, Nusa Dua - Bank Indonesia (BI) bersama Federal Reserve Bank of New York (The Fed New York) menyelenggarakan joint international seminar dengan topik Managing Stability and Growth Under Economic and Monetary Divergence. Seminar ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Executive Meeting of Asia Pacific Central Banks (EMEAP) Governor's Meeting 2016.
Seminar ini menjembatani dialog dan forum tukar pandangan antara negara berkembang khususnya di kawasan Asia Pasifik dengan negara maju. Seminar ini juga bentuk kerja sama strategis antara BI dan The Fed New York.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan, diskusi ini dilakukan mengingat kondisi ekonomi global masuk babak baru, dan majemuknya kondisi ekonomi dunia sehingga berdampak ke kebijakan moneter yang diambil oleh setiap negara.
Advertisement
Di kesempatan tersebut, Agus Martowardojo dalam sambutannya pun menegaskan mengenai kebijakan Bank Indonesia untuk hadapi tantangan global.
Kebijakan ini juga untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Salah satu kebijakan yang diambil yaitu mengenai perubahan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi BI 7 day repo rate. BI 7 day repo rate itu akan efektif pada 19 Agustus 2016
Baca Juga
Agus menuturkan, peningkatan kebijakan moneter memiliki tiga tujuan. Pertama, untuk meningkatkan sinyal kebijakan suku bunga di pasar keuangan. Kedua, untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk suku bunga di pasar keuangan.
Ketiga, mendukung pendalaman pasar keuangan terutama dalam mendorong transaksi dan mengembangkan tingkat bunga antar bank selama tiga bulan menjadi 12 bulan.
Sejalan dengan hal itu, Agus mengatakan, BI mempercepat pelaksanaan pendalaman pasar keuangan. Pertama , BI memperkuat peran Jakarta Interbank Offered Rate (Jibor) dalam membentuk suku bunga di pasar uang untuk tenor 8-12 bulan. Kedua, mempercepat transaksi repo di pasar keuangan dengan mempromosikan partisipasi bank untuk perjanjian repo. Ketigam mengurangi segmentasi pasar dan meningkatkan kapasitas transaksi pasar dengan mendorong bank untuk membuka lebih banyak akses ke counter party.
Ia menambahkan, kalau BI tak hanya andalkan kebijakan suku bunga sebagai instrumen kebijakan moneter tunggal tetapi juga bauran kebijakan. Tahun ini, bauran kebijakan itu fokus pada menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Di sektor moneter, pelonggaran moneter secara bertahap tetap konsisten.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ekonomi Global Masih Diliputi Ketidakpastian
Selain itu, Agus juga mengakui perkembangan ekonomi global masih penuh ketidakpastian sehingga mempengaruhi prospek pertumbuhannya. Sejumlah kebijakan di setiap negara pun menjadi isu global.
Hal itu antara lain kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (AS) yang menaikkan suku bunga bertahap, di sisi lain Jepang dan Eropa telah melanjutkan pelonggaran moneter.
"Pada saat yang sama ekonomi China melambat ini sebagai konsekuensi dari rebalancing ekonomi. Beberapa negara telah adopsi kebijakan suku bunga negatif dengan beberapa yurisdiksi akan lebih negatif," ujar Agus, dalam sambutannya di acara Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Joint International Seminar, di Nusa Dua, Bali, Senin (1/8/2016).
Ia menambahkan, keputusan terbaru Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa atau ditebut Britain Exit (Brexit) juga menambah tekanan untuk prospek ekonomi global yang sudah tertekan. "Brexit juga telah menghasilkan kejutan politik. Ini telah bergeser dari keprihatinan global menuju era ketidakpastian politik," kata dia.
Ia memandang,di tengah ketidakpastian politik, kelihatan ada hubungan kuat antara ketidakpastian politik dan kepercayaan pasar. "Kejutan politik berdampak ke ekonomi dan keuangan, dan berimplikasi ke stabilitas keuangan. Karena itu dalam episode baru ini selain menangani kerentangan, perlu juga memperkuat dasar-dasar sistem keuangan global," ujar dia.
Ia melanjutkan, bila tidak maka ada kemungkinan terjebak sehingga ketidakpastian dapat merusak kepercayaan. Hal ini dapat membuat pertumbuhan ekonomi lebih lambat dan stagnan.
Selain itu, Ia mengatakan, perkembangan ekonomi global juga membuat kreativitas dan inovasi dari bank sentral. "Sejumlah kebijakan moneter tidak konvensional diajukan. Bertindak berani di tengah krisis besar, bank sentral telah bergerak maju untuk mencegah dunia dari depresi yang akan memiliki efek negatif," kata Agus.
Agus menambahkan, kreativitas dan inovasi tak berhenti untuk mengatasi krisis keuangan. Ia memandang, bank sentral bertugas melanjutkan tahap berikutnya untuk menjaga stabilitas dan memulihkan ekonomi.
Meski demikian, tantangan bank sentral tetap ada. Agus mengatakan, tantangan itu merangsang momentum ekonomi, mengatasi pengganguran, dan ancaman terhadap stabilitas pasar.
Karena itu, ia menuturkan, para pembuat kebijakan harus lebih kreatif dalam menanggulangi tantangan global. Tantangan utama bagaimana memelihara pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas moneter, termasuk kurangi risiko pembalikan modal. (Ahm/Gdn)
Terkini Lainnya
Bank Indonesia Turunkan BI Rate dan 7 Day Reverse Repo
OJK: BI Ubah Acuan Suku Bunga Jadi Sinyal Positif ke Ekonomi
Ini Alasan BI Ubah Sistem Acuan Suku Bunga
Ekonomi Global Masih Diliputi Ketidakpastian
Bank Indonesia
Brexit
BI Rate
Rekomendasi
BI Diminta Tak Naikkan Suku Bunga Acuan, Ekonom Ini Beri Alasannya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Dibangun Sejak 2018, Terminal Bus Demak Akhirnya Bisa Selesai Tahun Depan
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
Kalah di PTUN dalam Kasus Kresna Life, OJK Ajukan Kasasi
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
Kabar Teranyar Nasib Pelita Air Gabung Garuda Indonesia Group
Erick Thohir Bakal Sikat Oknum Koruptor Kasus Indofarma, Siapa Dia?
Cerita Transformasi BKI: Dari Serba Manual, Kini Serba Digital
Melihat Perjalanan Karir PM Baru Inggris Keir Starmer, Awali Karir Jadi Pengacara
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Berita Terkini
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Mengenal Sumur Thor, Lubang Raksasa Misterius di Tepi Laut
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
3 Bek yang Ingin Direkrut Manchester United di Musim Panas 2024: Ada Eks Pinjaman Setan Merah
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
HEADLINE: Bursa Pilgub Sumut 2024 Kian Sengit, Bobby Nasution Bakal Lawan Edy Rahmayadi Atau Ahok?