, Jakarta Mariposa dalam bahasa Spanyol berarti kupu-kupu. Dalam film Mariposa memang tak disebutkan kata yang yang menjadi judul film ini. Namun karakter utamanya, Acha alias Natasha (Adhisty Zara), menyukai kupu-kupu. Setidaknya, itu tampak dari dialog Acha saat mengobrol dengan Iqbal (Angga Yunanda), teman sekelas yang dicintainya. Mariposa menyebut jatuh cinta bisa berlangsung dalam sedetik.
Kadang jatuh cinta hanya perasaan sepihak yang menciptakan efek drama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Karenanya, cinta mesti diperjuangkan. Perjuangan itu butuh waktu mencapai jutaan detik. Mariposa yang semula dilempar ke publik dalam format Wattpad oleh Luluk HF kemudian dirilis dalam format novel. Dibaca hingga 100 juta kali jelas bukan pencapaian sepele.
Advertisement
Baca Juga
Wajar jika Mariposa diusung ke layar lebar oleh dua rumah produksi ternama. Falcon Pictures yang kita kenal lewat Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! dan My Stupid Boss menggandeng Starvision Plus. Starvision Plus-lah yang menemukan Angga Yunanda dan Adhisty Zara lalu disatukan dalam Dua Garis Biru (2019). Film dari cerita asli ini menyerap 2,5 juta penonton lebih tahun lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Iqbal Yang Dingin
![Angga Yunanda sebagai Iqbal. (Foto: Dok. Falcon Pictures)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/2b2DEVaFu4uG-zYhLHi-06apn8A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3074331/original/041938000_1583947880-Angga_Yunanda_Mariposa.jpg)
Acha siswi pindahan yang tak sengaja melihat Iqbal di perpustakaan. Kali pertama melihat Iqbal, Acha langsung suka. Acha lantas curhat ke sahabatnya, Amanda (Dania) dan ibunya (Ersa). Ibu mendukung 100 persen. Amanda keberatan lalu mengingatkan Acha dua hal.
Pertama, Acha pindah sekolah untuk mengejar mimpi ikut olimpiade sains. Kedua, hati Iqbal sekeras batu, dingin, dan tak gampang ditaklukkan. Hidupnya hanya untuk sekolah. Bisa jadi, seluruh tubuhnya terdiri dari otak. Dinginnya Iqbal bukan tanpa sebab. Ibunya meninggal sejak lama. Ia dibesarkan ayah (Ariyo) yang tiap hari menerornya untuk belajar. Bagi ayah Iqbal, kesuksesan urusan satu orang. Tak kaitannya dengan kerja tim.
Suatu hari, Acha, Iqbal, dan Juna (Syakir) lolos audisi mewakili sekolah ke olimpiade sains. Ketiganya dilatih Pak Bambang (Iszur Muchtar). Sambil belajar, Acha menginsyafi bahwa mencintai Iqbal menciptakan banyak luka di hati. Puncaknya, saat Acha disebut murahan oleh Iqbal.
Advertisement
Cowok Cool, Jutek, dan Bad Boy
![Salah satu adegan Mariposa. (Foto: Dok. Falcon Pictures)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/3NvJR0wsCLs9z0ZDt_U8_aLdCEs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3074332/original/083765700_1583947881-Angga_Yunanda_Mariposa_2.jpg)
Mariposa melegitimasi asumsi bahwa di layar lebar Indonesia, cewek cantik lebih suka cowok cool, jutek, atau bad boy. Ingat Cinta dan Rangga atau pasangan Adit-Tita dari Eiffel I’m in Love? Ingat pula pasangan Salma-Nathan dalam Dear Nathan atau yang paling anyar Milea-Dilan?
Mungkin ini hanya kebetulan. Namun Angga yang bermuka imut dan lembut dijadikan cowok cool bin jutek adalah tindakan berisiko tinggi. Bisakah ia meyakinkan publik bahwa Iqbal ditakdirkan untuknya? Kali pertama menyaksikan Mariposa, Angga dengan sikap (lebih banyak) diamnya bikin penasaran. Pendekatan Angga terhadap Iqbal tidak dengan emosi yang meledak-ledak.
Cool dibangun Angga dengan banyak diam, dingin, memanfaatkan properti buku untuk mengikis frekuensi interaksi dengan orang lain, serta menjaga jarak dengan siapa pun kecuali dua sahabatnya, Rian (Abun) dan Glen (Junior). Saat berinteraksi dengan ayah, Iqbal diliputi takut dan segan. Dua warna dalam karakter Iqbal dieksekusi dengan apik oleh Angga.
Pendekatan Zara dan Angga
![Adhisty Zara sebagai Acha. (Foto: Dok. Falcon Pictures)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZnTnEKqGWIZEOjUe3l4ET3aUayw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3074333/original/080846100_1583947882-Adhisty_Zara_Mariposa.jpg)
Zara sebaliknya. Meski cerdas, Acha tampak gengges alias ganggu, berpikir pendek, kadang naif, dan manja. Namun ada momen di mana Acha tegas membuat batas antara jatuh cinta dan harapan. Drama romantis macam ini jelas bertumpu pada chemistry dua tokoh utama.
Yang menarik, pertautan Angga dan Zara tidak lantas mengingatkan penonton pada Dara-Bima di Dua Garis Biru. Keberhasilan mereka membangun citra baru, tak lepas dari sejumlah faktor.
Pertama, cerita. Naskah buatan Alim Sudio menampilkan plot cukup rapi. Kedua tokoh utama dibuat tidak utuh. Iqbal tak punya ibu. Kedua orang tua Acha memang masih ada namun, ayah diceritakan ke Korea Selatan selama 8 bulan. Praktis porsi ibu lebih dominan.
Cinta Acha-Iqbal sendiri dibuat tidak mudah. Paruh pertama film ini berisi jatuh bangun Acha mengejar cowok impian. Paruh kedua, jatuh bangun Acha mengubah pola pikir. Di sisi lain, Iqbal dalam diam berproses untuk menerjemahkan perasaan, belajar beropini, dan yang paling penting: menentukan sikap.
Advertisement
Kamera yang Berdampak
![Karakter Acha dan Iqbal. (Dok. Falcon Pictures)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/r8By_sGEno263SHRv3R6WLWFDFU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3074334/original/031450100_1583947885-Angga_dan_Zara_Mariposa.jpg)
Kedua, desain produksi. Palet warna yang dipilih Fajar Bustomi adalah pastel. Ada warna selembut pink yang cewek banget. Bahkan, warna seragam sekolah untuk cowok pun biru muda. Seragam sekolah saja membangun hawa romantis. Belum suasana sekolah, rumah, dan tentu saja, kamar tokoh utama.
Ketiga, Fajar Bustomi menggunakan kamera anamorphic. Ia tahu betul, dunia Iqbal dan Acha sebenarnya sempit. Kehidupan mereka berkutat di rumah, sekolah, rumah, sekolah, rumah lagi, dan sekolah lagi. Akhir film membawa mereka ke tempat lain yakni lokasi kompetisi sains.
Kamera anamorphic memperlihatkan visual yang lebih lebar. Awam menyebutnya panorama. Visual ini berdampak signifikan. Dunia kecil Acha-Iqbal terlihat beda, lebih detail, luas, dan berwarna. Sensasi macam ini belum tentu kita dapatkan di film Indonesia lain bahkan rilisan Hollywood sekalipun.
Lagu dan Fungsi Pemeran Pendukung
Keempat, pemilihan lagu tema yang jeli membangun suasana. Sejumlah lagu dengan lirik pas menjembatani komunikasi tokoh dengan penonton. Adegan tanpa dialog, yang lebih menggambarkan suasana batin tokoh, terasa berbicara berkat pertolongan beberapa lagu.
Terakhir, fungsi sejumlah pemeran pendukung yang mencairkan suasana. Apresiasi patut diberikan pada Ersa Mayori yang tergila-gila pada budaya Korea Selatan dari Winter Sonata, BTS, hingga masker. Satu lagi, penampilan TJ sebagai suster rumah sakit.
Mariposa drama romantis. Segmentasinya keluarga. Bagi yang berusia belasan tentu terbuai dengan rindu dendam ala Acha-Iqbal. Bagi mereka yang sudah berumur seperti penulis, adegan interaksi orang tua dan anak mendapat tempat khusus di hati.
Cara Iqbal menatap ayahnya, air mata Iqbal yang tumpah begitu saja kala mendengar hasil pengumuman kompetisi sains, dan puncaknya, saat sang ayah menanyakan apa yang disukai Iqbal. Tiga momen ini membuat hati penulis berdesir dan mata berkaca-kaca.
Advertisement
Manis tak Bikin Sakit Gigi
Mariposa cerita manis. Ibarat permen, kadar manisnya berada dalam takaran yang pas. Ia tak bikin sakit gigi apalagi sakit hati. Rentetan adegannya mudah disukai namun tak gampang dilupakan. Dua Garis Biru akan menjadi legenda. Dicatat sebagai salah satu drama remaja terbaik pada dekadenya.
Mariposa berada di tempat berbeda. Ia seperti proyek relaksasi dengan cerita ringan namun digarap serius. Hasilnya, hiburan yang bikin suasana hati membaik sekaligus riang. Percayalah, ia menciptakan atmosfer positif bagi para penonton.
Pemain: Angga Yunanda, Adhisty Zara, Dania Salsabila, Syakir Daulay, Artiyo Wahab, Ersa Mayori, Iszue Muchtar, Junior Roberts, Abun Sungkar
Produser: Chand Parwez Servia, Frederica
Sutradara: Fajar Bustomi
Penulis: Alim Sudio, Luluk HF
Produksi: Falcon Pictures, Starvision Plus
Durasi: 100 menit
Terkini Lainnya
Onward: Kangen Bapak, Sayang Ibu dan Cinta dari Saudara Kandung
Teman Tapi Menikah 2: Kisah Cinta dengan Tema serta Penggarapan Lebih Serius
The Man Standing Next: Drama Politik Dengan Gambar Statis, Mencekam Sekaligus Dramatis
Iqbal Yang Dingin
Cowok Cool, Jutek, dan Bad Boy
Pendekatan Zara dan Angga
Kamera yang Berdampak
Lagu dan Fungsi Pemeran Pendukung
Manis tak Bikin Sakit Gigi
Angga Yunanda
Adhisty Zara
Mariposa
Resensi Film
Film Indonesia
Fajar Bustomi
Rekomendasi
Cerita Sutradara Dilan 1983: Wo Ai Ni, Fajar Bustomi dan Pidi Baiq Hidupkan Adegan Pembuka di Timor Timur
TOPIK POPULER
CERITA BARU SCTV
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Jumat 28 Juni 2024 Pukul 21.45 WIB, Simak Sinopsisnya
Populer
Putri Anne Akhirnya Pulang dari RS, 5 Hari Dirawat karena Gegar Otak dan Kehilangan Memori
Konser di Jakarta, Hyunsuk Treasure Sebut Tak Akan Pernah Pensiun Jadi Penyanyi
Konser Hari ke-2, Treasure Sebut Jakarta Panas hingga Puji Teume Indonesia: Kamu Cantik!
Project Pop Perkenalkan Album Musik Terbaru Bertajuk 2856, Bermakna 28 Tahun 5 Raga dan 6 Jiwa
6 Potret Krisdayanti dan Raul Lemos Sowan ke Cak Imin, Ngaku Ingin Ketularan Berkah Naik Haji 99 Kali
Lirik Lagu Lampu Kuning dari Juicy Luicy, Makna Hati-Hati Saat Rasa Cinta Datang Sekaligus Penanda Dirilisnya Album Non Fiksi
Kritik Pedas Najwa Shihab Usai PDN Diretas: Sejak Kapan Rakyat Dianggap Penting Selain di Bilik Suara?
Keluarga Virgoun Petik Hikmah dari Kasus Tertangkap Narkoba, Ingin Hubungan dengan Ibunda Kembali Harmonis
Intip Tren Warna Kuku Kalangan Artis Indonesia Semester Kedua 2024, 8 Warna Ini Bakal Disukai
Sarwendah Kembali Ungkit Isu Dikeluarkan dari Cherrybelle, Ngaku Pernah Minta Slip Gaji Sebelum Dihempaskan
Euro 2024
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Data Manufaktur China Kembali Kontraksi
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
Patuhi MK, KPU Jakarta Jakarta Gelar Rekapitulasi Suara Ulang di 233 TPS
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
Waspada Hoaks Terkait Bencana, Begini Dampaknya Jika Dipercaya
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024
MUA Ungkap Wajah Alami Selvi Ananda yang Disebut Sudah Cantik Meski Belum Dirias
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini