, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada pekan pertama Januari 2019. Hal itu dipicu sektor saham barang konsumsi dan properti.
Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, Sabtu (5/1/2019), IHSG naik 1,29 persen dari posisi 6.194 ke posisi 6.274,54 pada Jumat 4 Januari 2019. Indeks saham LQ45 melonjak 1,92 persen selama sepekan.
Investor asing juga melakukan aksi beli mencapai USD 27 juta atau sekitar Rp 384,68 miliar (asumsi kurs Rp 14.247 per dolar Amerika Serikat).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, indeks obligasi susut 0,22 persen hingga perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing jual obligasi mencapai USD 7 juta atau sekitar Rp 99,69 miliar hingga perdagangan Kamis pekan ini. Posisi nilai tukar rupiah pun menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 14.270.
Ada sejumlah sentimen pengaruhi pasar keuangan yang berdampak tidak langsung terhadap laju IHSG. Berdasarkan catatan Ashmore, dari eksternal, sentimen perang dagang masih membayangi pasar keuangan.
Kemungkinan kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan China alami kemajuan yang baik. Lewat akun media sosial twitter sebelum tahun baru, Presiden AS Donald Trump menyatakan kalau pihaknya memiliki "panggilan dan sangat baik” berhubungan dengan Presiden China Xi Jinping. Ada kemungkinan perang dagang mereda dan berakhir usai terjadi ketegangan dalam satu tahun terakhir.
Selain itu, Apple menyatakan kalau penjualannya turun tajam di China pada November. Ini memberikan bukti kalau perang dagang menekan perusahaan AS dan berpotensi terhadap ekonomi China. Tak lama setelah pengumuman Apple, data manufaktur ISM turun ke level terendah dalam lebih dari dua tahun.
Masih dari AS, pemerintah federal AS alami shut down atau berhenti sementara juga bayangi pasar keuangan global. Ditambah kini posisi dewan perwakilan rakyat (DPR) AS yang baru dikuasai partai Demokrat. Namun, pada Kamis malam waktu setempat, DPR meloloskan Undang-Undang (UU) yang akan akhiri penutupan sebagian pemerintah.
Dari data ekonomi AS menunjukkan data manufaktur melemah. Ini dengan dikeluarkannya ISM Manufacturing PMI AS turun menjadi 54,1 pada Desember. Angka itu terlemah sejak November 2016.
Bahkan alami penurunan terbesar sejak Oktober 2008 karena pertumbuhan pesanan baru, produksi dan lapangan kerja yang melambat tajam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sentimen Lainnya
![Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZRPLK73irVra92RznRENm4vWXdw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1816142/original/003612700_1514544768-20171229-ISHG-AY4.jpg)
China pun mencatatkan pelemahan data manufaktur. The Caixin China General Manufacturing PMI turun menjadi 49,7 pada Desember 2018 dari posisi 50,2 pada November. Angka tersebut menunjukkan kontraksi pertama di sektor manufaktur sejak Mei 2017.
Ini karena pesanan baru menurun untuk pertama kalinya sejak Juni 2016 dan ekspor baru turun dalam sembilan bulan berturut-turut didorong dari ketegangan antara AS dan China.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak 2018 mencapai Rp 1.351,9 triliun. Angka itu 92,4 persen dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.424 triliun dan meningkat 14,3 persen dari realisasi 2017.
Meski belum penuhi target, pertumbuhan realisasi penerimaan pajak itu tertinggi sejak 2012 sebesar 12,5 persen (YoY). Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melaporkan kalau realisasi defisit anggaran pada 2018 sebesar Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari target awal Rp 325,9 triliuna tau 2,19 persen dari PDB.
Sementara itu, lelang obligasi pemerintah pertama pada 2019 dilakukan pada 3 Januari. Lelang itu berhasil mencapai Rp 28,3 triliun. Angka tersebut di atas target indikatif Rp 15 triliun. Berdasarkan situs Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk untuk lima seri SUN yang dilelang mencapai Rp 55,3 triliun.
Data ekonomi lainnya yaitu inflasi Indonesia sepanjang 2018 tercatat 3,13 persen. Angka ini di bawah target pemerintah 3,5 persen (YoY). Selain itu juga sejalan dengan kisaran Bank Indonesia. Namun, inflasi inti terus meningkat menjelang akhir tahun 3,07 persen (YoY). Ini dipicu permintaan riil yang mulai membaik.
Advertisement
Aset Investasi Negara Berkembang Masih Menarik
![IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AT_PD3eT5ug_phkn4_nzVnU-mmk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1817916/original/096432200_1514865744-20180102-IHSG-FF2.jpg)
Lalu hal apa yang dicermati ke depan?
Ashmore melihat potensi investasi di negara berkembang. Berdasarkan data Ashmore Assets Management, hanya ada tiga aset investasi yang tingkat imbal hasilnya positif yaitu deposito, properti residensial dan komersial. Investasi di properti residensial, pertumbuhannya mencapai 2,72 persen dan komersial sekitar 0,50 persen.
Adapun untuk menentukan aset yang berpotensi naik pada 2019, Ashmore melihat sejumlah faktor antara lain faktor ekonomi global, peristiwa penting dan valuasi yang menarik. “Dengan melihat tiga faktor itu, saham di negara berkembang berpotensi naik pada 2019,” tulis Ashmore Asset Management.
Secara global, Ashmore prediksi pertumbuhan ekonomi global melambat pada 2019 dari 3,1 persen pada 2018 menjadi 2,8 persen. Pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,6 persen, China 6,3 persen, Uni Eropa 1,9 persen dan negara berkembang 5,1 persen. Perkiraan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang relatif lebih baik dibandingkan negara lain di dunia.
Namun, risiko tetap ada. Hal ini terutama dari arah kebijakan moneter. Diperkirakan probalitas resesi tetap di bawah 50 persen pada 2019-2020, tapi tidak demikian halnya pada 2021.
"Itu sebabnya kami percaya bahwa pasar telah mulai memperhitungkan laju kenaikan suku bunga lebih lambat untuk mempertahankan pertumbuhan global 2019-202 dengan asumsi kenaikan suku bunga bank sentral AS 1-2 kali dari kenaikan sebelumnya 3-4 kali," tulis Ashmore.
Kejutan besar terjadi jika bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga karena ketakutan akan resesi terus berlanjut.
Sentimen lainnya yang akan pengaruhi portofolio investasi yaitu hajatan politik. Negara-negara berkembang akan sibuk dengan pemilihan umum (Pemilu) pada 2019 antara lain, India, Indonesia, Afrika Selatan dan Argentina.
Hal itu juga menjadi pertimbangan Ashmore optimistis melihat pasar negara berkembang. Pemilu dinilai dapat mendorong konsumsi sehingga memicu pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan yang diharapkan juga dibayangi kekhawatiran atas dampak ekonomi dari perang dagang, karena ekonomi domestik negara berkembang tetap bertahan,” tulis Ashmore.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengenal investasi obligasi
Terkini Lainnya
IHSG Melemah Terbatas dalam Sepekan
IHSG Dibuka Menguat, Sektor Konsumsi Jadi Pendorongnya
Sentimen Global dan Dana Asing Topang IHSG Sepekan
Sentimen Lainnya
Aset Investasi Negara Berkembang Masih Menarik
IHSG
Ashmore Asset Management
IHSG Sepekan
Rekomendasi
2 Sektor Saham Ini Topang IHSG pada 24-28 Juni 2024
IHSG Melambung ke Posisi 7.000, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.092 Triliun pada 24-28 Juni 2024
Sektor Saham Infrastruktur dan Keuangan Topang IHSG
Daftar 10 Saham Top Gainers-Losers pada 19-21 Juni 2024
IHSG Melambung pada 19-21 Juni 2024, Transaksi Harian Saham Sentuh Rp 15,17 Triliun
IHSG Tersungkur 2,36% pada 10-14 Juni 2024, Ada Apa?
IHSG Lepas Posisi 6.900 pada 3-7 Juni 2024, Ini Penyebabnya
Sektor Saham Keuangan dan Transportasi Bebani IHSG pada 20-22 Mei 2024
IHSG Tinggalkan Posisi 7.300 pada 20-22 Mei 2024, Ini Penyebabnya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Totalitas Kerja Pro Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Maju Cabup Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Produsen Sprei dan Bed Cover Soraya Berjaya Indonesia Listing Hari Ini, Rabu 3 Juli 2024
IHSG Dibuka Perkasa, Sektor Saham Transportasi Menjulang Tinggi
Pengelola KFC Ambil Bagian Saham Jagonya Ayam Senilai Rp 160,42 Miliar
Mantan Dirut BEI Ini Bakal Akumulasi Saham GOTO meski Berpotensi Masuk FCA
Melantai Perdana di BEI, Saham Soraya Berjaya Indonesia Melenggang di Zona Hijau
MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia, Dapat Hak Beli Bijih Nikel Mulai 2026
Mengekor Wall Street, Bursa Asia Dibuka Cerah
Jurus Citra Tubindo Kerek Pendapatan dan Laba pada 2024
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Direktur Utama dan Komisaris Amman Mineral Beli Saham AMMN, Segini Nilainya
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Disrupsi Adalah Apa? Ini Pengertian, Teori, Penyebab, Dampak dan Contohnya
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Paman Tusuk Keris Keponakan hingga Tewas di Bangkalan, Begini Kronologinya
Lebih Siap Diajak Bertualang, Ini yang Disuguhkan Ducati DesertX Discovery
Erick Thohir Bakal Kerahkan BUMN Sokong Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Terperosok di Zona Merah, Berikut Kinerja Memecoin Dogecoin
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Qodari Sebut Jokowi Effect Jadi Variabel Kunci di Pilkada Jawa Tengah
Cak Imin Kritik Menko Muhadjir soal Usulan Kenaikan UKT
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Penerima Gaji Buta di Manchester United Bersyukur Tak Ditendang Sir Jim Ratcliffe
Mantan Dirut BEI Ini Bakal Akumulasi Saham GOTO meski Berpotensi Masuk FCA
Ransomware Terus Berkembang, Ahli Keamanan Siber Jelaskan Cara Perkuat Ekosistem Digital
Sejarah Singkat Dulmuluk, Kesenian Teater Khas Sumatra Selatan