, Jakarta - Puluhan ribu rumah tangga di China yang membeli aset investasi dari China Evergrande Group masuk ke dalam jurang krisis. Apalagi setelah pengembang dikejar karena melewatkan pembayaran utang obligasi. Miliaran uang hasil pinjaman tersebut telah terpakai dalam proyek konstruksinya.
Beberapa pemberi pinjaman atau perwalian telah merogoh kantung mereka sendiri untuk membayar kembali atas nama Evergrande. Sebagian lainnya sedang menegoisasikan perpanjang pembayaran dengan Evergrande, demikian berdasarkan sumber, dikutip dari ChannelNewsAsia.
Tidak jelas berapa banyak dana tunggakan perusahaan properti China Evergrande ini. Selain itu, tidak ada pula bukti perwalian memberikan penundaan pembayaran kepada pelanggan yang membeli produk pendapatan tetap.
Advertisement
Baca Juga
Keterlambatan pembayaran 40 miliar yuan atau USD 6,2 miliar. Jumlah itu sekitar Rp 88,4 triliun, (estimasi kurs Rp 14.260 per dolar AS) atas produk investasi yang dijual oleh Evergrande sendiri kepada investor ritel telah memicu protes nasional. Alhasil menyebabkan tekanan yang tinggi terhadap Beijing untuk mencari solusi demi menghindari kesemrautan meluas.
Penularan telat bayar kepada perwalian senilai USD 3 triliun pun dapat membahayakan investor lebih banyak. Di samping berdampak mengancam sumber pendanaan non-bank terbesar di sektor properti.
"Pemerintah China akan menempatkan stabilitas sosial sebagai salah satu prioritas," kata Mitra Pendiri Poseidon Capital Group, James Feng, dikutip dari laman ChannelNewsAsia, ditulis Jumat (1/10/2021).
Evergrande kembali menghadapi pembayaran pada kuartal IV atas produk USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 25,76 triliun yang dijual melalui perwalian kepada klien dan institusi kaya. Disusul pembayaran lainnya senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 57,24 triliun akan jatuh tempo tahun depan. Keterangan ini diperoleh dari penyedia data Use Trust.
Pemerintah China yang berusaha menjaga stabilitas keuangan negara ikut khawatir melihat kondisi Evergrande. Baru-baru ini, regulator mendesak perusahaan menyelesaikan proyek perumahan yang belum selesai dan mencicil utang investor ritel, sambil menghindari default pada obligasi dolar AS.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Utang Perseroan
![Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/emPMU55TrQWzRyLnNTGzPA3v61g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3046087/original/088905900_1581323845-20200210-Pasar-Saham-di-Asia-Turun-Imbas-Wabah-Virus-Corona-4.jpg)
Chairman Evergrande Hui Ka Yan menyatakan akan melunasi pembelian produk investasi. Dengan utang sebanyak USD 300 miliar dan arus kas yang menyusut, investor resah sebab tidak jelas bagaimana perusahaan melakukannya. Perseroan telah melewatkan tenggat waktu 23 September untuk membayar kupon USD 83,5 juta untuk obligasi USD 2 miliar yang jatuh tempo pada Maret.
Perseroan juga tunduk pada pembatasan terhadap pendanaan banknya karena regulator memastikan menggunakan dana tunai untuk menyelesaikan proyek perumahan dan tidak membayar kreditur. Saham dan obligasi terguncang.
Obligasi Evergrande sebesar 8,25 persen yang jatuh tempo 2022 mengindikasikan ada penurunan 0,5 persen atau 28,4 sen, Senin, 27 September 2021 menurut data Bloomberg.
Ketergantungan pada Trust
Ketergantungan Evergrande pada trust dan produk manajemen aset lainnya mulai tumbuh setelah bank mengurangi pinjaman di sektor properti. Pada akhir 2019, Evergrande menjalin bisnis dengan kurang lebih 68 perwalian di China. Kerja sama itu menyumbang 41 persen dari total pembiayaan perusahaan.
Perusahaan perwalian (The Trust Firms) semakin berhati-hati dengan hanya menerima satu dari lusinan proposal pengembang. Hal ini sebagai respons masalah keuangan Evergrande.
Trust juga mengurangi eksposur ke perusahaan properti lainnya, sebagai efek penularan kesengsaraan Evergrande kepada seluruh industri real estate. Bagi China, hal ini sangat memprihatinkan karena sektor ini menyumbang lebih dari 15 persen perekonomian. Perwalian telah memotong pinjaman luar biasa kepada perusahaan properti sebesar CNY 201 miliar Yuan pada paruh pertama 2021.
"Perwalian tetap menjadi sumber utang langsung terbesar Evergrande, melebihi pinjaman bank dan obligasi. Mereka (perusahaan perwalian) juga merupakan peminjam kepercayaan terbesar di sektor properti," ujar Direktur Senior di S&P Global Ratings, Christopher Yip.
Advertisement
Arahan kepada Karyawan
![Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/9voXvWPGYS_6EaOgGUhCjDE-7qQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3046084/original/091856600_1581323843-20200210-Pasar-Saham-di-Asia-Turun-Imbas-Wabah-Virus-Corona-1.jpg)
Evergrande tidak menghindari taktik penjualan yang agresif. Ketika saham dan obligasi mulai melemah tahun ini, Evergrande mengirimkan arahan yang jelas kepada karyawannya. Arahan menyuruh para karyawan untuk mencari pembeli untuk properti.
Banyak staf yang menurut, tidak hanya membeli produk untuk diri mereka sendiri, tetapi juga mendorong teman dan keluarga untuk melakukan hal yang sama.
Penghimpunan dana tidak mengatasnamakan Evergrande untuk mengesampingkan peraturan dan menyimpan pinjaman dari pembukuannya meninggalkan spekulasi oleh sejumlah analis apakah ada kewajiban tersembunyi yang belum muncul ke permukaan.
Evergrande juga melakukan transfer pekerja ke provinsi Liaoning pada Juli. Tidak lain tujuannya untuk investasi dan uang tambahan membayar utang. Investasi promosi karyawan bernilai 100 ribu yuan (USD15.000) per karyawan hingga 1 juta Yuan untuk eksekutif.
Keresahan Investor Kecil
![Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5pMelq6wOWzs9BJBceUpLB2fXTk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3046088/original/077180100_1581323846-20200210-Pasar-Saham-di-Asia-Turun-Imbas-Wabah-Virus-Corona-5.jpg)
Pekan lalu karyawan dan investor yang marah bergabung dalam protes setelah pengembang gagal melakukan pembayaran. Beberapa di antaranya menawarkan imbal hasil sebesar 10 persen.
Seorang investor dana, Pak Hu, naik kereta selama 20 jam di kursi tempat tidur yang keras untuk bergabung dengan pengunjuk rasa di luar markas Evergrande di Shenzhen.
Pekerja pabrik perangkat keras dari provinsi Henan awalnya menginvestasikan 100 ribu Yuan ke Evergrande. Ketika dana 7 persen lunas, dia mengambil pinjaman untuk meningkatkan investasinya menjadi 800.000 Yuan. Hu khawatir tidak akan mendapatkan uangnya kembali.
"Bahkan jika saya pulang sekarang, saya tidak bisa tidur nyenyak dan makan enak. Saya mungkin juga tinggal di sini dan mendukung pengunjuk rasa lainnya," kata dia.
Advertisement
Aset
![Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AirKqFNGOMAcAShFRpaWBKKmm3o=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1694574/original/044200000_1503994462-20170829-Saham-Akibat-Rudal-Korut-AP1.jpg)
Pentolan Evergrande, Hui mendirikan unit investasi terpisah yang dikenal sebagai Evergrande Wealth pada 2015. Alasannya untuk mencari sumber pendanaan baru untuk bisnisnya yang luas, mulai dari kondominium, kendaraan listrik dan air minum kemasan.
Evergrande Wealth dikenal sebagai manajer kekayaan independen Hui. Oleh karena itu, keberadaannya paling tidak diatur dari sistem perbankan China.
Sebagian besar tidak tersentuh oleh tindakan keras pemerintah terhadap sebagian besar bentuk pembiayaan non-bank, industri ini telah berkembang menjadi sumber utama pendanaan bagi perusahaan-perusahaan China yang kekurangan uang dengan menjual produk-produk berimbal hasil tinggi kepada investor kaya.
Evergrande memanfaatkan peraturan yang longgar, menjual dana kepada sekitar 70.000 investor ritel meskipun instrumen utang ini, yang dikenal sebagai catatan publikasi swasta, biasanya ditujukan untuk investor institusi atau individu dengan setidaknya 1 juta yuan untuk diinvestasikan.
Evergrande tidak menanggapi permintaan komentar.
Bendera Merah
![Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3Np4ce0FPNAz1oxuyAdGUaADyY0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1694575/original/019523900_1503994463-20170829-Saham-Akibat-Rudal-Korut-AP2.jpg)
Produk imbal hasil tinggi menimbulkan tanda bahaya dari regulator di masa lalu. Ketua pengawas perbankan Guo Shuqing memperingatkan jika ada produk yang menawarkan pengembalian di atas 6 persen harus waspada.
"Jika lebih tinggi dari 8 persen, itu berbahaya. Jika mencapai 10 persen tandanya investor harus bersiap untuk kehilangan setiap sen,” ungkap Shuqing.
Evergrande mengelak pembayaran kembali dilakukan di bulan ini. Kemarahan investor yang dilampisakan di media sosial dan sebagian lainnya datang ke menara Evergrande.
Seorang investor, Wang, telah berada di Shenzhen selama dua hari. Wang menuturkan, dia tidak tahan untuk memberi tahu orangtuanya yang sudah lanjut usia tentang apa yang telah terjadi. Di sana mereka disambut oleh belasan polisi dan petugas keamanan dengan perlengkapan anti huru hara mengacungkan perisai plastik. Dia tidak peduli dengan pembayaran bunga dan hanya berharap untuk mendapatkan kembali investasi 100 ribu Yuannya.
Ketika ditanya tentang opsi pembayaran perusahaan, termasuk properti yang didiskon atau uang tunai yang ditangguhkan selama 30 bulan, Wang hanya bergumam bersama temannya,“Ini penipuan,” tutur Wang.
Reporter: Ayesha Puri
Terkini Lainnya
Evergrande Jual 1,75 Miliar Saham di Bank Rp 21 Triliun
DBS Sebut China Bakal Atasi Gejolak Evergrande
Jurus Pemerintah China Atasi Gejolak Evergrande
Utang Perseroan
Arahan kepada Karyawan
Keresahan Investor Kecil
Aset
Bendera Merah
Saham
China
obligasi
Evergrande
Rekomendasi
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 10,2 Triliun hingga Juni 2024
OJK Bongkar Kinerja Pasar Modal hingga Akhir Semester I-2024
Indo Premier Luncurkan Power Fund Series, Bantu Investor Retail Raih Cuan
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
Investor Tunggu Kepastian Pemerintahan Prabowo-Gibran, Saham BBNI Diyakini Tetap Cuan
Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor
Cek Rekomendasi Trading Saham BBNI, BRIS hingga TLKM Hari Ini 8 Juli 2024
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Laju IHSG Bervariasi, Harga Saham INTP Menghijau
3 Saham Emiten Pendatang Baru di BEI Kompak Menghijau hingga 34%
Investor Tunggu Kepastian Pemerintahan Prabowo-Gibran, Saham BBNI Diyakini Tetap Cuan
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Peluang Pertumbuhan Kinerja Saham di Tengah Tantangan Harga Komoditas
Cek Rekomendasi Trading Saham BBNI, BRIS hingga TLKM Hari Ini 8 Juli 2024
Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia