI Angkatan Laut (AL) telah menemukan serpihan kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali. Tentunya banyak pihak yang turut berduka cita dan mendoakan agar kapal dan para awak segera ditemukan.
Tahukah Anda, ternyata Angkatan Laut Republik Indonesia yang merupakan cikal bakal TNI Angkatan Laut pernah mengalami masa kejayaan di era 1966. bahkan kekuatan angkatan laut Indonesia di masa itu terbesar di Asia Tenggara.
Dikutip dari buku “Kapal Selam Indonesia” yang ditulis oleh Indroyono Soesilo dan Budiman pada tahun 2008 menceritakan sejarah keandalan Angkatan Laut Indonesia dalam beroperasi melumpuhkan musuh-musuhnya di lautan.
Advertisement
Ketika itu, Indonesia memiliki kapal selam jenis Whiskey Class buatan Uni Soviet, dua kapal induk untuk kapal selam yaitu KRI Ratulangi dan KRI Thamrin, dua kapal penangkap torpedo (KPT), dan satu kapal penyelamat.
Kehadiran armada perang tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan angkatan laut terbesar di Asia Tenggara. Sayangnya, predikat itu kian memudar seiring dengan menyusulnya jumlah kapal selam yang ada saat ini.
Bisa dibilang, keperkasaan Angkatan Laut Indonesia itu tak terlepas dari lobi hebat yang dilakukan Presiden Pertama RI, Soekarno.
Bayangkan, dengan kondisi ekonomi yang terbatas, ditambah dengan hiruk-pikuknya suasana politik ketika itu, Indonesia mampu meyakinkan Uni Soviet untuk pengadaan kapal selam jenis Whiskey-Class yang tergolong memiliki teknologi canggih.
Di sisi lain, seluruh armada perang tersebut merupakan pinjaman lunak Uni Sovyet kepada Indonesia guna membantu operasi militer merebut Irian Barat. Bahkan untuk menunjang pengoperasian kapal selam, Uni Soviet juga membangun Sionbankasel (Stasiun Bantu Kapal Selam) yang digunakan mengisi baterai-baterai kapal selam. Seluruh bantuan itu mencapai USD 1 miliar kala itu.
Tentunya, dengan kehadiran 12 kapal selam, dua kapal induk kapal selam, dua kapal penangkap torpedo, dan satu kapal penyelamat dalam komando jenis kapal selam itu, menjadikan Angkatan Laut RI kian berwibawa.
Berikut kapal perang dalam komando jenis kapal selam yang pernah dimiliki Indonesia, diantaranya kapal selam RI Tjakra (TJK) 401, RI Nanggala (NGL) 402, RI Nagabanda (NBD) 403, RI Trisula (TSL) 404, RI Tjandrasa (TNS) 405, RI Nagarangsang (NRS) 406, RI Hendradjala (HAD) 407, RI Alugoro (AGR) 408, RI Widjajadanu (WDU) 409, RI Pasopati (PST) 410, RI Tjudamani (TDN) 411, RI Bramastra (BMA) 412.
Lalu ada kapal induk untuk kapal selam, yakni RI Ratulangi (RLI) 4101, RI Thamrin (THA) 4102, RI Buaja (BJA) 4103, RI Binjawak (BNK) 4104, RI Rantekambola (RKB) 4105.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KRI Nanggala-402 berisi 53 awak diberi izin menyelam untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT. Namun setelah diberi izin, kapal dikabarkan hilang kontak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Belanda Menyerah
![Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/E3N_ZMqqPkQCUwUxNXVUQqU2NBY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3436329/original/084252500_1619063573-000_98G22A.jpg)
Bahkan dengan kemampuan Angkatan Laut RI membuat Belanda menyerah. Atas prestasi itu, tentu saja, kita layak berbangga. Betapa tidak, pada saat itulah Angkatan Laut RI menjadi angkatan laut terbesar di Asia Tenggara.
Tentunya, kehadiran kapal-kapal selam RI, saat Operasi Trikora, sukses mengepung Irian Barat, mengadakan operasi pengintaian dan menyusupkan pasukan komando ke daratan Irian. Sukses ini membuat Belanda mengurungkan niat berperang terbuka dengan Indonesia.
Terbukti, kita ditakuti beberapa negara. Pasukan Belanda akhirnya menyerah dan memilih mengembalikan Irian Barat ke tangan Indonesia
Bahkan jika ada yang berani sembarangan melewati perairan Nusantara tanpa izin. Betapa kapal induk Inggris, HMS Victorious, harus siaga penuh saat melewati Selat Lombok pada 1964, namun tetap saja bisa dicegat olch kapal selam Indonesia. Mereka tak berani sembarangan karena dibayang-bayangi terus sampai meninggalkan perairan Nusantara.
Di lain kesempatan, kapal selam Indonesia, dengan mudah, bisa menyusup ke perairan pantai utara Australia. Lalu, berikutnya bisa masuk ke pelabuhan Singapura. Kapal-kapal selam itu bisa leluasa berkeliaran di perairan tersebut tanpa terdeteksi.
Kapal selam tersebut juga unjuk kebolehan di antara kapal-kapal niaga yang sedang sandar di sana untuk kemudian menghilang lagi ke dasar laut.
Tak terbayangkan pula, kapal selam-kapal selam Indonesia generasi 1960-an juga telah dilengkapi peluru kendali, mirip rudal Polaris, seperti yang dimiliki kapal-kapal selam modern Angkatan Laut Amerika Serikat. Kondisi seperti ini tentu membuat negara lain lebih berhati-hati jika harus berurusan dengan Indonesia.
Keandalan kapal selam Indonesia generasi Whiskey-Class itu lalu dilanjutkan generasi berikutnya, 209-Class buatan Jerman Barat. Kapal selam yang benar-benar baru ini lebih modern dan nyaman dari generasi sebelumnya. Ruang kabin sudah dipasangi penyejuk udara (AC) sehingga para awak kapal tidak lagi kepanasan seperti ketika mengoperasikan Whiskey-Class.
Lebih hebat lagi, senjata torpedo yang dipanggul kapal selam 209-Class adalah buatan PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung (kini PT Dirgantara Indonesia) sebagai karya unggul putra-putri Indonesia. Hasil uji coba memperlihatkan bahwa tingkat akurasi torpedo SUT (Surface Underwater Target) buatan Indonesia mencapai 100 persen.
Advertisement
Riset Laut
Penulis menyebut, tidak hanya di dunia militer, ternyata Indonesia juga merupakan sebagian kecil bangsa di dunia yang telah melaksanakan riset dasar laut dan riset laut dalam (deep sea) dengan menggunakan kapal selam riset Jepang, Shinkai 6500.
Terdapat enam ilmuwan Indonesia dan mitranya ilmuwan Jepang menyelam pada kedalaman lebih dari 2.000 meter di Palung Jawa pada Oktober 2002.
Para ilmuwan itu mencari jawaban ilmiah terhadap Patahan Sumatera, tentang endapan gas methana di dasar laut, serta keberadaan biota laut dalam yang hidup di wilayah tanpa cahaya sinar matahari itu. Merekalah ilmuwan pionir yang berhasil mendeteksi gempa Jawa Selatan (2006), dan pascatsunami Aceh (2004).
Demikian penulis mengatakan, keberadaan kapal selam diharapkan bisa menambah kewibawaan Indonesia. Lebih dari itu, kehadirannya sekaligus bisa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menangkal ancaman dari luar.
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belanda Menyerah
Riset Laut
Kapal Selam
Kapal Selam Indonesia
Kapal Selam KRI Nanggala 402
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Erick Thohir: PMN Diberikan untuk Penugasan BUMN
MUI Bingung Indonesia Masih Jalin Hubungan Bisnis dan Dagang dengan Israel
Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024
Cek Rincian Lengkap Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 6 Juli 2024
Tugas Satgas BLBI Berburu Aset Obligor Diperpanjang hingga 2025, Ini Alasannya
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Inovasi Material Berpori Penyimpan Gas Rumah Kaca, Lebih Cepat dari Kerja Pohon
Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud di Bulan Muharram 2024 Lengkap Doanya
Doa Akhir Tahun, Bacaan Arab dan Latin Beserta Artinya yang Bisa Kamu Baca Serta Amalannya
Diduga Tak Bayar Usai Barang Branded yang Dibelinya Palsu, Aty Kodong Dilapor ke Polisi
MUI Bingung Indonesia Masih Jalin Hubungan Bisnis dan Dagang dengan Israel
Banjir Rendam Rel Kereta Stasiun Kebayoran - Pondok Ranji, Perjalanan Terlambat
Pria Ini Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan Akibat Bisnis Jual Beli Mobil, Polisi Lamban?
Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia
DPRD Minta Pj Wali Kota Malang Patuh Aturan, Segera Mundur Jika Maju Pilkada 2024
4 Langkah Ini Bisa Hilangkan Rasa Pahit pada Lobak Putih
Serius Garap Ekosistem EV, Aion Gandeng PLN untuk Tambah SPKLU di Jakarta
Zodiak-zodiak yang Tidak Cocok Satu Sama Lain, Kamu Gimana?
Manchester United dan Manchester City Berebut Bocah 16 Tahun dari Tottenham
BNI Siapkan Kocek Rp 1,9 Triliun untuk Belanja IT