, Jakarta - Biaya logistik di Indonesia masih tinggi. Program Tol Laut yang ditujukan untuk menekan biaya logistik dianggap belum memberikan dampak signifikan.
Ekonom Faisal Basri menjelaskan Tol Laut belum memberikan dampak signifikan pada penurunan harga barang. Dia mengakui, memang biaya atau ongkos angkutan yang menjalankan program tersebut sudah dapat ditekan, karena diberikan subsidi.
Menurut dia, penurunan ongkos tersebut hanya dinikmati oleh para pedagang dan tidak berdampak pada penurunan harga. Dengan demikian, disparitas harga antara satu wilayah dengan wilayah lain masih terjadi. Dia bahkan pernah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan terkait masalah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Namun, baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa akhir-akhir ini rute tol laut dikuasai perusahaan swasta tertentu. Akibatnya, harga barang melonjak karena ditentukan oleh perusahaan tersebut. Namun, dia mengaku belum mengetahui perusahaan swasta mana yang dimaksud.
"Saya belum dapat ini swastanya siapa, sehingga harga barang ini ditentukan oleh perusahaan ini," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta para menteri segera mengejar perusahaan swasta yang menguasai tol laut. Jokowi ingin keberadaan tol laut dinikmati masyarakat dan bisa menekan harga barang.
Berikut fakta-fakta di balik dugaan monopoli tol laut, sehingga membuat biaya logistik di Indonesia masih tinggi:
Terbanyak terjadi di Kawasan Timur Indonesia
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Wisnu Handoko, mengungkap lokasi terjadinya monopoli tol laut terbanyak di rute Timur Indonesia.
"Sebagian besar terjadi monopoli tol laut di trayek Maluku, Papua, di daerah-daerah Timur lah," ujarnya pada Jumat, 1 November 2019.
Secara rinci, Wisnu menyebutkan beberapa daerah seperti Namlea, Saumlaki, Dobo, hingga Wasior. Hal ini karena arus pengiriman barang ke Timur sangat padat. Distribusi barang pokok dan penting ke daerah timur yang ramai diakibatkan pembangunan yang belum merata.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkat Tol Laut, Biaya Logistik Jadi Lebih Murah ke Pulau Sabu
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Aspek yang dimonopoli
![20161025-Tol-Laut-IA6](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3XswlM4BuuDCTj1crkiaNidcB6Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1384872/original/079837600_1477396936-20161025-Tol-Laut-IA6.jpg)
Wisnu membeberkan beberkan lima titik yang berpotensi dimanfaatkan para pengusaha agar bisa mendominasi fasilitas tol laut.
Lima perkiraan ini didasarkan pada analisis sistem Informasi Muatan Ruang Kapal (IMRK) yang baru-baru ini sedang dikembangkan Kementerian Perhubungan.
"Pertama, shipper atau forwarder yang disinyalir menguasai order/pemesanan kontainer. Ini bisa saja satu pihak tapi pakai banyak nama," ujarnya.
Kedua, forwarder bisa secara bersamaan menjadi consignee atau penerima. Hal tersebut terbukti dalam beberapa kesempatan, terpantau ada penerima yang selalu menggunakan forwarder yang sama.
Ketiga, satu perusahaan pelayaran hanya menerima dua atau tiga forwarder saja. Padahal, saat dilihat angka booking dari perusahaan itu selalu tinggi.
Keempat, keberadaan koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang hanya ada satu dan melayani satu pelabuhan, menyebabkan harga jadi lebih tinggi karena tidak ada opsi lain.
"TKBM bisa minta biaya tambahan di luar cargo handling dan sebagainya itu hingga Rp 1 juta," ucap Wisnu.
Dan yang kelima, consignee atau penerima tidak menjual barang dengan harga murah. Padahal, dia memanfaatkan fasilitas subsidi tol laut.
"Setidaknya dia harusnya lebih murah 20 persen karena dapat subsidi, tapi kenyataannya consignee yang kami temui masih menjual dengan harga sama atau malah lebih tinggi," katanya.
Advertisement
Digitalisasi Pelayanan
![20161025-Tol-Laut-IA4](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pcvjdJIHehCSXOzskNP_HWpqytQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1384868/original/090325500_1477396935-20161025-Tol-Laut-IA4.jpg)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan berencana akan menggandeng PT Gojek Indonesia (Gojek) dalam rangka digitalisasi pelayanan (Dilan) dengan aplikasi berbasis digital (e-commerce) guna mencegah praktik monopoli di trayek tol laut.
Digitalisasi pelayanan dilakukan untuk mempermudah proses pemesanan kontainer secara transparan dan dapat membagi muatan secara fair kepada shipper yang ada di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
"Platform (wadah) digital ini diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk berbagai pemesanan transportasi," kata Wisnu seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/11).
Sementara untuk bentuk seperti apa aplikasi dan modul pelaksanaan program di Gojek, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan Gojek untuk sesegera mungkin merealisasikan aplikasi pemesanan kontainer tol laut tersebut.
Turunkan disparitas
![20161025-Tol-Laut-IA7](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/85NNP8p0jLdzis1vr_3UWExT-sU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1384873/original/028229100_1477396937-20161025-Tol-Laut-IA7.jpg)
Wisnu mengakui persoalan selama ini dalam menjangkau transportasi laut, khususnya melayani wilayah timur Indonesia, kerap terjadi perbedaan harga barang yang cukup signifikan di daerah 3TP.
Padahal, keberadaan pelayaran tol laut dalam memberikan pelayanan untuk pemenuhan bahan pokok pada daerah-daerah 3TP mempunyai peran besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mengingat kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin meningkat sejalan dengan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
Namun dalam perjalanannya, terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan program tol laut, salah satunya dugaan praktik monopoli.
"Kita telah mengidentifikasi pola potensi monopoli terjadi itu di titik mana, hasil identifikasi kami dugaan praktik monopoli tersebut terjadi di daerah timur, seperti Maluku dan Papua. Kami menindaklanjuti sesuai arahan Presiden melalui Menteri Perhubungan agar kita lebih menyoroti Maluku dan Papua, di mana Papua kita akan masuk lebih mendalam dan dengan aplikasi Gojek ini mudah-mudahan menjadi solusi yang andal untuk menghentikan monopoli yang terjadi," katanya.
Dia berharap melalui kerja sama dengan Gojek ke depan bisa menghentikan monopoli yang terjadi di penyelenggaraan tol laut. Sehingga manfaat subsidi yang digelontorkan pemerintah tepat sasaran dan mampu menurunkan disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur
Reporter : Siti Nur Azzura
Sumber : Merdeka.com
Terkini Lainnya
Cegah Monopoli, Pemerintah Ingin Gandeng Gojek di Layanan Tol Laut
Subsidi Tol Laut Naik Jadi Rp 346 Miliar pada 2020
Banyak Pihak Monopoli Tol Laut, Ini Sebabnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aspek yang dimonopoli
Digitalisasi Pelayanan
Turunkan disparitas
Merdeka.com
Tol Laut
Proliga 2024
Hasil Final PLN Mobile Proliga 2024: Nyaris Jadi Korban Comeback Electric, BIN Amankan Gelar Bersejarah
PLN Mobile Proliga 224: Irina Voronkova Takjub dengan Indonesia Arena
Tekuk Jakarta Pertamina Enduro, Jakarta Popsivo Polwan Raih Tempat Ketiga Proliga 2024
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Gilas Pertamina, Popsivo Amankan Peringkat 3
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jangan Sampai Kehabisan! Tiket Grand Final PLN Mobile Proliga 2024 Bisa Dibeli Lewat Aplikasi PLN Mobile
Piala Presiden 2024
Meilina Siregar: Piala Presiden Patut Dicontoh Cabang Olahraga Lain
4 Fakta Piala Presiden 2024 yang Bergulir Mulai 19 Juli: Dari Sponsor Non Pemerintah hingga Tim Tersukses
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Pesan Presiden Jokowi usai Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Jalak Harupat
Menang di Laga Perdana, Pelatih Persib Jamin Timnya Serius Tatap Piala Presiden 2024
Hasil Piala Presiden 2024: Gasak Persis, Borneo FC Ikuti Jejak Persib
giias 2024
Perdana di ASEAN, Honda Pamer Konsep Sustaina-C dan Pocket di GIIAS 2024
Daihatsu Cetak Rekor Muri Servis Mobil Serentak Terbanyak di Indonesia
Tekiro Tawarkan Jumper Aki Anti Ribet di GIIAS 2024, Segini Harganya
Perdana di GIIAS 2024, OLXmobbi Tawarkan Kemudahan Trade In Mobil
GWM Tank 300, SUV Hybrid 4x4 Pelibas Medan Off-Road Unjuk Gigi di GIIAS 2024
Pilihan Ban Baru untuk Pencinta Off Road di GIIAS 2024
Jennifer Coppen
Permintaan Jennifer Coppen ke Dali Wassink Sehari Sebelum Ultah: Bangun Dong, Aku Pengin Peluk
Momen Sedih di Kremasi Papa Dali, Kamari Ulurkan Tangan ke Peti dan Jennifer Coppen Pingsan
Jennifer Coppen Rayakan Ultah ke-23 Dengan Peluk Guling dan Cium Bantal Dali Wassink, Nyesek Banget
Jennifer Coppen Ultah Ke-23 Setelah Jenazah Dali Wassink Dikremasi: Sakit Banget Rasanya Pagi Ini...
Top 3 News: Polri Akan Ubah Tampilan SIM, Ini Alasannya
Top 3 Berita Hari Ini: Youtuber China Tiba-tiba Tewas Saat Siaran Langsung Mukbang, Kerap Makan Tanpa Henti Selama 10 Jam
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Buka Lowongan Kerja, MIND ID Gelar Program XPLORER Management Trainee
Emirates Buka Lowongan Kerja Pramugari Pramugara di Jakarta, Daftar di Sini!
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Populer
Harga Minyakita Resmi Naik Jadi Rp 15.700 per Liter, Ekonom Sebut Berpotensi Tekan Ekonomi Rakyat
CEO CrowdStrike Minta Maaf Usai Update Software Bikin Gangguan IT Global
Kemenhub Jamin Seluruh Sistem IT Layanan Penerbangan Sudah Aman
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini 20 Juli 2024, Siap Borong?
Harga Minyak Merosot Terseret Penguatan Dolar AS
Indonesia Jadi Raja Helikopter di ASEAN, Berikut Faktanya
Bahaya Sepeda Listrik di Jalan Raya, Bakal Ditertibkan?
Minimalkan Dampak Kerugian Ekonomi, Menko Airlangga Ingatkan Pentingnya Antisipasi Bencana
Angkasa Pura II Pastikan Sistem IT Maskapai Sudah Kembali Normal
Selain Lindungi Perusahaan Top Global, CrowdStrike Bentengi AS dari Korut dan Rusia
Timnas Indonesia U-19
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Hasil Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia: Duet Bek Tengah Tentukan Kemenangan Garuda Muda
Hasil Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia: Garuda Muda Ditahan Tanpa Gol di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia, Sabtu 20 Juli Pukul 19.30 di SCTV dan Vidio
Deretan Komentar Pedas Media Vietnam soal Stadion di Surabaya saat Piala AFF U-19 2024: Bau Sampah hingga Masalah Penerangan
Berita Terkini
Tak Ada Orang Utan Raksasa, Hanya Sudut Kamera
Hasil Final PLN Mobile Proliga 2024: Nyaris Jadi Korban Comeback Electric, BIN Amankan Gelar Bersejarah
Kinerja Kadin Indonesia Dorong Pembangunan Ekonomi Terus Meningkat
Tingkatkan Layanan Pelanggan, Lion Parcel Gandeng Salesforce dan AI
Isak Tangis Haru Warnai Penjemputan Kloter Terakhir Kepulangan Jemaah Haji Asal Garut
Bank Mandiri Jadi Bank Pembayaran KSEI dan Bank Administrator RDN hingga 2029
Dugaan Mark Up Impor Beras, Pengamat Harap Bapanas Perum Bulog Bisa Prioritaskan Stok Dalam Negeri
Rektor Unair: Harus Digitalisasi, Tidak Perlu Libatkan Orang untuk Jadi Guru Besar
Kaesang: PSI dan PKS Bangun Kekuatan Baru di Solo
Kemendikbudristek Adakan Lomba Masak Brengkes Khas Jambi, Pembuka Festival Suku Bathin IX Kenduri Swarnabhumi
Tatkala "Orang Kecelakaan" jadi Pengingat Masyarakat untuk Tertib Berlalulintas di Bandar Lampung
Wujudkan Asa Anak-anak di Pegunungan Tengah dan Asmat Lewat Donasi Kampung Literasi
Wisata Healing di Enchanting Forest Taman Safari Prigen, Liburan Asyik, Jiwa Sehat!
Upaya Kejari Sambas Merajut Kebhinekaan di Perbatasan Indonesia-Malaysia