, Bandung - Kondisi prediabetes dapat menyerang siapa pun tanpa memandang usia. Sayangnya, hingga saat ini para ahli masih belum dapat mengetahui apa penyebab pasti dari prediabetes.
Prediabetes adalah peningkatan kadar gula darah dari kadar normal tapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes.
Menurut dokter spesialis ilmu penyakit dalam Rumah Sakit Siloam Karawaci, Jimmy Tandradynata, prediabetes berpotensi berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam kurang dari 10 tahun jika tidak ada penanganan medis.
Advertisement
"Kadar gula darah puasa pada orang sehat yaitu kurang dari 100 mg/dL. Orang dengan prediabetes memiliki kadar gula darah puasa (GDP) di antara 100-125 mg/dL (5,6-7,0 mmol/L)," tulis Jimmy dicuplik dari laman hellosehat.com, Senin, 10 Juli 2023.
Jimmy menjelaskan seseorang dikatakan memiliki diabetes apabila kadar gula darah puasanya mencapai 126 mg/dL (7.0 mmol/L) atau lebih.
Studi medis berjudul Pathophysiology of Type-2 Diabetes melansir, faktor keturunan keluarga dan genetik diyakini berperan besar dalam menyebabkan prediabetes.
Selain itu, tubuh yang jarang bergerak serta penumpukan lemak di beberapa bagian tertentu dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko seseorang.
"Terlepas dari kondisi tersebut, prediabetes dipengaruhi oleh tubuh yang tidak mampu memproses glukosa secara normal. Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah," kata Jimmy.
Glukosa semestinya menjadi sumber energi untuk sel-sel tubuh sehingga dapat menjalankan fungsi organ dengan baik.
Dalam proses penyerapan glukosa dari darah menuju sel-sel tubuh diperlukan hormon insulin.
"Saat tubuh Anda menunjukkan gejala prediabetes, proses penyerapan glukosa dengan bantuan insulin ini mengalami masalah," terang Jimmy.
Alih-alih menggunakan insulin, Jimmy menyebutkan sel-sel dalam tubuh malah tidak mengenali insulin sebagaimana mestinya.
Akibatnya, gula pun menumpuk di dalam darah. Kondisi di mana sel-sel tubuh tidak mampu merespons hormon insulin dengan baik ini dikenal juga dengan resistensi insulin.
Terdapat 10 faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya prediabetes pada seseorang, yaitu:
1. Usia
Kasus kejadian prediabetes paling banyak ditemukan pada pasien berusia 40 tahun ke atas. Ini artinya, seiring bertambahnya usia, semakin meningkat pula risiko untuk memiliki kondisi ini.
2. Ras
Meskipun alasan pastinya belum diketahui, orang-orang dari golongan ras tertentu, seperti Afrika Amerika, Hispanik, Asia Amerika, dan Kepulauan Pasifik lebih rentan mengalami prediabetes.
3. Keturunan keluarga
Apabila memiliki anggota keluarga yang mengalami kondisi prediabetes atau diabetes tipe 2, seseorang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kondisi yang sama di kemudian hari.
4. Berat badan dan lingkar pinggang
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas merupakan faktor risiko utama dari prediabetes.
Semakin banyak jaringan lemak yang terdapat di tubuh seseorang, terutama di sekitar perut, semakin tinggi pula risiko seseorang untuk mengalami prediabetes.
Orang-orang dengan indeks massa tubuh yang melebihi 25 cenderung lebih rentan terkena diabetes. Itu artinya, risiko prediabetes juga tinggi.
Cara mudahnya, Anda juga bisa mengukur lingkar pinggang Anda dengan menggunakan tangan. Anda berisiko memiliki prediabetes ataupun diabetes jika lingkar pinggang Anda lebih dari 4 jengkal.
5. Pola makan
Sering mengonsumsi daging merah, daging olahan, dan minum minuman manis juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami prediabetes.
Ini terjadi karena makanan tersebut tinggi gula dan garam, sehingga bisa memengaruhi kinerja hormon insulin dalam mengatur gula darah.
6. Jarang bergerak
Semakin jarang seseorang berolahraga atau aktif secara fisik, semakin besar pula peluang mengalami prediabetes.
Aktivitas fisik dapat membantu seseorang mengontrol berat badan. Glukosa di dalam tubuh akan terpakai sebagai energi tubuh, serta sel-sel tubuh akan lebih peka dalam merespons insulin.
7. Mengalami stres
Apabila seseorang mengalami tekanan mental atau stres yang cukup berat, berisiko mengalami prediabetes. Selain meningkatkan risiko, stres juga dapat memicu masalah lain, seperti penyakit jantung.
8. Mengalami diabetes saat hamil (gestasional)
Diabetes gestasional umumnya dialami wanita saat memasuki masa kehamilan. Jika seorang wanita dan mengalami kondisi ini saat hamil, ibu dan bayi memiliki risiko mengalami prediabetes yang dapat berlanjut menjadi diabetes.
Jika bayi yang dilahirkan memiliki berat lebih dari 4,1 kilogram, kemungkinan untuk terkena prediabetes juga lebih besar.
9. Mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau PCOS ini ditandai dengan siklus menstruasi tidak beraturan, rambut tumbuh berlebihan, serta kenaikan berat badan.
Kondisi ini menyebabkan sesorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami prediabetes dan diabetes.
10. Memiliki gangguan tidur
Sleep apnea adalah kelainan tidur yang menyebabkan pernapasan terganggu berulang kali selama tidur, mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
Tidur yang terganggu ini bisa meningkatkan risiko terjadinya prediabetes. Efeknya sama dengan orang yang jam kerjanya yang berubah yakni lebih aktif di malam hari (shift malam).
Jimmy menambahkan prediabeter tidak terlihat adanya tanda-tanda dan gejala yang kentara. Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini bahkan tidak mengalami keluhan kesehatan sama sekali.
Namun, banyak orang yang mengalami prediabetes kulitnya menggelap, biasanya di bagian leher, ketiak, siku, lutut dan buku-buku jari.
"Dampak lain dari kondisi ini, yaitu berisiko merusak jantung dan sistem peredaran darah bahkan jauh sebelum akhirnya mengalami diabetes tipe 2," ungkap Jimmy.
Jika prediabetes telah berkembang menjadi diabetes, beberapa gejala bisa muncul seperti lebih cepat haus, sering buang air kecil, sering merasa cepat lelah dan penglihatan buram.
Segera temui dokter bila mengalami gejala yang disebutkan tadi, serta memiliki kondisi yang memicu faktor risiko penyebab diabetes.
"Tubuh setiap orang berbeda-beda, itu sebabnya gejala yang muncul juga bisa berbeda," tegas Jimmy.
Apabila Anda belum termasuk orang prediabetes tapi berisiko mengalami diabetes, lakukanlah cek gula darah secara rutin.
Terkini Lainnya
Prediabetes
Diabetes
Begadang
Dampak begadang
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Wadir CV Inawah Pratama Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Gedung South Sulawesi Creative Hub
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Kembali Dibuka
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Kualat Bawa Kabur Motor Ustaz, TNI Gadungan di Lampung Dicokok Polisi
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Potret Cathy Sharon Ajak Anak Liburan di Amerika, Penampilan Curi Perhatian
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Lirik Lagu Hot Mess dari Aespa dan Terjemahannya, Debut Jepang Karina dkk yang Kawaii