uefau17.com

Bursa Saham Asia Melambung di Tengah Sentimen Plafon Utang AS - Saham

, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat signifikan pada perdagangan Senin, (5/6/2023) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani undang-undang tagihan plafon utang yang memungkinkan Amerika Serikat (AS) untuk mencegah gagal bayar atas kewajiban keuangannya pada akhir pekan lalu.

Dikutip dari CNBC, Senin, RUU plafon utang kompromoi melewati Senat dengan suara 63-36 pada Kamis malam, memenangkan dukungan yang cukup dari kedua belah pihak untuk mengatasi ambang batas 60 suara majelis. Pada Rabu, 31 Mei 2023 itu melewati DPR AS setelah sekitar 72 jam melewati suara 314-117.

DI Jepang, indeks Nikkei 225 menguat setelah memimpin rekan-rekan globalnya pada Mei 2023 naik 0,97 persen, sementara indeks Topix mendaki 1,16 persen.

Level berikutnya yang harus diperhatikan investor adalah posisi tertinggi 32.644 yang akan menembus level tertinggi sejak Juli 1990. Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,44 persen. Indeks Kosdaq turun tipis.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,99 persen menjelang keputusan suku bunga bank sentral Australia.

Harga minyak berjangka melonjak karena keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Arab Saudi untuk memangkas produksi minyak satu juta barel per hari. Harga minyak mentah Brent naik 2,35 persen menjadi USD 77,94. Sementara itu, West Texas Intermediates (WTI) menguat 2,43 persen ke posisi USD 72,48.

Indeks Hang Seng Hong Kong melanjutkan kenaikan pada Jumat, 2 Juni 2023 dengan indeks berjangka di 19.099 dibandingkan penutupan sebelumnya 18.949,94.

Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan naik lebih dari 1 persen pada perdagangan wall street. Indeks Dow Jones melonjak 2,12 persen, dan catat kinerja terbaik sejak Januari. Indeks S&P 500 menguat 1,45 persen, indeks Nasdaq bertambah 1,07 persen mencapai level tertinggi sejak April 2022 selama sesi tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ekspansi Sektor Swasta Hong Kong

Ekspansi sektor swasta Hong Kong melambat pada Mei karena momentum pembukaan kembali berkurang. Pada Mei 2023, sektor swasta Hong Kong berkembang pada tingkat paling lambat 2023, menurut survei S&P Global. Indeks manajer pembelian turun menjadi 50,6 pada Mei dari 52,4 pada April 2023.

Indeks PMI mencakup jasa dan manufaktur, dan dipandang sebagai ukuran kesehatan ekonomi yang dapat diandalkan. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

S&P Global mengatakan dorongan pertumbuhan baru-baru ini di Hong Kong, dari dimulainya penuh perjalanan antara kota dan China daratan mulai berkurang.

Survei menunjukkan tanda-tanda seperti penjualan baru yang lebih rendah, pertumbuhan pesanan baru yang lebih lambat, dan inflasi biaya input lebih tinggi memberikan tekanan pada margin perusahaan.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 2 Juni 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak melesat pada perdagangan Jumat, 2 Juni 2023. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Januari seiring pelaku pasar menyambut baik data pekerjaan yang kuat dan pengesahan plafon utang yang mencegah gagal bayar utang.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (3/6/2023), indeks Dow Jones melonjak 701,19 poin atau 2,12 persen ke posisi 33.762,76. Indeks S&P 500 mendaki 1,45 persen ke posisi 4.282,37. Indeks Nasdaq melesat 1,07 persen ke posisi 13.240,77 mencapai level tertinggi sejak April 2022 selama sesi tersebut.

Dengan kenaikan wall street pada Jumat pekan ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq menyelesaikan kinerja sepekan yang singkat dengan masing-masing naik 1,8 persen dan 2 persen.

Indeks Dow Jones juga bertambah 2 persen pada pekan ini. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan selama enam minggu berturut-turut, yang tidak terlihat sejak 2020.

Data nonfarm payrolls tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Mei dengan naik 339.000. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan 190.000 relatif sederhana. Kenaikan tersebut menandai 29 bulan berturut-turut pertumbuhan data pekerjaan yang positif.

Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang kuat telah menekan saham dengan anggapan akan membuat the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga.

Namun, data ekonomi pada Jumat juga menunjukkan pendapatan per jam rata-rata naik kurang dari perkiraan ekonom dari tahun ke tahun, sementara tingkat pengangguran lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, Terry Sandven menuturkan, dua poin data tersebut telah memberi investor harapan kalau the Fed dapat hentikan kebijakan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

“Jelas di sisi bullish, ada tanda-tanda inflasi mulai berkurang, spekulasi the Fed sementara hentikan kenaikan suku bunga, meningkatkan kemungkinan soft landing,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Sentimen Plafon Utang Mereda di Pasar

Meredanya kekhawatiran seputar plafon utang Amerika Serikat juga membantu sentimen di pasar. Senat mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menaikkan plafon utang Kamis malam, mengirimkan RUU ke meja Presiden AS Joe Biden.

Itu terjadi setelah DPR mengesahkan the Fiscal Responsibility Act pada Rabu pekan ini, hanya beberapa hari sebelum batas waktu 5 Juni yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Di sisi lain, saham Lululemon melonjak lebih dari 11 persen seiring kinerja hasil yang kuat dan peningkatan panduan. Sementara saham MongoDB melonjak 28 persen karena prediksi.

Indeks saham kapitalisasi kecil Russell 2000 melonjak 3,56 persen pada Jumat pekan ini. Indeks saham tersebut mencatat reli terbaik dalam satu hari sejak 10 November 2022 dan naik di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 8 Maret.

Pada 2023, indeks Russell sudah melonjak 3,96 persen, jauh di belakang kenaikan indeks S&P 500 juga melambung 11,5 persen. Namun, angin sedang bergeser. Pada pekan ini,  indeks Russell naik 3,3 persen, dan indeks S&P 500 bertambah 1,8 persen.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat