, Jakarta Pengusaha truk mengeluhkan tarif Tol Trans Jawa yang dinilai terlalu mahal. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Nofrisel menyebutkan tarif Tol Trans Jawa sangat berpengaruh terhadap pengeluaran perusahaan.
Bahkan jika diakumulasikan, tarif tol meningkat pesat dibanding sebelumnya. "Sebenarnya bukan kemahalan. Kita membacanya bukan rate tarifnya. Kita membacanya bahwa penerapan tarif itu berpengaruh terhadap struktur cost kita, dari sisi pengusaha truk," kata dia di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Dia mengungkapkan, bila melalui jalur Tol Trans Jawa, biaya operasional truk kian membengkak. Padahal, tarif tol mengambil perann cukup besar dari total pengeluaran logistik.
Advertisement
Baca Juga
"Kita dengan komponen seperti itu, maka kita merasakan adanya implikasi cost yang naik di struktur cost kita. Jadi kita merasa bahwa komponen tol cukup signifikan pengaruhnya terhadap struktur cost kita," ujar dia.
Dia mengungkapkan, semula biaya untuk jalan tol hanya berkisar antara Rp 500 hingga Rp 600 ribu. Sekarang tarif tersebut membengkak hingga dua kali lipat.
"Cukup signifikan ya (pengaruhnya), kalau sekarang tarif tol hampir sejuta lebih, belum fuel, orang yang bolak-balik. Dua kali lipat," ujarnya.
Dia menyatakan pihaknya berharap tarif tol Trans Jawa dapat ditinjau ulang dengan mempertimbangkan banyak aspek. Diharapkan tarif tol Trans Jawa bisa diturunkan hingga 20 persen.
"Jadi kita berharap bisa dipertimbangkan untuk tarif tol, di-adjust, ditinjau kembali. Sementara yang dilakukan teman-teman Aptrindo ya sebagian tidak lewat jalan tol. Mereka memilih jalur pantura biasa," tutup dia.
Konektivitas di Pulau Jawa kini semakin berkembang. Terutama dengan banyak dibukanya ruas-ruas jalan tol baru yang menghubungkan banyak daerah. Namun kondisi tersebut masih menyisakkan satu permasalahan. Yaitu tarif yang tidak murah.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tekan Biaya Logistik
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyebutkan persoalan tarif tersebut membuat tujuan utama pembangunan tol yaitu menekan biaya logistik menjadi tidak tercapai.
Dia menyebutkan, tarif tol yang tinggi tidak akan menjadi masalah bagi pengguna kelas menengah ke atas yang menggunakan mobil pribadi. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi truk-truk logistik.
"Tarif tol dari Jakarta - Surabaya andaikan itu mencapai lebih dari Rp 300.000 sekali jalan, buat kelas menengah masih affordable. Pertanyaan pentingnya sebenarnya yang harus lebih dilihat adalah tuntutan dari jasa logistik yang mengeluh karena tarif tol yang lebih mahal dan berkali-kali lipat itu terjadinya lebih parah pada transportasi logistik. Karena dipisahkan yang mobil pribadi sama yang logistik dan harganya lebih mahal," kata Bhima belum lama ini.
Bhima mencontohkan, saat tol Cipali beroperasi berdasarkan data sebanyak 30 persen truk logistik malah beralih menggunakan jalan arteri atau jalan umum dalam perjalanannya.
Bhima mengungkapkan, ada hal lain selain tarif yang menjadi penyebab kondisi tersebut. Yaitu adanya faktor sosial budaya yang luput dari perhatian pemerintah saat membangun jalan tol.
"Kenapa truk dibikinin jalan tol masih lewat jalan arteri? yang pertama kalau soal tarif mahal itu masih rasional. Yang kedua miss di culture, di sini supir truk itu mau mampir bentar - bentar di Pantura. Dan sopir truk itu bukan sopirnya Lamborghini atau Ferrari yang butuh kecepatan 100 km per jam atau 200 km per jam, truk itu jalannya 15 sampai 20 km per jam. Jadi buat apa saya masuk jalan bebas hambatan kalau speed-nya sama dengan jalur arteri," ujar Bhima.
Kemudian yang terjadi adalah jalan tol yang harusnya mampu menekan logistic cost tidak dapat tercapai. Jalan tol hanya dinikmati oleh kaum menengah ke atas yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.
"Sudah susah payah dipaksakan harus membangun jalan tol, tetapi penikmat yang harusnya diprioritaskan itu angkutan logistik tidak mendapatkan kenikmatan, malah akhirnya kembali kepada jalan arteri. Dan saya masuk pada paham yang lebih radikal, jangan-jangan yang kita butuhkan di Indonesia khususnya menyambungkan Jawa itu bukan jalan tol, justru memperbesar jalur arteri itu multiplier efectnya lebih besar," ujarnya.
Bhima mengungkapkan, ada alternatif solusi mahalnya jalan tol bagi kendaraan logistik. Yaitu adanya subsidi dari APBD. Sebab pengelola jalan tol tidak mungkin menurunkan tarif karena mereka mengejar waktu balik modal atau break event point secepat-cepatnya.
"Kecuali skemanya adalah APBD subsidi angkutan yang masuk ke jalan tol diskon 50 persen subsidinya masuk ke dalam APBD setiap daerah yang dilintasi jalan tol. Itu salah satu juga bagaimana konsep untuk menurunkan tarif tol," tutupnya.
Terkini Lainnya
Menko Darmin Kumpulkan Pengusaha Bahas Grand Design Sistem Logistik Nasional
Biaya Kargo Udara Mahal, Asosiasi Bakal Sewa Pesawat Kirim Barang
Inovasi Bea Cukai Bakal Turunkan Biaya Logistik di Indonesia
Tekan Biaya Logistik
Tol Trans Jawa
Rekomendasi
Nusantara Infrastructure Kelola Tol Trans Jawa
Kerja Sama Investasi Jalan Tol Trans Jawa, Jasa Marga Gandeng Salim Group Sebagai Strategic Partner
Pasca-Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Volume Kendaraan Tol Trans Jawa Masih Tinggi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Startup Ini Tawarkan Layanan Mediasi Utang, Tengok Kesulitannya
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Segini Hadiah Juara Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp 8,34 Triliun pada Pekan Pertama Juli-2024
Kurangi Pupuk Kimia, Geo Dipa Inovasi Pupuk Mineral Panas Bumi buat Petani Dieng
Mahalini Tampak Mancung, Segini Biaya Operasi Hidung di Jakarta
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak
Sandiaga Masuk Radar PKB di Pilgub Jabar, PPP: Pak Sandi Cocok untuk di Mana Saja