, Jakarta - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump kembali merilis daftar barang China senilai USD 200 miliar yang kena tarif 10 persen.
Ini membawa ancaman baru untuk meningkatkan perang dagang yang meluas dengan China. "Angka USD 200 miliar yang kami lihat kira-kira sama dengan ekspor mereka kepada kami,” ujar seorang pejabat senior pemerintah.
Mengutip laman CNBC, Rabu (11/7/2018), tarif itu tidak akan berlaku segera tetapi jalani proses peninjauan selama dua bulan dengan sidang pada 20-23 Agustus.
Advertisement
Baca Juga
Adapun beberapa produk yang kena tarif berasal dari bagian program Made in China 2025. Program tersebut merupakan rencana strategis untuk menjadikan China sebagai pemimpin dalam industri global utama termasuk teknologi.
Saat mengumpulkan daftar barang, Perwakilan Perdagangan AS mempertimbangkan apa yang dapat sebabkan gangguan terhadap ekonomi China.
Terlepas dari ancaman Donald Trump, China menerapkan tarif pembalasan barang AS usai pengenaan tarif barang senilai USD 34 miliar berlaku mulai pekan lalu.
Trump telah berulang kali mengancam akan meningkatkan konflik perdagangan dengan China. Perselisihan dengan Beijing telah guncang pasar keuangan di seluruh dunia termasuk saham, mata uang, perdagangan global, kedelai dan batu bara.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pernyataan Perwakilan Dagang AS
![Donald Trump dan Netanyahu Bahas Ulang Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/YNFlwMldDIztExuqa7hDUfBMepM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1846067/original/062266600_1516941259-20180126-Trump-AP2.jpg)
Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer merilis pernyataan soal tarif terbaru:
Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) mulai memberlakukan tarif 25 persen pada barang China senilai USD 34 miliar. Ini sebagai tanggapan terhadap praktik China yang tidak adil.
Tarif ini pada akhirnya hingga USD 50 miliar dalam impor China usai proses hukum. Target pengenaan tarif tersebut dari kebijakan industri China dan praktik transfer teknologi secara paksa.
Sejak itu China melawan Amerika Serikat (AS) dengan mengenakan tarif barang senilai USD 34 miliar untuk ekspor AS ke China dan mengenakan tarif lainnya USD 16 miliar. Hal itu dilakukan tanpa dasar hukum.
Sebagai akibat dari pembalasan China dan kegagalan ubah praktiknya, Trump memerintahkan United State Trade Representatif (USTR) memulai proses penerapan tarif 10 persen pada tambahan impor China senilai USD 200 miliar.
Ini merupakan respons yang tepat di bawah wewenang bagian 301 untuk mendapatkan penghapusan kebijakan industri yang berbahaya dari China.
USTR akan proses pemberitahuan dan komentar publik yang transpoaran dan menyeluruh sebelum pengenaan tarif final seperti yang dilakukan untuk tarif sebelumnya.
Pada 14 Agustus 2017, Presiden Trump instruksikan USTR untuk mulai proses section 301. Selama bertahun-tahun, China telah melakukan praktik perdagangan yang kejam terkait kekayaan intelektual dan inovasi. USTR telah menyelidiki selama delapan bulan termasuk dengar pendapat dan tanggapan publik.
Dalam laporan sebanyak 200 halaman, USTR juga menemukan China telah terlibat dalam kebijakan industri yang telah mengakibatkan pengalihan dan pencurian kekayaan intelektual serta teknologi yang merugikan ekonomi AS, masa depan karyawan dan bisnis.
Pada laporan USTR bagian 301 menemukan kalau kebijakan dan praktik China memaksa para innovator AS untuk menyerahkan teknologi dan pengetahuannya sebagai harga untuk melakukan bisnis.
China juga menggunakan cara non-ekonomi untuk mendapatkan teknologi AS, dengan pakai dana milik negara dan perusahaan untuk membeli bisnis AS. China juga memberlakukan persyaratan lisensi properti intelektual yang berat di China.
