, Bandung - Penyakit sifilis atau raja singa dilaporkan meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022). Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus, dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril membeberkan presentase pengobatan pada pasien sifilis masih rendah.
Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40% pasien. Sisanya, sekitar 60% tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
Advertisement
“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata Syahril dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kamis (11/5/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa itu Penyakit Sifilis?
Melansir dri yankes.kemkes.go.id diketahui sifilis atau dikenal juga sebagai raja singa merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut bernama Treponema Pallidum adapun penyakit ini berawal sebagai luka yang tidak nyeri.
Luka tersebut biasanya muncul pada alat kelamin, rektum, ataupun mulut penderitanya dan kondisi tersebut bisa menular dari orang ke orang melalui kontak kulit ataupun selaput lendir dari luka tersebut.
Infeksi awalnya sendiri bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum ia menjadi aktif kembali. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik bilamana didiagnosis dengan cepat.
Penyakit sifilis yang tanpa pengobatan ini dapat merusak jantung, otak, hingga organ-organ lainnya. Sehingga bisa mengancam jiwa dan dapat ditularkan dari ibu ke calon anak yang belum lahir.
Syahril mengimbau pasangan yang sudah menikah agar setia dengan pasangannya untuk menghindari seks yang beresiko. Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang dapat beresiko untuk kesehatan dan pertumbuhan mental.
Untuk diketahui, penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini mempunyai bentuk spiral.
Orang yang terkena penyakit sifilis bisa jadi disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang masuk ke tubuh melalui luka kecil, lecet, ruam pada kulit, ataupun selaput lendir yaitu jaringan dalam mulut ataupun kelamin.
Penyebaran yang paling umum terjadi adalah adanya kontak luka dengan orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Sehingga bakteri yang ada pada luka kecil, lecet pada kulit, atau selaput lendir tersebut masuk ke tubuh.
Adapun kasus penyebaran yang jarang terjadi ketika adanya kontak langsung dengan lesi aktif seperti saat berciuman. Ada juga ditularkan dari ibu kepada bayinya selama kehamilan ataupun persalinan.
Advertisement
Gejala Sifilis
Berikut ini adalah gejala-gejala yang terjadi kepada orang yang terkena sifilis jika dilihat dari perkembangan penyakitnya:
1. Sifilis Primer
Sifilis primer merupakan gejala yang muncul di antara 10 hingga 90 hari setelah penderitanya terpapar bakteri penyebab sifilis. Gejala yang muncul bisa berupa luka kecil di kulit (chancre) yang tak terasa sakit.
Lukanya tersebut muncul di lokasi masuknya bakteri ke tubuh, biasanya muncul di sekitar kelamin. Luka ini juga bisa muncul di area mulut, dubur, ataupun bagian dalam vagina, dubur, hingga mulut sehingga tidak terlihat.
Selain itu, luka ini juga terkadang tidak menimbulkan rasa sakit kepada penderitanya sehingga sebagian penderita banyak yang tidak sadar terkena sifilis. Lukanya juga dapat menghilang 3 hingga 6 minggu namun bukan berarti penderitanya pulih.
Jika penderita sifilis tidak diobati, kondisi infeksi berkembang dari primer menjadi sekunder. Pada tahapan tersebut contohnya di area selangkangan dapat muncul benjolan yang menandakan pembengkakan kelenjar getah bening karena reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab sifilis.
2. Sifilis Sekunder
Gejala kedua adalah sifilis sekunder yang berbentuk ruam dan bisa muncul dibagian tubuh manapun. Biasanya pada area telapak tangan dan juga kaki, ruam ini disertai kutil pada area kelamin ataupun mulut namun tidak menunjukkan rasa gatal.
Ruam-ruam yang dialami biasanya terlihat berwarna merah atau merah kecoklatan dan mempunyai tekstur terasa kasar. Namun ruam ini juga sering terlihat samar sehingga penderitanya terkadang tidak menyadarinya.
Gejala tahap sekunder juga disertai dengan gejala lain diantaranya demam, lemas, nyeri otot, sakit tenggorokan, pusing, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, hingga penurunan berat badan.
Ruamnya pun dapat menghilang meski tidak diobati namun gejala bisa muncul kembali secara berulang kali. Jika tidak diobati dengan benar, infeksi juga dapat berlanjut ke tahapan laten atau tahapan tersier.
Selanjutnya
3. Sifilis Laten
Sifilis laten merupakan tahapan bakterinya tetap ada meskipun tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Biasanya selama 12 bulan pertama, tahap sifilis laten infeksi ini masih ada dalam tubuh namun masih bisa menular.
Adapun setelah dua tahun, infeksinya masih ada dalam tubuh tetapi tidak bisa menular kepada orang lain lagi. Namun jika tidak segera diobati infeksi bisa berkembang menjadi tahap tersier yang paling berbahaya.
4. Sifilis Tersier
Seperti disebutkan sebelumnya, gejala sifilis di tahapa tersier ini infeksinya dapat muncul antara 10 hingga 30 tahun setelah terjadinya infeksi pertama. Pada tahapan ini ditunjukan adanya kerusakan organ permanen sehingga berakibat fatal untuk penderitanya.
Adapun dampaknya bisa terjadi pada organ penderitanya di antaranya mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, hingga sendi-sendi. Karena hal tersebut, penderita bisa mengalami kebutaan, penyakit jantung, hingga stroke.
5. Sifilis Kongenital
Sifilis kongenital atau sifilis bawaan adalah gejala sifilis yang terjadi karena ibu hamil yang terkena sifilis, sehingga menyebabkan penyakit tersebut kepada anaknya. Penyebarannya bisa karena saat di dalam kandungan ataupun saat persalinan.
Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius ketika kehamilan seperti keguguran, kematian janin, ataupun kematian bayi ketika beberapa saat setelah lahir. Jika bayi berhasil hidup, bayi tersebut tidak menunjukan adanya gejala tertentu pada awal kelahiran.
Namun pada beberapa bayi yang terkena sifilis kongenital ada juga yang memunculkan gejala ruam di bagian telapak tangan atau kakinya. Serta gejala pembengkakan kelenjar getah bening serta organ limpa.
Advertisement
Kondisi yang Berisiko Tertular
Beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang beresiko tertular penyakit sifilis tersebut di antaranya:
1. Bergonta-ganti pasangan seksual, contohnya karena hubungan poliamori.
2. Berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
3. Mempunyai pasangan seksual yang menderita penyakit sifilis.
4. Mempunyai orientasi seksual lelaki seks lelaki.
5. Positif terinfeksi penyakit HIV.
Terkini Lainnya
Apa itu Penyakit Sifilis?
Gejala Sifilis
Selanjutnya
Kondisi yang Berisiko Tertular
sifilis
Apa Itu Sifilis
Gejala Sifilis
Penyebab Sifilis
Penyakit Sifilis
sifilis adalah
Raja Singa
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Cerita Napi Lapas Pohuwato Pamerkan Karya Lukisan dari Balik Jeruji Besi
Polisi Selidiki Asal Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Dipertimbangkan Puan Maju Pilkada, Kaesang: Jateng Butuh Pemimpin yang Bisa Rampungkan Semua Masalah
Penyanyi Ash Island dan Chanmina Umumkan Pernikahan dan Hamil Anak Pertama
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah