uefau17.com

Simak 10 Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Imbal Hasil Tertinggi - Saham

, Jakarta - Reksa dana pendapatan tetap diakui dengan pemberi imbal hasil dan risiko yang lebih konservatif (lower risk-lower profit). PT Infovesta Utama mencatat dari 248 reksa dana pendapatan tetap, ada 10 reksa dana pendapatan tetap yang menghasilkan return tertinggi hingga lebih dari 6,7 persen.

Ini dia 10 reksa dana pendapatan tetap dengan return tertinggi secara year to date (30 Desember 2020 hingga 30 November 2021), ditulis Minggu (19/12/2021):

1. Mega Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana dari PT Mega Capital Investama ini memiliki return sebesar 9,62 persen. Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp  1.627,4814.

2. Sucorinvest Stable FundReksa dana dari PT Sucorinvest Asset Management ini memiliki return sebesar 8,31 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.168,0400

3. Si Dana Obligasi Maxima

Reksa dana dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen ini memiliki return sebesar 8,06 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 4.829,1900.

4. Panin Dana Obligasi Bersama Dua

Reksa dana dari PT Panin Asset Management ini memiliki return sebesar 7,82 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.300,6940

5. Bahana Income Bond FundReksa dana dari PT Bahana TCW Investment  Management ini memiliki return sebesar 7,40 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.544,9206

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Reksa Dana Lainnya

6. Pinnacle Dana Obligasi Unggulan

Reksa dana dari PT Pinnacle Persada Investama ini memiliki return sebesar 7,17 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.286,2341

7. Trimegah Dana Tetap Optima 2

Reksa dana dari PT Trimegah Asset Management ini memiliki return sebesar 7,12 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.234,9938

8. Principal Prime Income Fund

Reksa dana dari PT Principal Asset Management ini memiliki return sebesar 6,87 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 1.879,1500. 

9. Principal Bond

Reksa dana dari PT Principal Asset Management ini memiliki return sebesar 6,85 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 37.990,3800

10. Dana Premier

Reksa dana dari PT Equity Sekuritas Indonesia ini memiliki return sebesar 6,79 persen.

Hingga 16 Desember 2021, NAV per unitnya tercatat sebesar Rp 3.233,2900

 

3 dari 3 halaman

Lebih Rendah dari Kinerja IHSG

Return ke 10 reksa dana pendapatan tetap tersebut lebih rendah dari return Indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date hingga 30 November 2021 yang tercatat sebesar 9,28 persen. 

Head of Investment Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, IHSG hingga 16 Desember 2021 sudah positif dibanding November 2021.

Dia memproyeksikan IHSG hingga akhir tahun bisa mencapai level 6.700 an. Proyeksi IHSG ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya dimana IHSG diproyeksikan berkisar di level 6.600 an.

"Di November masih naik, saya proyeksi kenaikan IHSG akan berlanjut di Desember ini," kata dia kepada , ditulis Minggu (19/12/2021).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI/Bursa) mencatat per 16 Desember 2021, IHSG ditutup di level.6.594,798, melemah sebanyak 31,459 poin atau 0,47 persen dibandingkan penutupan 15 Desember 2021. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat sebesar Rp 8.269 triliun, turun dibanding sehari sebelumnya yaitu Rp 8.307 triliun.

Wawan mengatakan, reksa dana campuran bisa menyusul pertumbuhan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Namun untuk reksa dana saham bisa mengikuti besarnya pertumbuhan kedua reksa dana tersebut, agak berat sebab pertumbuhan IHSG sendiri didukung oleh sektor tekno dan bank digital. 

"Saran saya, untuk investasi tetap pada porsi 4-3-3, yaitu 40 persen berbasis obligasi, 30 persen berbasis saham, dan 30 persen berbasis pasar uang," kata dia.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat