uefau17.com

Tak Semua BUMN Harus IPO - Bisnis

, Jakarta - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) berpendapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menguasai hajat hidup orang sebaiknya tak melepas sahamnya ke publik terlebih dulu.

Direktur Eksekutif AEI Isakayoga mengatakan, sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak tersebut seperti pengelolaan listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Sebagaimana diketahui, BUMN yang menaungi listrik dipegang oleh PT PLN (Persero) sedangkan BBM di bawah kendali PT Pertamina (Persero). Dia mengatakan, karena menguasai hajat hidup orang banyak peran pemerintah mesti 100 persen. 

"Bensin, BBM itu harus menguasai saat ini, kalau go public belum waktunya peran pemerintah tidak jadi 100 persen dan harus tunduk peraturan-peraturan OJK," kata dia kepada , Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Memang dia mengatakan dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memperoleh banyak manfaat. Antara lain, mendapat pembiayaan murah karena tak membayar bunga seperti meminjam di lembaga keuangan tertentu.

Baca Juga

  • IPO BUMN Dongkrak Kenaikan Aset Perusahaan
  • BUMN Lebih Transparan Usai Lepas Saham ke Publik
  • Sektor Usaha Jadi Pertimbangan Menariknya IPO BUMN

‎"Kalau ada proyek kegiatan perlu dana. Sumber dana antara APBN, PMN. Kedua perbankan ada syaratnya dia harus punya jaminan 100 persen dari kreditnya kemudian ada bunganya. Kalau APBN apa ya mungkin. Apa setiap BUMN tambah modalnya. Alternatif dengan jual sahamnya, itu pendanaan sendiri," ujar dia.

Kemudian, dia mengatakan dengan melepas saham BUMN akan menjadi lebih profesional karena pengawasan akan lebih ketat, tidak hanya dari publik tapi juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tak hanya itu, dengan melepas saham, BUMN akan lepas dari pihak-pihak yang berkepentingan.‎ "Karena publik tidak diintervensi pemerintah termasuk intervensi DPR, karena harus transparan. Itu kebaikannya," ujar dia. (Amd/Ahm)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat