, Surabaya - Satu lagi karya inovasi berhasil digagas oleh tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tim dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil tersebut berhasil mengembangkan beton geopolimer yang ramah lingkungan, berasal dari bahan dasar limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Tim itu antara lain Rifqi Nadhif Arrafid, Galih Syifa’ul Ummah, dan Yosi Noviari Wibowo yang tergabung dalam Tim CT-SEGORO. Menurut Galih Syifa’ul Ummah, membuat beton ramah lingkungan tentu butuh pertimbangan yang matang.
Banyak peristiwa yang melatarbelakangi terciptanya beton ini. “Kurang lebih ada tiga hal yang mendasari kami dalam mengembangkan beton ini," ujar Galih, Selasa, 10 Desember 2019.
Advertisement
Alasan pertamanya, menurut Galih, karena dosen-dosen ITS sebenarnya sudah meneliti tentang hal ini. Begitu pula ia dan tinmnya pun sudah beberapa kali terlibat dalam penelitian tersebut. "Setidaknya hal ini sesuai dengan subbidang yang kami ambil dan kami ingin mengembangkan penelitian ini,” ungkapnya.
Baca Juga
Yang kedua, mahasiswa berambut gondrong tersebut menyampaikan, beton konvensional dengan bahan semen abu-abu seperti yang sering dipasarkan itu sangat tidak ramah lingkungan. Karena produksi semen tersebut melepaskan karbondioksida yang menyebabkan pemanasan global.
"Beton yang kami kembangkan berbeda, beton kami ramah lingkungan karena berbahan dasar limbah PLTU atau sisa pembakaran batu bara," tegas Galih.
Galih menambahkan, alasan berikutnya, beton ini juga dibuat untuk meminimalisir pembuangan limbah batubara. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara penghasil batubara terbesar. Oleh karena itu, limbah yang dihasilkannya pun besar. Salah satunya adalah limbah PLTU di Paiton yang juga dijadikannya sampel penelitian.
Limbah-limbah tersebut, kata Galih, biasanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. "Biasanya limbah langsung dibuang ke sungai, tentu saja hal itu akan membuat lingkungan semakin tercemar," beber mahasiswa ITS angkatan 2017 tersebut menguak fakta yang ada di lapangan selama ini.
Walaupun beton dari bahan limbah batu bara sudah pernah diteliti dan sedang marak diteliti, tapi beton milik tim CT-SEGORO ini memiliki perbedaan yang unik. Jika beton geopolimer pada umumnya berbahan dasar fly ash tipe-C dengan kadar kalsium (Ca) 19 persen. Galih menyampaikan, beton milik timnya ini berbahan dasar fly ash tipe-C dengan kadar Ca 27 persen.
Hal tersebut, menurut dia, membuat beton yang dikembangkan timnya tidak mudah kering. Semakin lama kering sebuah beton, semakin baik pula kualitas beton tersebut. "Sebenarnya bukan kadar persennya yang mempengaruhi kualitas beton, tapi cara pengolahannya lah yang mempengaruhi,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Inilah mesin printer huruf Braile buatan mahasiswa its surabaya. Mampu mencetak huruf Braile dengan cepat 400 karakter perdetik
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selanjutnya
![(Foto: Dok ITS)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AEzUcN_1Okvrni82OXe2RhVb-aM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2848099/original/072036100_1562648032-Kampus_ITS-OK.jpg)
Melanjutkan penjelasan sebelumnya, Galih mengatakan, secara garis besar metode pengolahannya hampir mirip dengan metode pembuatan beton geopolimer lainnya. Yaitu dengan cara mereaksikan fly ash tipe-C dengan alkali.
Namun, untuk beton fly ash tipe-C kadar Ca 27 persen menggunakan metode terpisah, sehingga menghasilkan produk yang tidak cepat mengering dan lebih baik kualitasnya karena dinilai lebih kuat.
Metode yang dipakai tim ini menggunakan takaran yang berbeda dengan takaran beton geopolimer lainnya. Yaitu dengan takaran semen geopolimer 35 persen dan 65 persen agregat (pasir dan kerikil). "Metode ini hanya bisa diterapkan pada beton dengan fly ash kadar Ca 27 persen saja," tutur mahasiswa asal Blitar ini.
Galih menyampaikan, semakin tinggi kadar Ca maka semakin rumit pula metode pengolahannya. Selain itu, setiap perbedaan kadar Ca, berbeda pula metode pengolahannya. "Hal itulah yang menjadi hambatan dan sampai saat ini kami teliti bagaimana cara mengatasinya,” ungkap Galih lagi.
Jika dilihat dari segi harga, walaupun dinilai lebih murah, namun Galih menyampaikan tidak ada perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, jika dilihat dari segi kekuatan, beton milik timnya dinilai lebih kuat karena faktor lamanya beton mengering seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. "Yang terpenting beton (tim) kami dapat mengurangi masalah lingkungan,” klaim Galih.
Karya inovasi yang mereka hasilkan ini pun telah berhasil menyabet juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional BUILDYEAR 2019 di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), awal bulan lalu.
Mahasiswa berperawakan tinggi ini mengatakan, jika beton rancangan timnya ini untuk diaplikasikan di dermaga. Karya inovasi yang berhasil mereka rancang ini pun bernama Segoro Konkret, menyesuaikan dengan nama tim mereka.
Nama itu diambil dengan makna “segoro” adalah laut dan “konkret” adalah beton. “Seperti namanya, produk yang kami lombakan ini yaitu beton untuk dermaga di laut,” terang Galih.
Galih bersama timnya bertekad penelitian ini tidak akan berakhir setelah mereka mendapat juara, mereka ingin penelitian ini tetap dilanjutkan agar benar-benar dapat diaplikasikan di wilayah pelabuhan, pantai, dan laut.
"Kami ingin melakukan uji resistivity dan uji permeability untuk mengetahui dengan jelas bagaimana dampak beton ini jika diterapkan di laut, akan tetap kuat ataukah menjadi keropos,” pungkas Galih.
Terkini Lainnya
Sulap Limbah B3 Jadi Beton, Dosen ITS Juarai Research Award
5 Judul Jurnal Ilmiah ITS Kembali Masuk Indeks Kemenristek
Sepeda Terapi Karya ITS Bantu Pasien Jalani Perawatan Pascastroke
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Surabaya
ITS
Berita Surabaya
Rekomendasi
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Coklit Data Pemilih di Pilkada Banyuwangi 2024 Capai 50 Persen
Pencarian Korban Tanah Longsor di Dusun Sekorejo Blitar Diperpanjang Dua Hari
Bulog Tulungagung Sediakan Beras dan Jagung Murah, Pembeli Bisa Pre Order
8 Kelurahan di Kota Bengkulu Terendam Banjir Akibat Hujan Deras Sejak Jumat
Pemkab Banyuwangi Gelar E-Sports Competition, Total Hadiah Capai Rp30 Juta
Gus Jaddin-Arismaya Dinyatakan Tak Lolos Verifikasi Faktual Dukungan Perorangan di Pilkada Jember
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Gus Jaddin-Arismaya Dinyatakan Tak Lolos Verifikasi Faktual Dukungan Perorangan di Pilkada Jember
8 Kelurahan di Kota Bengkulu Terendam Banjir Akibat Hujan Deras Sejak Jumat
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Survei Indikator: Kaesang Jadi Sosok Bacagub Terpopuler Kedua di Pilkada Jateng Setelah Raffi Ahmad
Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Kota Lama Antisipasi Aksi Vandalisme dan Pencurian
Buktikan Mutu, Politeknik Enjiniring Kementan Jalani Asesmen Lapang Akreditasi
Gunung Semeru Erupsi Lagi Minggu Pagi Ini, Tinggi Letusan Teramati hingga 1 Kilometer
Pencarian Korban Tanah Longsor di Dusun Sekorejo Blitar Diperpanjang Dua Hari
Pemkab Banyuwangi Gelar E-Sports Competition, Total Hadiah Capai Rp30 Juta
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Jimly Soal Anwar Usman Gugat Putusan MKMK ke PTUN: Salah Alamat
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Penampilan Barry Likumahuwa Project Reunion feat Teddy Adhitya Hibur Pengunjung Pertamina Weekend Fest 2024