USTR juga melaporkan kalau pemerintah China mensponsori pencurian teknologi AS untuk keuntungan komersial. Praktik-praktik ini adalah ancaman eksistensi terhadap masa depan ekonomi AS, kekayaan intelektual dan teknologi.
Selama lebih dari setahun, Pemerintahan Trump dengan sabar mendesak China untuk menghentikan praktik tidak adil, membuka pasarnya dan terlibat dalam persaingan pasar.
Kami telah sangat jelas dan terperinci mengenai perubahan spesifik yang harus dilakukan China. Sayangnya China tidak mengubah perilaku yang menempatkan masa depan ekonomi AS dalam bahaya.
Dari pada mengatasi kekhawatiran AS, China telah mulai membalas terhadap roduk AS. Tidak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu.
Seperti di masa lalu, AS bersedia terlibat dalam upaya yang dapat mengarah untuk menyelesaikan praktik perdagangan China yang tidak adil dan ke China membuka pasarnya untuk barang dan layanan AS.
Sementara itu, kami akan tetap waspada dalam membela kemampuan pekerja dan bisnis untuk bersaing secara adil dan timbal balik.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menteri Ekonomi Meksiko peringatkan, negaranya akan keluar dari Nafta jika Amerika Serikat menerapkan tarif atas produk Meksiko.
Terkini Lainnya
Donald Trump Tak Akan Diperiksa Terkait Dugaan Keterlibatan Rusia pada Pilpres AS, Kenapa?
Perang Dagang Dimulai, China Siap Melawan Donald Trump
Trump Resmi Mulai Perang Dagang dengan China
Pernyataan Perwakilan Dagang AS
Donald Trump
China
Perang Dagang
Rekomendasi
Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat
Siap-siap, Barang China Bakal Kena Bea Masuk hingga 200%
Kanada Gabung Amerika dan Eropa Waspadai Kendaraan Listrik China, Tiongkok Ancam Bentuk Front Baru
China Ancam Eropa Jika Tarif Kendaraan Listriknya Tak Dicabut Sebelum 4 Juli 2024
Rupiah Masih Tertekan, Bank Indonesia Bakal Kerek Suku Bunga?
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Populer
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Kantongi Izin CEOR Minas, Pertamina Tancap Gas Dongkrak Produksi Blok Rokan
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat
BCA Naikkan Biaya Admin Bayar Tagihan Telkom dan Indihome, Cek Rinciannya!
Rupiah Dibuka Tertekan, Tapi Peluang Penguatan Besar Dampak Data Pengangguran AS
Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Rp 1.396.000 per Gram
BUMN Karya Numpuk Utang ke Subkontraktor, Erick Thohir Siapkan Solusi
Kurangi Pupuk Kimia, Geo Dipa Inovasi Pupuk Mineral Panas Bumi buat Petani Dieng
Pegi Setiawan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Status Tersangka Pegi Setiawan dalam Kasus Vina Cirebon Batal Demi Hukum, Ini Respons Hotman Paris
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Berita Terkini
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Belanja di Tempat Ini Berkesempatan Dapat Mitsubishi XForce
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
BPJS Kesehatan Luncurkan Layanan Face Recognition, Apa Saja Keunggulannya?
Ikatan Pustakawan Indonesia Gelar Rakerpus XXV di Bali
Insiden di Selat Malaka, Pencarian ABK Rusia Tenggelam Masih Dilakukan
Bamsoet Sambangi Markas PKS, Disambut Hangat Ahmad Syaikhu
Apple Watch Series 10 Bakal Punya Lebih Besar, Mirip dengan Varian Ultra
Minuman Pengganti Kopi, Bantu Tetap Melek dan Semangat Bekerja
Di Tengah Popularitas Pemain Diaspora, Kolektor Jersey Timnas Indonesia Tak Lupakan Skuad Garuda Era 1990-an
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Panggilan Unik Ketiga Anak Pangeran William dan Kate Middleton untuk Para Nenek Kakek dan Ratu Elizabeth II
Rizky Febian Diduga Operasi Hidung, Sule Sempat Blak-blakan soal Penyakit Anaknya