, Yogyakarta - Tak hanya soal tradisi dan adat, masyarakat Jawa juga penuh perhitungan dalam membangun rumah. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membangun rumah terkait tata letak, ukuran, hingga arah.
Menurut 'Tinjauan Umum Arsitektur Tradisional Jawa dan Studi Kasus' oleh Agung Prihantoro, arsitektur rumah tradisional Jawa merupakan salah satu langgam arsitektural yang kaya makna. Arsitektur rumah tersebut tak hanya mengandung nilai historis, tetapi juga keagamaan, kemasyarakatan, estetika, simbolik, dan lainnya.
Arsitektur tradisional rumah Jawa tak hanya memandang gedung sebagai objek fisis, melainkan juga sebagai interpelasi simbol-simbol dan ritual. Menurut periode waktu, arsitektur tradisional Jawa terbagi atas beberapa zaman, di antaranya zaman neolitik dan megalitik, zaman purba, zaman madya, zaman VOC dan penjajahan Belanda, serta zaman kemerdekaan.
Advertisement
Baca Juga
Teori protagoras merupakan teori yang cukup populer di Jawa. Teori tersebut memiliki makna 'manusia adalah ukuran benda dan alat masing-masing, sedangkan benda dan alat-alat memakai ukuran yang sesuai dengan badan manusia'.
Sementara itu, patokan pandangan hidup masyarakat Jawa yang terbagi menjadi tiga tercermin dalam pembagian segmen rumah secara horizontal maupun vertikal atau disebut tahap penyucian dalam ukuran. Ketiga patokan pandangan hidup tersebut, di antaranya alam dewa-dewi, alam menengah, serta alam barzah atau neraka.
Dalam satuan ukuran Jawa, satuan horizontal merupakan panjang salah satu anggota badan pemilik rumah. Itulah sebabnya ukuran pada setiap rumah akan selalu berbeda jika diukur dengan satuan ukuran yang tidak berpihak pada manusia (meter).
Adapun satuan yang dipakai dalam pembangunan tradisional, yakni depo, hasta, kilan, pencak, tumbak, kaki dan jempol. Sementara ukuran vertikal, di antaranya sakpegawene (awean), sakdedeg (dedeg), cengkang, dan tebah.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penghayatan terhadap Kehidupan
Bagi masyarakat Jawa, bangunan rumah tinggal tradisional merupakan ungkapan dari hakikat penghayatan terhadap kehidupan. Selain itu, juga terdapat orientasi sumbu komsis di dalamnya.
Orientasi sumbu komsis inilah yang menjadi alasan di balik rumah tradisional Jawa yang umumnya menghadap ke utara atau selatan. Disebutkan, orientasi terhadap sumbu kosmis dari arah utara-selatan merupakan tempat tinggal Ratu Kidul, Dewi Laut Selatan, dan Dewi pelindung Kerajaan Mataram.
Sementara itu, orientasi terhadap sumbu kosmis dari arah barat-timur digunakan sebagai unsur dari bagian Kraton, sehingga tidak mungkin digunakan oleh rakyat biasa. Adapun arah timur juga merupakan tempat tinggal dewa Yamadipati yang dalam cerita pewayangan mempunyai tugas mencabut nyawa orang.
Penulis: Resla Aknaita Chak
Terkini Lainnya
Lindungi Kulit dari Bahaya Sinar Matahari, Yuk Kenali Tiga Jenis Sunscreen Ini
31 Oktober, Tiga Tragedi dalam Anime Saat Halloween
Halloween, Sejarah Panjang Tahun Baru Bangsa Celtic Kuno
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penghayatan terhadap Kehidupan
Yogyakarta
rumah
berita yogyakarta
berita yogyakarta hari ini
rumah tradisional jawa
rumah jawa
Rekomendasi
Tompi Blak-blakan Kesal dengan Tim Atta Halilintar Gara-gara Sebut Harga Rumah Sembarangan hingga Dipanggil Petugas Pajak
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
6 Momen Hedi Yunus Main ke Rumah Ibu-ibu yang Mengidolakannya Selama 16 Tahun, Sukses Bikin Menjerit Histeris
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Daftar Lokasi Bedah Rumah Kementerian PUPR di Papua Barat Daya
Iuran Tapera Dijanjikan Imbal Hasil 4% Setahun, Simak Hitungannya
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Viral di Swedia Jual Tanah Hanya Rp 1.548 per Meter
Simak, Tips Agar Cat Rumah Tidak Cepat Pudar
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Prancis: Serangan Tajam Bertemu Pertahanan Kokoh
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Masa Kerja Pantarlih Pilkada 2024, Cek Juga Tugas dan Gajinya
Presiden PKS Ralat Dukungan kepada Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Marshel Widianto Ungkap Alasan Maju Jadi Bakal Calon Wakil Walikota Tangsel di Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
TOPIK POPULER
Populer
Asrama Mahasiswa Dompu di Makassar Diduga Dibakar OTK, Polisi Selidiki
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
10 Anggota Polres Klungkung Diduga Aniaya Warga hingga Cacat Permanen di Telinga Kiri
Diawali Gemuruh dan Tanah Bergoyang, Sejumlah Bangunan di Indragiri Hilir Ambles ke Sungai
Menparekraf Sandiaga Uno Berikan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata di Kabupaten Toba
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Simak, Cara Cek Pengumuman UMPTKIN 2024 Berikut Linknya
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Kapolda Sumut Beberkan Fakta-Fakta
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Pegi Setiawan
Bebas dari Kasus Vina Cirebon, Kubu Pegi Setiawan Bakal Ajukan Ganti Rugi
Kapolri Buka Suara soal Putusan Praperadilan yang Kabulkan Gugatan Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Boeing Mengaku Salah Soal Kecelakaan Pesawat 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia, Bakal Bayar Denda Lagi Rp3,9 Triliun
Masa Kerja Pantarlih Pilkada 2024, Cek Juga Tugas dan Gajinya
Kompolnas Minta Polantas Pungli Receh Dipecat, IPW Tak Setuju
Lakukan Trik Ini Saat Bensin di Tangki Menipis
Mandiri Jogja Marathon 2024 Sukses Digelar, Diikuti 8.200 Pelari dari Indonesia dan Mancanegara
Latihan Perdana Marseille Dibawah Arahan Roberto De Zerbi
Daftar Makanan Penurun Kolesterol Terbaik Menurut Ahli
Lika-liku Pemilihan Logo HUT ke-79 RI sampai Berlabuh di Karya Desainer Grafis Surabaya
Cara Membangkitkan Semangat dan Rasa Percaya Diri Anak dengan Kanker
Badai Tropis Beryl Bikin Harga Minyak Mentah Turun
Presiden PKS Ralat Dukungan kepada Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Diawali Gemuruh dan Tanah Bergoyang, Sejumlah Bangunan di Indragiri Hilir Ambles ke Sungai
Investor Kripto Jangan Sampai Terjerat Overtrading! Simak Tips Ini
Jamaah Haji Terlambat Terbang 28 Jam, Kemenag: Kinerja Garuda Indonesia Tahun Ini Sangat Buruk