uefau17.com

Emiten Milik Sandiaga Uno Saratoga Kantongi Restu Buyback Saham Rp 150 Miliar - Saham

, Jakarta - Emiten investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 150 miliar.

Investor Relations Saratoga Investama Sedaya Ryan Sual mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui program buyback yang dianggarkan sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar atau 50 juta lembar saham.

"Buyback saham akan berlangsung efektif mulai dari setelah disepakati dalam RUPS sampai maksimal RUPST tahun berikutnya atau selambat-lambatnya pada 30 Juni 2024," kata Ryan dalam paparan publik, Senin (15/5/2023).

Pemegang saham melalui RUPSLB juga menyetujui penggunaan saham treasury perseroan untuk program insentif jangka panjang karyawan.

Sedangkan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Saratoga Investama Sedaya juga memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 1 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 75 per saham. 

Ryan bilang, pada 2022 perseroan sangat aktif melakukan aktivitas investasi dan divestasi. Sepanjang 2022, Saratoga melakukan investasi baru di Atria DC dan Forest Carbon. 

"Dari sisi divestasi, kami melakukan melepaskan sekitar 3 persen kepemilikan di TBIG. Ini merupakan bagian dari restrukturisasi kepemilikan dan pembentukan entitas baru bernama Bersama Digital Infrastructure Asia yg ke depannya akan menjadi platform untuk berinvestasi di sektor infrastruktur digital," imbuhnya.

Dari sisi pendapatan dividen, Saratoga juga mencatatkan rekor tertinggi di angka Rp 2,6 triliun yang sebagian besar dikontribusikan oleh ADRO dan juga MPMX. Angka ini meningkat dari Rp 1,65 triliun yoy. Ini merupakan refleksi kinerja yang sangat baik dari perusahaan-perusahaan portofolio perseroan. Dengan demikian, ia berharap ke depan perusahaan tersebut kembali membukukan kinerja positif. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertumbuhan Investasi Saratoga

Sementara itu, Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, Saratoga berhasil membukukan kinerja investasi yang tetap positif di tengah kondisi pasar modal yang menurun. Sementara perekonomian domestik dan global masih penuh tekanan akibat inflasi dan suku bunga yang terus meningkat. 

Pertumbuhan investasi Saratoga tercermin dari kenaikan Net Asset Value (NAV) perusahaan sebesar 8 persen menjadi Rp 60,9 triliun. Perusahaan juga berhasil mencatat pendapatan dividen terbesar sepanjang sejarah Saratoga yaitu senilai Rp 2,6 triliun.

"Komitmen kami adalah terus meningkatkan nilai portofolio Saratoga dengan mengoptimalkan setiap peluang investasi melalui strategi yang terukur, disiplin dan penuh kehati-hatian. Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan para pemegang saham yang membuat strategi investasi Saratoga dapat dijalankan dengan sangat baik,” kata Lany dalam keterangan resminya.

Pada 2022, perusahaan-perusahaan portofolio investasi Saratoga mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap penguatan fundamental perusahaan melalui pencapaian kinerja yang positif dan peningkatan jumlah pembagian dividen. Dengan dukungan arus kas yang kuat, tahun lalu Saratoga memangkas posisi utang lebih dari 60 persen, sehingga posisi utang bersih perusahaan menjadi Rp 688 miliar.

3 dari 4 halaman

Emiten Milik Sandiaga Uno Saratoga Tebar Dividen 2022 Rp 1 Triliun

Sebelumnya, emiten investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 1 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 75 per saham. 

Investor Relations Saratoga Investama Sedaya Ryan Sual mengatakan, pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Senin, 15 Mei 2023.

"Kami membagikan dividen totalnya Rp 1 triliun atau senilai Rp 75 per saham, ini adalah peningkatan dari dividen yang kita bagikan tahun sebelumnya sekitar 810 miliar atau Rp 60 per saham," kata Ryan dalam paparan publik, Senin (15/5/2023).

Selain itu, perseroan juga tengah mengantongi izin untuk melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham SRTG yang dianggarkan Rp 150 miliar atau 50 juta lembar saham yang akan berlangsung efektif mulai dari setelah mendapatkan persetujuan rapat hari ini, maksimal RUPS tahun berikutnya atau selambat-lambatnya pada 30 Juni 2024.

Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengumumkan hasil kinerja pada 2022. Emiten investasi milik Sandiaga Uno mencatatkan penurunan laba bersih 81,47 persen menjadi Rp 4,61 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 24,89 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (13/3/2023), keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 3,72 triliun atau turun 84,75 persen dari tahun sebelumnya Rp 24,40 triliun.

Adapun, penghasilan dividen, bunga dan investasi mengalami peningkatan 58,18 persen menjadi Rp 2,61 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,65 triliun.

Saratoga membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 5,85 triliun hingga akhir 2022 atau anjlok 77,22 persen dari Rp 25,69 triliun pada 2021. Dengan demikian, laba tahun berjalan perseroan hingga akhir 2022 mencapai Rp 4,62 triliun turun 81,43 persen dari Rp 24,89 triliun. Alhasil, laba per saham dilusian pada 2022 sebesar Rp 338 per saham dari tahun sebelumnya Rp 1.825 per saham.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 63,77 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 61,15 triliun. Kemudian, liabilitas Saratoga Investama Sedaya Rp 3,95 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,13 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 59,81 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 56,01 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat