, Jakarta - Pandemi memunculkan kultur baru dalam banyak perusahaan, salah satunya adalah tren hybrid working. Di sini, perusahaan menggabungkan aktivitas kerja di dalam dan di luar kantor secara bergantian.
World Trend Index 2022 yang dirilis oleh Microsoft juga mencatat, 54 persen pemimpin perusahaan besar mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan kultur kerja hibrid di lingkungan mereka pada 2023.
Namun, menurut perusahaan keamanan siber ITSEC Asia, tren ini juga memunculkan tantangan baru, salah satunya adalah mengenai sistem keamanan siber di perusahaan.
Advertisement
Mengutip siaran pers, Senin (2/1/2023), ITSEC Asia menyebut, bagi perusahaan, sistem hybrid memiliki beberapa keunggulan.
Agenda pertemuan misalnya, bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun secara daring, membuat lebih efisien. Selain itu, biaya operasional juga berkurang dengan sistem pengaturan waktu hadir di kantor.
Perusahaan juga dapat mengembangkan bisnis dengan cara merekrut karyawan dari berbagai domisili, tanpa ada kewajiban untuk bertemu secara fisik.
Namun, dengan berbagai manfaat yang ditawarkan di sini, para karyawan akan semaking bergantung pada pemanfaatan teknologi digital seperti koneksi internet, penggunaan gawai, dan perangkat lunak yang.
Sayangnya, segala perangkat-perangkat tersebut belum tentu memiliki sistem keamanan yang jelas dan terpantau oleh perusahaan. Ini memunculkan banyak ancaman siber yang menempatkan karyawan dan perusahaan dalam posisi rentan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tantangan Bagi Perusahaan
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra menjelaskan, ada beberapa tantangan bagi perusahaan-perusahaan yang menerapkan sistem kerja hibrid terkait keamanan sistem informasi.
"Tantangan utama perusahaan dalam remote working atau bekerja jarak jauh adalah pemahaman karyawan mengenai resiko siber dan bagaimana meminimalkan resiko tersebut," kata Andri.
Ia mencontohkan, seorang karyawan mengakses web illegal menggunakan akun yang terintegrasi dengan data-data perusahaan, bisa saja membuatnya terkena perangkap phishing, spoofing dan juga serangan ransomware.
Atau. bisa juga terjadi serangan melalui penggunaan jaringan koneksi publik yang tidak aman. Jika hal tersebut terjadi, data-data penting perusahaan bisa saja bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Maka di sisi lain, perusahaan perlu mengadopsi infrastruktur keamanan siber yang tangguh, untuk mendukung penerapan hybrid working agar tetap aman," jelas Andri.
Untuk itu, ada empat hal yang bisa dilakukan perusahaan, dalam menghadapi tantangan yang timbul ketika mereka mengimplementasikan kerja hibrida.
Advertisement
Kesadaran Karyawan
1. Meningkatkan kesadaran karyawan terhadap keamanan siber
Karyawan bisa dibilang sebagai garis pertahanan pertama perusahaan dalam menghadapi ancaman siber, dalam sebuah sistem kerja hybrid.
Penting bagi perusahaan untuk mengedukasi, melatih, serta mendukung karyawan dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, menjaga keamanan siber mereka.
Ini bisa dilakukan oleh perusahaan dengan cara memberikan pelatihan keamanan siber kepada seluruh karyawan, tidak hanya untuk tim IT.
2. Menerapkan postur keamanan informasi yang tepat
Sesuaikan sistem kerja hibrid dengan perencanaan keamanan informasi di perusahaan.
Ini bisa dimulai dari audit dan analisa terhadap sistem keamanan, Cyber Incident Response Plan sebagai panduan mitigasi insiden keamanan, serta Business Continuity Plan agar proses bisnis tetap dapat berjalan dengan baik dalam kondisi insiden.
Dengan perencanaan, pengembangan tim dan konsultan keamanan yang tepat, perusahaan dapat mewujudkan infrastruktur siber yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sistem Keamanan
3. Melakukan penerapan sistem keamanan yang proaktif
Perusahaan juga dapat menyediakan gadget atau hardware seperti tablet dan laptop, yang telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang telah terintegrasi, dan dapat dipantau dengan mudah, oleh tim keamanan sistem informasi yang dimiliki perusahaan.
Dalam sistem ini, tim keamanan bisa memberlakukan two-factor authentication dan password manager untuk mengendalikan aktivitas para karyawan di dunia digital.
Sebagai upaya pendukung, perusahaan juga dapat menggunakan Virtual Private Network (VPN) serta Remote Desktop Protocol (RDP) untuk mengamankan kanal komunikasi antara perusahaan dan para karyawan yang bekerja secara remote.
4. Meninjau sistem keamanan digital perusahaan
Perusahaan juga perlu melakukan Information Security Analysis secara berkala, untuk memastikan keamanan sistem informasi perusahaan.
Setelah menemukan berbagai kelemahan, perusahaan dapat melakukan Database Security Hardening untuk memperkuat sistem database perusahaan dengan memperbaharui komponen software dan hardware sistem keamanan perusahaan.
Perusahaan juga perlu melakukan update terhadap pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia mereka.
Andri pun menambahkan, dengan risiko keamanan siber yang muncul selama hybrid working, perlu adanya perhitungan rencana keamanan, mitigasi, dan risiko kerusakan.
"Sehingga efisiensi dan peningkatan produktivitas karyawan dan perusahaan dapat berjalan dengan baik," pungkas Andri.
(Dio/Isk)
Terkini Lainnya
Tantangan Bagi Perusahaan
Kesadaran Karyawan
Sistem Keamanan
Hybrid Working
Kerja Hybrid
kerja hibrida
perusahaan
ITSEC
Keamanan Siber
Ancaman Siber
ITSEC Asia
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
WhatsApp Uji Coba Buat Avatar Digital Pakai AI, Ajak Pengguna Berkreasi
Cloudflare: DDoS di Industri Gaming Jadi Ancaman Terbanyak yang Targetkan Aplikasi Web
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 5 Juli 2024, 300 Primogems Gratis Siap Diklaim!
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
Ini 2 Ancaman Siber Mengerikan di OpenAI, Pengguna ChatGPT dalam Bahaya?
Nintendo Tutup Layanan Perbaikan Konsol Game Wii U, Ini Alasannya
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Telaah Teori Sosiocultural, Antar Girindra Raih Beasiswa S3 di UK
Apakah Valak Nyata? Fakta-Fakta Menarik dari Dunia Mitologi hingga Film
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru dalam Kisruh Konser Lentera Festival 2024
Serangan Ransomware ke PDNS 2 Tergolong Aksi Terorisme Siber, Ada Motif Ekonomi?
Dalam 1 Bulan, 10 Juta Pengguna Kendaraan Terjaring Tilang Elektronik ETLE di Jakarta dan Sekitarnya
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
10 Ide Quality Time Bersama Anak yang Tidak Menguras Kantong
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
Jersey Tim Indonesia di Olimpiade 2024 Tuai Pujian, Desiannya Ternyata Gratis
7 Potret Vicy Melanie Hamil Pertama Pamer Baby Bump, Kevin Aprilio Beri Pujian
Semua Mobil Baru di Eropa Wajib Dipasangi Pembatas Kecepatan Mulai 7 Juli 2024
Pesan Kapolda Metro Jaya pada Jajaran: Selalu Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
Mengintip Aquarium Pangandaran, Wisata Edukasi Cocok untuk Libur Sekolah