uefau17.com

Bursa Saham Asia Merosot di Tengah Negosiasi Utang AS Belum Ada Titik Terang - Saham

, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Rabu (24/5/2023). Investor berhati-hati karena diskusi plafon utang Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung tampaknya sedikit hasilkan kemajuan.

“Presiden dan saya tahu tenggat waktunya, jadi saya pikir kami akan berbicara setiap hari. Sampai kami menyelesaikan ini,” ujar Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy, Senin, 22 Mei 2023, dikutip dari CNBC.

Bursa saham Hong Kong memimpin koreksi. Indeks Hang Seng turun 1,04 persen dan indeks Hang Seng teknologi tergelincir turun 1,78 persen. Hal itu didorong saham teknologi antara lain Alibaba, Baidu dan Tencent.

Bursa saham China juga memperpanjang koreksi pada perdagangan Selasa, 23 Mei 2023. Indeks Shanghai melemah 0,78 persen dan indeks Shenzen susut 0,63 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,84 persen dan indeks Topix tergelincir 0,36 persen.Koreksi indeks saham acuan itu terjadi bahkan saat sentimen bisnis Jepang di antara produsen berubah positif untuk pertama kalinya pada 2023, menurut survei Reuters Tankan.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,23 persen dan indeks Kosdaq susut 0,67 persen. Di Australia, indeks ASX merosot 0,37 persen.

Volume penjualan ritel Selandia Baru turun 4,1 persen year on year (YoY) pada kuartal I 2023. Alami kontraksi kuartalan kedua berturut-turut setelah penurunan 4 persen pada kuartal yang berakhir Desember 2022.

Investor akan mengamati suku bunga acuan bank sentral Selandia Baru pada Rabu, 24 Mei 2023. Ekonom yang disurvei Reuters prediksi bank sentral akan kerek suku bunga 25 basis poin menjadi 5,5 persen.

Di Amerika Serikat (AS), tiga indeks acuan tertekan. Indeks Nasdaq memimpin koreksi dengan turun 1,26 persen. Indeks S&P 500 melemah 1,12 persen dan indeks Dow Jones terpangkas 0,69 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Survei Data Ekonomi di Jepang

Adapun berdasarkan data survei Reuters Tankan pada Mei menunjukkan kalau sentimen bisnis di produsen Jepang berubah positif untuk pertama kalinya pada 2023. Survei Reuters Tankan mirip dengan survei Tankan triwulanan yang dilakukan oleh Bank of Japan, dengan survei Tankan BOJ digunakan untuk merumuskan kebijakan moneter Jepang.

Indeks sentimen untuk pabrikan besar plus 6 persen dari posisi April minus 3. Pembacaan di atas 0 mewakili sentimen yang menguntungan, sedangkan angka di bawah 0 mewakili sentimen yang tidak menguntungkan.

Secara terpisah, sentimen di sektor jasa Jepang mencapai level tertinggi dalam lima bulan dengan jajak pendapat Reuters Tankan menunjukkan pembacaan +25 level tertinggi sejak Februari 2020.

3 dari 3 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 23 Mei 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar turun pada perdagangan Selasa pekan ini seiring pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy berakhir tanpa kesepakatan.

Dikutip dari CNBC, Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan kalau mengadakan pertemuan yang produktif dan profesional. “Saya pikir suasana malam ini lebih baik dari pada malam lainnya saat kita berdiskusi,” ujar dia.

Sebuah survei swasta yang dirilis Selasa pekan ini menunjukkan aktivitas pabrik Jepang meningkat pada Mei 2023 untuk pertama kalinya sejak Oktober 2022, sementara inflasi April Singapura mencapai 5,7 persen lebih tinggi dari perkiraan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,42 persen ke posisi 30.957, menghentikan kenaikan beruntun dalam tujuh hari. Indeks Topix melemah 0,66 persen ke posisi 2.161,49.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat tipis 0,1 persen ke posisi 7.270,8 seiring indeks manajer pembelian negara tersebut melihat ekspansi yang lebih lemah pada Mei 2023, menurut Juno Bank.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,41 persen ke posisi 2.567,55 dan indeks Kosdaq menanjak 0,84 persen ke posisi 859,16.

Indeks Hang Seng Hong Kong berbalik arah. Indeks Hang Seng merosot 1,27 persen ke posisi 19.428,08, level terendah sejak 21 Maret 2023. Sementara itu, bursa saham China melemah. Indeks Shanghai tergelincir 1,52 persen ke posisi 3.246,24. Indeks Shenzhen terpangkas 1,03 persen ke posisi 11.012,58.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat