uefau17.com

Hack the Future Siap Akselerasi Mahasiswa Jadi Pemimpin Masa Depan yang Adaptif - Regional

, Bogor - Manusia akan menghadapi berbagai tantangan berat di masa depan, seperti krisis iklim, krisis energi, krisis pangan, hingga disrupsi teknologi. Namun, generasi saat ini masih sedikit yang menyiapkan strategi menghadapi tantangan tersebut. Hal itu diungkapkan Executive Advisor of Hack the Future, R Imam Nuryaman.

“Kita melihat adik-adik kita di kampus kok pembahasannya gak ngeh ke sana. Dalam artian mereka belum kritis dan peduli dengan susahnya masa depan. Mungkin mereka baru aware dengan susahnya nyari kerja. Itu sangat mengkhawatirkan, kalau kita gak siap bagaimana?” tutur Imam saat launching Hack the Future di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024).

Di sisi lain, Imam menyebut ada potensi yang dapat dimanfaatkan. Misalnya, IPB University yang memiliki Science and Techno Park (STP), para guru besar yang ahli di bidang tertentu, dan mahasiswa yang aktif dalam menciptakan inovasi melalui program kreativitas mahasiswa (PKM). 

“Jadi, antara masalah dengan potensi ini ketemu. Kemudian kita bentuk Hack the Future,” ujar alumnus IPB University yang menjadi peringkat 2 dalam ajang Mahasiswa Berprestasi Nasional kategori Sarjana tahun 2021 ini .

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menghubungkan Koneksi dengan Top Leader

Public Relations of Hack the Future, Dydan Muhammad Al Basith menjelaskan, Hack the Future merupakan komunitas yang memberdayakan para top leader melalui koneksi ekslusif dan studi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Wadah ini diinisiasi oleh mahasiswa IPB yang sudah lama berkecimpung dalam bidang STEM.

“Kami rasa saat ini STEM jarang digerakkan oleh mahasiswa. Oleh karenanya, Hack the Future hadir. Program utamanya adalah research, leadership, network, dan incubation,” kata Dydan.  

Hack the Future akan menjembatani mahasiswa yang sudah memiliki modal di bidang tertentu untuk dihubungkan dengan top leader. Mereka yang minat atau sudah bergelut di bidang entrepreneur, akademisi, profesional, birokrat, dan politik akan mendapatkan networking cepat.

“Fokus kami menghadirkan para key leader, para tokoh di Indonesia yang bisa memberikan ruang untuk mahasiswa-mahasiswa IPB agar cepat beradaptasi dan cepat bergerak. Jadi mengoneksikan para stakeholder dengan mahasiswa,” jelasnya.

Hack the Future akan mengakselerasi mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang adaptif. “Karena kita tidak mau masa depan generasi Indonesia itu cemas, tapi harus benar-benar jadi generasi emas,” tambah Dydan.

3 dari 4 halaman

Melahirkan Pemimpin Masa Depan

Hack the Future dirancang untuk melahirkan pemimpin masa depan yang thinker, writer, dan speaker. Menurut Dydan, tiga nilai ini akan dibutuhkan seorang pemimpin masa depan yang berdampak kepada masyarakat luas.

“Sistem program Hack the Future ini dirancang secara berkala. Tidak hanya workshop, tapi juga ada e-learning. Tujuan e-learning ini memberikan ilmu tentang softskill yang tidak diajarkan di perkuliahan. Contohnya problem solving, critical thinking, effective communication, story telling, design thinking, dan negotiation,” beber Dydan.

President of Hack the Future, Annisa Lestari menambahkan, selain belajar secara teori, mahasiswa yang tergabung dalam komunitas ini akan mendapat kesempatan mengunjungi industri, pemerintahan, atau pusat penelitian. Kemudian mereka akan dihubungkan dengan pimpinannya.

“Jadi mereka belajar itu gak cuma teori saja, tapi juga praktiknya. Dengan begitu, kami berharap mereka menjadi thinker, writer, dan speaker. Dengan tiga hal ini mereka punya output dan outcome yang bisa dilihat banyak orang supaya lebih aware lagi tentang STEM dan masa depan,” kata Annisa.

4 dari 4 halaman

Menciptakan Pemimpin Masa Depan yang Resilien

Rektor IPB Prof. Arif Satria mengapresiasi program Hack the Future yang digagas mahasiswanya. Ia mengatakan, program tersebut memiliki komitmen untuk menciptakan pemimpin masa depan yang mampu menjadi resilien dan adaptif terhadap dinamika global. 

“Dalam program ini kami berharap mahasiswa IPB akan menjadi inovator dan pemimpin yang siap menghadapi perubahan global dengan sikap proaktif dan selalu memberikan solusi secara berkelanjutan,” kata Arif. 

“Kami percaya bahwa melalui kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas dengan dedikasi yang kuat serta diiringi semangat kewirausahaan yang tinggi, mahasiswa akan menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya.

Hal tersebut, lanjut Arif, sejalan dengan visi dan misi IPB sebagai kampus techno sociopreneur university yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan agromaritim Indonesia. Yakni dengan menghasilkan sosok technopreneur dan sociopreneur yang terus mampu menciptakan inovasi untuk kemaslahatan, kemajuan industri, dan kemajuan masyarakat.

Apresiasi juga datang dari guru besar IPB University, Prof. Azis Boing Sitanggang. Menurutnya, program Hack the Future bagus agar generasi muda berpikir maju. 

“Maju dalam artian persoalan ke depan itu kayak apa, sehingga anak-anak muda ini bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang akan ada di masa depan. Hack the Future itu mencoba membuka apa yang akan ada di masa depan sehingga perlu dipersiapkan,” tutur guru beser IPB termuda ini.

“Saya harap program ini kayak snowball. Artinya anak-anak muda yang peduli pada STEM itu lebih aware, karena tanpa itu menurut saya kita tidak bisa building the future. Tanpa persiapan bidang ini (STEM) gak punya pandangan kira-kira masa depan seperti apa,” tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat