uefau17.com

Laris Manis, IPO Cinema XXI Oversubscribed hingga 25,7 Kali - Saham

, Jakarta - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed selama masa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, saham IPO Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription hingga 25,7 kali.

“Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali. Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” kata Oki Ramadhana dalam keterangan resminya, Rabu (2/8/2023).

Operator jaringan bioskop Cinema XXI, Nusantara Sejahtera Raya resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CNMA pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Cinema XXI menerbitkan 8.335.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham. Dari keseluruhan proses IPO, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp2,25 triliun. 

Sekitar 65 persen dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Cinema XXI berencana untuk menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

Kemudian, sekitar 15 persen dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Milestone Penting Perseroan

Sementara itu, Direktur Utama Nusantara Sejahtera Raya, Hans Gunadi mengatakan, hari ini, Cinema XXI memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Selama 35 tahun berkarya, Cinema XXI berhasil melewati beragam krisis, baik ekonomi, politik, dan yang baru saja kita lewati bersama, pandemi Covid-19. 

Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik, dan berdasarkan Survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar. 

"Dengan prospek peningkatan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah dan kondisi demografi yang terus meningkat, serta semangat untuk terus memberikan layanan hiburan menonton film dengan kualitas terbaik, tanpa kompromi dan harga yang terjangkau, kami yakin inilah saat yang tepat untuk melaksanakan IPO dan menjadi perusahaan publik,” ujar dia.

Optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada 10 – 14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada 27 – 31 Juli 2023 lalu. 

 

3 dari 3 halaman

Perkuat Modal

Hans bilang, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi respons positif dari para investor. Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI. 

"Selain itu, IPO akan menjadi momentum bagi Cinema XXI untuk menjadi perusahaan publik dengan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik dan meneguhkan komitmen kami terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), termasuk mengokohkan komitmen kami dalam mengembangkan industri film Tanah Air,” kata dia.

Selama lebih dari tiga dekade, komitmen dan kerjasama keluarga besar Cinema XXI menjadi kunci dalam mengatasi berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19. Kerja keras dan komitmen tersebut telah membawa pemulihan pendapatan yang kuat menuju level sebelum Covid-19.

Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp4,40 triliun pada 2022 atau setara dengan 64 persen perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp6,89 triliun, sementara Cinema XXI baru kembali beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022.

Pada kuartal I 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39,0 persen, menjadi Rp 883,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 635,6 miliar untuk periode yang sama 2022. 

Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat