, Yogyakarta - Kue keranjang menjadi sajian khas Imlek yang paling populer. Dalam bahasa Mandarin, Kue Keranjang disebut Nian Gao.
Sementara di Indonesia, kue keranjang ada juga yang menyebutnya dengan kue ranjang atau kue bakul. Makanan khas Imlek ini memiliki rasa manis yang legit, hampir serupa dengan dodol.
Di balik legitnya kue keranjang, makanan khas Imlek ini memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa. Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menarik kue keranjang khas Imlek.
Advertisement
Baca Juga
1. Filosofi Kue Keranjang saat Perayaan Imlek
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, awalnya kue keranjang ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku (竈君公 Cau Kun Kong. Tujuannya agar dewa membawa laporan yang menyenangkan kepada Raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te).
Selain itu, Kue Keranjang memiliki makna yang mendalam. Bentuk kue keranjang yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan tahun baru Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Tak hanya maknanya dari segi bentuk, makna rasa kue keranjang yang manis ketika disantap melambangkan harapan bagi yang menyantap kue tersebut akan selalu keluar tutur kata yang baik ketika mulut berucap.
Di negeri asalnya, terdapat kebiasaan untuk menyantap Kue Keranjang terlebih dahulu ketika tahun baru Imlek agar mendapatkan keberuntungan. Setelah menyantap Kue Keranjang Imlek, barulah mulai menyantap makanan lainnya seperti nasi dan makanan lainnya.
2. Keberadaan Kue Keranjang saat perayaan Imlek
Kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe (甜棵). Arti kue keranjang adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.
Kue keranjang adalah salah satu kue khas yang wajib ada dalam perayaan tahun baru Imlek. Kue keranjang mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek (廿四送尫 Ji Si Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek.
Sebagai sesaji, biasanya kue keranjang Imlek tidak dimakan sampai perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
12 Jam
3. Kue yang Dibuat dalam 12 Jam
Kue keranjang dibuat dengan bahan yang dikukus selama 12 jam. Sebelumnya, fermentasi tepung juga dilakukan selama 10 hingga 12 hari.
Proses pembuatan yang lama ini menjadikan kue keranjang kenyal dan manis, menyatu dengan racikan bumbunya. Kesabaran dalam proses memasak kue keranjang memiliki filosofi bahwa kehidupan harus dijalani dengan penuh kegigihan, ketekunan, dan kesabaran.
Proses yang lama ini pada akhirnya sebanding dengan kedaluwarsanya yang bisa mencapai berbulan-bulan kemudian.
4. Lambang Hubungan Persaudaraan
Warga Tionghoa memiliki tradisi untuk membagi-bagikan kue keranjang kepada kerabat. Kue keranjang juga dimakan saat jamuan Imlek bersama keluarga besar.
Kue keranjang yang berbentuk bulat tanpa sudut memang melambangkan hubungan persaudaraan tanpa batas. Kue dengan tekstur yang lengket juga melambangkan hubungan persaudaraan yang tinggi.
5. Akulturasi Budaya Indonesia
Meskipun berasal dari Tiongkok, kue keranjang sudah menjadi akulturasi budaya Indonesia. Kue ini bisa diolah kembali sesuai dengan selera, misalnya menjadi camilan manis dengan dicampur adonan tepung dan telur kemudian digoreng.
Kue keranjang juga bisa diolah kembali dengan ubi ungu dan biji wijen dan menjadi isian dari roti goreng. Selain itu ada kudapan asli Indonesia yang dipengaruhi budaya Tionghoa seperti jenang, dodol, dan wajik.
Terkini Lainnya
Mengapa Imlek Identik dengan Hujan? Begini Penjelasannya
Mengenal Tradisi Yu Sheng Saat Imlek Tiba, Penuh Doa dan Harapan
Kejutan dari Taylor Swift Saat Pidato Kemenangan Grammy Awards 2024
12 Jam
Yogyakarta
Imlek
Tahun baru imlek
Kue Keranjang
berita yogyakarta
berita yogyakarta hari ini
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Daftar 10 Hewan Gurun yang Dapat Hidup dan Bertumbuh di Gurun Gersang
Tayang Juli 2024, Cerita Suka Duka Gadis Pemandu Sorak dalam Anime Nanare Hananare
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
Ada Asia Afrika Festival, Cek Rekayasa Lalu Lintas Kota Bandung 6-7 Juli
Cinta Tulus Seorang Mangaka, Film Anime Look Back Telah Dirilis
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Profil Dosma Hazenbosch, Aktris dan Model Blasteran yang Jadi Sorotan Publik
Siswi SMK di Mesuji yang Tewas Dibunuh Paman Sempat Dirudapaksa Ketika Sekarat
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Melihat Perjalanan Karir PM Baru Inggris Keir Starmer, Awali Karir Jadi Pengacara
Heru Budi Pastikan Kembali ke Istana Usai Habis Masa Jabatan Pj Gubernur 17 Oktober 2024
Margin Skripsi yang Benar dan Cara Mengaturnya di Microsoft Word
Baterai Mobil Listrik Baru Geely Diklaim Tahan hingga 50 Tahun
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari di Mei 2024
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Analis Sebut Kinerja Ethereum Bisa Ungguli Bitcoin, Ini Syaratnya
Buru Rekor Marc Marquez di MotoGP Jerman 2024, Pedro Acosta Andalkan 2 Faktor
Berapa Potongan BCA per Bulan? Naik Rp 2.500 Per Januari 2024
Caitlin Halderman Ketemu Ryan Reynolds dan Hugh Jackman, Hadiahkan Blangkon yang Terinspirasi Deadpool - Wolverine
Bamsoet Pertanyakan Parpol yang Tak Mampu Lahirkan Kader untuk Diusung Maju Pilkada