, Jakarta - BNI Asset Management atau BNI AM mencermati investasi reksa dana pada 2024 masih prospektif, dengan tetap menyesuaikan profil risiko investor.
Direktur Investasi BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih menuturkan, hal yang melatarbelakangi sentimen global dan domestik sepanjang 2024 lebih didorong oleh potensi rencana pelonggaran kebijakan moneter seperti penurunan suku bunga yang diekspektasikan lebih awal dari sebelumnya pada 2024 akibat tingkat inflasi yang lebih terjaga dan terukur.
Baca Juga
"Hal tersebut dapat berpotensi menurunkan tingkat imbal hasil obligasi ke depannya. Di sisi lain hal justru dapat memberikan dampak positif pada perusahaan untuk ekspansi, serta mengurangi beban biaya bunga ke depannya," kata Putut kepada , Selasa (2/1/2023).
Advertisement
Ia melanjutkan, tahun politik 2024 ini menjadi perhatian investor asing untuk investasi, di mana investor asing lebih menyukai politik yang kondusif dan stabil.
Dia bilang, produk reksa dana yang dapat dicermati untuk para investor pada 2024 adalah reksa dana berbasis pendapatan tetap yang memiliki durasi menengah ke panjang untuk menangkap peluang penurunan imbal hasil obligasi akibat potensi penurunan suku bunga pada tahun ini. Misalnya, reksa dana BNI AM Pendapatan Tetap Quality Long Duration, serta BNI AM Pendapatan Tetap Syariah Ardhani berbasis sukuk.
Adapun untuk reksa dana dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah adalah BNI AM Short Duration Bond Index. Selain itu, adapun produk reksa dana pasar uang untuk investor pemula dan/atau cash management seperti BNI-AM Dana Likuid dan BNI-AM Lancar Syariah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Risiko yang Bayangi Reksa Dana
![Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/x5wVh8ikNsx02tcGQsn3Hba-bG0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3506716/original/098267200_1625898717-ilustrasi_investasi_2mayofi-PNodyzJcccA-unsplash.jpg)
"Pada produk investasi berbasis saham, kami melihat terdapat potensi kenaikan nilai investasi dengan adanya tantangan tingkat risiko yang masih tinggi dari pasar global. Baik dari risiko geopolitik, kekhawatiran resesi dan perlambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, dan risiko tahun pemilu di 2024," imbuhnya.
Alhasil, BNI AM lebih merekomendasikan pada portofolio investasi dengan underlying saham dengan kapitalisasi besar yang berfundamental baik, memiliki tingkat dividen yang relatif tinggi, dan tingkat profitabilitas yang tinggi diatas rata-rata industri, antara lain pada reksa dana BNI-AM SRI-KEHATI (ESG), BNI-AM IDX High Dividend 20, dan BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30).
Menurut ia, terdapat sejumlah risiko baik dari global maupun domestik yang mempengaruhi reksa dana. Pertama, risiko global, seperti risiko perubahan arah kebijakan moneter bank sentral dunia, terutama kebijakan the Fed, risiko perlambatan atau resesi ekonomi global, dan risiko geopolitik di beberapa wilayah di dunia.
Kedua, risiko domestik, yakni risiko politik 2024 yang dapat mengubah kebijakan pemerintah ke depan, risiko defisit transaksi berjalan akibat volatilitas atau perlambatan ekonomi global serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia apakah sesuai dengan ekspektasi atau target Bank Indonesia di level 4,75%-5,5% secara tahunan untuk 2024.
Advertisement
Dana Kelolaan Reksa Dana Lesu, OJK Beberkan Penyebabnya
![20151104-OJK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/HqeII97VVz4ofvjKLmrL4rKHv6c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1043411/original/005540900_1446622303-20151104-OJK-AY-4.jpg)
Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut nilai dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksa dana mengalami penurunan hingga 22 Desember 2023. Ini mengingat, terdapat batasan yang dilakukan OJK terhadap sejumlah manajer investasi dalam menerbitkan produk baru.
Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK Luthfy Zain Fuady menuturkan, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana turun dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.
Misalnya, sejumlah produk reksa dana yang ada mengalami jatuh tempo. Kemudian, dipengaruhi juga oleh peraturan cipta kerja yang membuat para investor ini menjadi beralih dari instrumen investasi reksa dana.
"Ada juga beberapa pembatasan yang dilakukan oleh OJK terhadap beberapa MI untuk membuat produk baru mungkin itu yang kita lihat sebagai penyebab kenapa NAB maupun total AUM tidak tumbuh atau belum tumbuh sesuai yang kita harapkan,” kata Luthfy dalam konferensi pers, Jumat (29/12/2023).
Dia bilang, nilai aktiva bersih (NAB) mencapai Rp 494,56 triliun hingga 28 Desember 2023. Angka itu merosot 2,04% dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar Rp 504,86 triliun.
Adapun total dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana menyentuh Rp 807,75 triliun. Capaian tersebut mengalami penurunan 2,39% daripada periode akhir tahun lalu.
Tak hanya itu, jumlah produk reksa dana pun ikut menurun menjadi 1.858 produk dari akhir tahun lalu sebanyak 2.120 produk atau turun 12,36%.
Meneropong Investasi Reksa Dana pada Tahun Politik
![Ilustrasi Investasi. Freepik](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/JvvdIILcz3UpZ6KokDpHEcIpESA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3996808/original/077497200_1650081171-Investasi_ilustrasi.jpg)
Sebelumnya diberitakan, PT KISI Asset Management (KISI AM) melihat pelaku pasar masih cenderung wait and see saat memasuki momentum tahun politik pada 2024.
Ini mengingat, gelaran pesta demokrasi tersebut biasanya membuat investor melakukan monitoring terhadap situasi politik dan sebagainya.
Direktur KISI Asset Management Arfan Fasri Karniody menuturkan, pihaknya optimistis kondisi pasar modal akan bergairah pada tahun pemilihan umum (pemilu). Dengan demikian, ia tidak melihat sentimen negatif saat tahun politik.
"Saya yakin pemilu ini efeknya positif karena pergantian pemerintahan akan memberikan angin segar," kata Arfan dalam konferensi pers, Jumat (24/11/2023).
Dalam rangka melihat potensi tersebut, ia mengatakan agar investor bisa memulai mencermati instrumen investasi reksa dana.
KISI IDX30 ETF telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEl) dan dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XKID.
Ia melanjutkan, reksa dana indeks KISI IDX30 ETF merupakan ETF dengan acuan indeks IDX30, yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini dirancang untuk memberikan gambaran yang representatif tentang kinerja pasar saham Indonesia secara keseluruhan.
Dia bilang, penyertaan saham-saham dalam indeks ini didasarkan pada sejumlah kriteria, yakni kapitalisasi pasar, likuiditas, dan faktor-faktor lain yang relevan.
"Ini boleh dibilang representasi saham-saham kapitalisasi besar sangat likuid dan dengan nama boleh dibilang menggambarkan kondisi market,” kata Mustofa.
Advertisement
KISI IDX30 ETF
![Ilustrasi investasi, revenue](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ACcdIbwrdr2h2cxjl_rCKYICyMk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4499849/original/064847500_1689153177-cropped-image-businessman-sitting-by-table-cafe-analyzing-indicators-laptop-computer.jpg)
KISI IDX30 ETF ditawarkan kepada masyarakat dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal 1000 atau minimum pembelian Unit Penyertaan melalui Dealer Partisipan (PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia) adalah sebesar 1 Satuan Kreasi.
Tujuan investasi dari produk KISI IDX30 ETF adalah memberikan alternatif investasi yang efisien dan transparan untuk para pelaku pasar di Indonesia yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui investasi sesuai dengan kebijakan investasi.
Kebijakan investasi dari produk ini adalah minimum 80 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks IDX30 dan maksimum 20 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan atau deposito sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Investasi pada saham-saham yang terdaftar dalam Indeks IDX30 tersebut akan berjumlah sekurang-kurangnya 80 persen dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam Indeks IDX30.
Sedangkan porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks IDX30, dimana pembobotan atas masing-masing saham adalah paling kurang 80 persen dan paling banyak 120 persen dari bobot masing-masing saham yang bersangkutan dalam Indeks IDX30.
![Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/46wVw5JW8j1h6fzStswG-ag3rZY=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4059789/original/066135300_1655813997-Infografis_SQ_Bank_Dunia_Proyeksi_Pertumbuhan_Ekonomi_Global_Bakal_Terjun_Bebas.jpg)
Terkini Lainnya
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Risiko yang Bayangi Reksa Dana
Dana Kelolaan Reksa Dana Lesu, OJK Beberkan Penyebabnya
Meneropong Investasi Reksa Dana pada Tahun Politik
KISI IDX30 ETF
Saham
Reksa Dana
Investasi
suku bunga
Investor
Tahun politik
Rekomendasi
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Simak Jadwal Cum Dividen Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Listing Perdana, Saham Cipta Perdana Lancar Langsung Gacor
IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini Sentuh 7.248
Bursa Saham Asia-Pasifik Mayoritas Menghijau Hari Ini
Kabar Teranyar Nasib Pelita Air Gabung Garuda Indonesia Group
IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Juli 2024
Cipta Perdana Lancar Listing Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini Sentuh 7.248
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Harga Saham PGEO Parkir di Rp 1.200 pada Hari Ini Kamis 4 Juli 2024
Garap Proyek MNC Lido City Bareng Trump, Saham KPIG Ngacir
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
IHSG Kembali Sentuh 7.200, Saham MEDC Melambung 4,12%
Bursa Saham Asia-Pasifik Mayoritas Menghijau Hari Ini
Simak Jadwal Cum Dividen Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Juli 2024
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Potret Afgan Bareng Dita Secret Number dan Zayyan Xodiac, Sukses Konser di Seoul
Kronologi OJK Coba Selamatkan Kresna Life Sebelum Akhirnya Cabut Izin Usaha
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Tayang di Bioskop sebagai Film Trilogi, Jadi Puncak Kisah Animenya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!