uefau17.com

Ekspansi EBT, Kencana Energi Lestari Targetkan Pasok Daya Listrik hingga 500 MW - Saham

, Jakarta PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimis dapat mencatatkan kinerja cemerlang tahun ini. Perseroan mengejar target produksi listrik 324,1 GWh, sekaligus rekor tertinggi perseroan. Hal ini sejalan dengan pertambahan kapasitas Perseroan dengan mulai beroperasinya PLTM Ordi Hulu pada April 2024.

Portofolio KEEN saat ini ialah PLTA Pakkat berkapasitas 18 Megawatt (MW), PLTA Air Putih 21 MW, PLTM Ma'dong 10 MW, PLTM Ordi Hulu 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang 2 sebesar 5 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tempilang 1,36 MWp. Totalnya mencapai sekitar 65 MW.

Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi menyampaikan pada 2023 lalu perseroan berhasil menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PLN untuk PLTM Salu Noling yang berkapasitas 10 MW, menyelesaikan konstruksi proyek baru yakni pembangkit listrik mini hidro (PLTM) Ordi Hulu yang berkapasitas 10 MW, dan menyelesaikan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Tempilang yang berkapasitas 1,3 MW.

Ke depan, Perseroan akan terus melangkah berupaya mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan, bukan hanya Pembangkit Listrik Tenaga Air tetapi juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin hingga 500 MW.

"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW. Saat ini KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas 180 MW." kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (8/6/2024).

Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang di sektor energi hydro ialah PLTA Sumatera Utara 35 MW, PLTA Sulawesi 1 75 MW, PLTA Sulawesi 2 90 MW, dan PLTA Gorontalo 22 MW.

Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW. KEEN juga berencana mengembangkan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.

Selain PLTA, KEEN masuk ke sektor mini hydro, dan memiliki pipeline project PLTM Sulawesi 4 10 MW dan PLTM Nasal 10 MW. Perusahaan pun menargetkan bisnis kelistrikan dari Biomassa 10 MW dan Biogas 10 MW.

Sementara itu, PLN berencana untuk menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 40.575 MW hingga tahun 2030. Dari total ini, lebih dari setengah-nya, atau 52% akan dari EBT, dengan porsi terbesar di Hidro, disusul oleh Solar PV, Geothermal, Mini Hidro, Wind, dan Bio-Energy.

"KEEN telah menyiapkan pipeline proyek yang luas dari sumber alam yang beragam, siap untuk mengambil kesempatan untuk membantu PLN mencapai target EBT Indonesia." jelas Wilson.

Sepanjang kuartal I 2024, perseroan meraih laba bersih USD 3,81 juta, menurun 32,89% dari kuartal I/2023 senilai USD 5,67 juta. Penurunan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang terkoreksi 25,86% menjadi USD 9,76 juta pada kuartal I 2024, dari kuartal I 2023 sebesar USD 13,17 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

IHSG Sepekan Turun 1,04%, Parkir di Posisi 6.897,95

Data perdagangan saham di BEI periode 3 sampai 7 Juni 2024 ditutup dengan perubahan. Selama sepekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 1,04% menjadi berada pada level 6.897,950 dari 6.970,730 pada penutupan pekan yang lalu.

Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut mengalami perubahan, yaitu sebesar 2,85% menjadi Rp 11.488 triliun dari Rp 11.825 triliun pada sepekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan berubah sebesar 17,94% menjadi 927 ribu kali transaksi dari 1,13 juta kali transaksi pada sepekan lalu.

Sedangkan rata- rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami perubahan sebesar 23,82% menjadi 15,79 miliar lembar saham dari 20,73 miliar lembar saham pada sepekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini turut berubah 42,69%, yaitu menjadi Rp 10,39 triliun dari Rp 18,12 triliun.

Berdasarkan data Bursa, investor asing pada Jumat (7/6) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 894,24 miliar. Sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 8,59 triliun.

Mengawali pekan ini, terdapat pencatatan 3 obligasi dan 1 sukuk di PT Bursa Efek Indonesia(BEL). Pada Rabu (5/6), Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap III Tahun 2024 oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI, dengan nilai obligasi sebesar Rp 1,3 trilliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dengan Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada Kamis (6/6), Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mulai dicatatkan di BEI.

PT Dian Swastika Sentosa Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk senilai masing-masing Rp1,052 trilliun dan Rp 447,48 miliar. Sementara itu, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menerbitkan obligasi senilari Rp 1,023 trilliun.

 

3 dari 4 halaman

Hasil Pemeringkatan PEFINDO

Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh PT Dian Swastika Sentosa Tbk adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk. Sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mendapatkan pemeringkatan idA (Single A) dari PEFINDO dengan Wali Amanat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 45 emisi dari 30 emiten dengan nilai Rp46,16 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI adalah 558 emisi dengan nominal outstanding Rp463,78 triliun dan USD50,049 juta, yang diterbitkan oleh 130 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.983,72 triliun dan USD 502,10 juta. sebanyak 10 emisi EBA telah tercatat di BEI dengan nilai Rp 2,97 triliun.

4 dari 4 halaman

IHSG Lepas Posisi 6.900 pada 3-7 Juni 2024, Ini Penyebabnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 3-7 Juni 2024. Analis menuturkan, IHSG tertekan seiring aksi jual dan koreksi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/6/2024), IHSG anjlok 1,04 persen ke posisi 6.897,95 dari pekan lalu 6.970,73. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 2,85 persen menjadi Rp 11.488 triliun dari pekan lalu Rp 11.825 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan turun 17,94 persen menjadi 927 ribu kali transaksi dari 1,13 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terbenam 23,82 persen menjadi 15,79 miliar saham dari 20,73 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini anjlok 42,69 persen menajdi Rp 10,39 triliun dari Rp 18,12 triliun.

Pada Jumat, 7 Juni 2024, investor asing jual saham Rp 894,24 miliar. Sepanjang 2024,investor asing jual saham Rp 8,59 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG susut 1,04 persen selama sepekan dan masih didominasi volume penjualan. Selain itu, aliran dana keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 1,5 triliun pada Kamis, 6 Juni 2024. Ia mengatakan, banyak terdapat rilis data Amerika Serikat dan China yang menunjukkan kedua negara itu membaik.

“Dari Indonesia terdapat pelemahan significan terhadap saham BREN yang saat ini menempati peringkat terbesar ketiga setelah BBCA dan AMMN,” kata dia saat dihubungi .

Sedangkan pada akhir pekan ini, Herditya menuturkan, IHSG dibebani sejumlah sektor saham antara lain sektor saham keuangan yang susut 1,35 persen, diikuti sektor saham teknologi terbenam 1,31 persen.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat