uefau17.com

Ridwan Kamil: Debat Tidak Signifikan Ubah Elektabilitas, Masyarakat Cenderung pada Pilihan Awal - Surabaya

, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) menilai debat calon presiden dan wakil presiden tidak akan signifikan mengubah angka elektabilitas.

Menurut mantan gubernur Jawa Barat itu perhitungan angka elektabilitas setelah debat tidak terlalu mempengaruhi pilihan calon pemilih nanti. 

"Kalau dari statistik ya, yang mengubah pilihan setelah debat tidak terlalu banyak," kata RK di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam. 

Menurutnya masyarakat yang sejak awal tidak suka dengan salah satu kandidat, cenderung akan tetap dengan pilihannya, begitu juga sebaliknya. 

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu menambahkan inti dari debat adalah penyampaian visi dan misi dari masing-masing paslon, sehingga sisanya bisa diselingi dengan sesuatu seperti gimik yang bisa menghibur.

Ridwan Kamil menilai Prabowo paling jenaka saat debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

RK menjelaskan kejenakaan tersebut bukan tanpa sebab, karena dia menilai Prabowo yang merupakan mantan danjen Kopassus itu memang membuktikan diri untuk menampilkan politik yang riang gembira.

"Kami objektif ya, dari penampilan debat malam ini yang paling jenaka, bikin hiburan, mengurangi tensi ya, karena debat kan persepsinya itu menegangkan jadi berhasil dicairkan dengan gaya beliau," kata.

Prabowo memang menginstruksikan kepada seluruh tim kampanye untuk mempraktikkan politik riang gembira dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Instruksi itu jelas, bahwa tidak hanya dilakukan saat kampanye. Namun juga dipraktikkan saat melaksanakan debat capres dan cawapres

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Format Debat Berikutnya Tidak Ada Perubahan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan bakal mengevaluasi penyelenggaraan debat perdana pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berlangsung di Kantor KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023.

Hasyim mengatakan keterlambatan pelaksanaan debat yang seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB, menjadi pukul 19.20 WIB, seiring penyesuaian tamu undangan yang hadir langsung. "Namanya banyak orang, butuh penyesuaian," ujar Hasyim.

Selain itu, Hasyim merespons permintaan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait penambahan sesi tanya jawab. Meskipun sebagian besar debat fokus pada tanya jawab, Hasyim menjelaskan perbedaan dalam segmen 2, 3, 4, dan 5.

"Saya kira dari 6 segmen, ada 4 segmen full tanya jawab. Segmen pertama berisi visi misi program masing-masing calon, segmen terakhir masing-masing calon menyampaikan closing statement. Sesungguhnya segmen 2 ,3, 4, dan 5 boleh dikatakan full pertanyaan," ujar Hasyim.

Dia menegaskan format debat tidak akan mengalami perubahan. Debat kedua hingga kelima akan tetap mengikuti format debat pertama, baik untuk calon presiden maupun calon wakil presiden.

"Tidak ada perubahan format, sudah disepakati sejak awal formatnya," ujar Hasyim.

 

3 dari 3 halaman

Jadwal Debat Capres-Cawapres

KPU menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Setelah debat pertama, selanjutnya kegiatan serupa dilakukan pada 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024.

Sementara itu, debat terakhir berlangsung pada 4 Februari 2024. Lima kali debat capres-cawapres ini dilaksanakan di Jakarta.

Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.

Adapun tema debat pertama meliputi pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Kemudian tema debat keempat adalah pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Lalu, tema debat kelima meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan juga inklusi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat