, Kendari - Kasus terbunuhnya 2 orang mahasiswa saat demonstrasi menuntut pembatalan RKUHP dan RUKPK di Kota Kendari, Kamis 26 September, belum tuntas hingga akhir Desember 2019. La Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19), 2 mahasiswa tewas saat demonstrasi berujung ricuh di depan Kampus AMIK Catur Sakti Kendari.
Hampir 3 bulan setelah penembakan, berkas pemeriksaan tersangka penembak La Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi belum juga kelar di polisi dan jaksa. Meskipun, sudah ada titik terang siapa pelaku penembakan salah seorang korban.
La Randi, diduga tewas oleh terjangan peluru dari brigadir AM. Sedangkan, Muhammad Yusuf Kaldawi, belum juga terungkap penyebab dia tewas setelah sebagian tengkorak kepalanya hancur.
Advertisement
Baca Juga
Berkas perkara korban La Randi (21), sudah bolak-balik di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Polda. Sedangkan untuk Yusuf Kaldawi, belum ada kejelasan siapa pelakunya.
Terkait kasus 2 mahasiswa tewas, Ombudsman RI yang menyambangi Polda Sulawesi Tenggara pada 14 Desember 2019 sudah bertemu pihak Polda Sultra. Dipimpin Ninik Rahayu, pihak Ombudsman menyatakan kasus Randi sudah menemui titik terang. Namun, soal Muhammad Yusuf Kaldawi, perlu autopsi dan tentu persetujuan keluarga untuk mengungkap kematiannya.
Terkait berkas tersangka penembak La Randi, hingga hari ini masih bergulir di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Sultra). Masalah lainnya, jaksa masih belum berani melanjutkan berkas kasus ke tahap P21.
Alasannya, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi dan tersangka penembak La Randi belum dilengkapi polisi. Penyebabnya, penyidik polisi belum rinci menjabarkan beberapa poin penting dalam BAP.
Salah satunya, identitas peluru yang menyebabkan mahasiswa tewas, masih kabur. Peluru yang jadi barang bukti, masih belum bisa dipastikan apakah benar milik tersangka pelaku penembakan atau malah sebaliknya.
Penjabaran penyidik juga masih kabur soal peluru yang menyebabkan mahasiswa tewas. Apakah identik dengan kaliber senjata tersangka atau tidak sama sekali, belum bisa dibuktikan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Intimidasi Polisi
![Seorang oknum anggota polisi yang sempat mengusir jurnalis saat meliput, Jumat (20/9/2019).(/Ahmad Akbar Fua)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uhYhE7UJ6MDQsqYfTK1WVhNB1b0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3003148/original/048994900_1577060198-WhatsApp_Image_2019-12-22_at_9.12.01_AM__1_.jpeg)
Polisi belum bisa membuktikan pelaku pembunuhan La Randi dan Muhammad Yusuf Kaldawi. Ditengah upaya pengungkapan kasus, ada saja intimidasi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap wartawan dan aktifis mahasiswa.
Terbaru, Jumat (20/12/2019) sekitar pukul 16.40 Wita, seorang oknum polisi di lokasi rekonstruksi tiba-tiba mendatangi wartawan yang meliput aktifitas tim dari Mabes Polri di lokasi tertembaknya La Randi dan Muhammad Yusuf.
Oknum polisi yang diketahui bernama Jaya Tarigan, tiba-tiba mengusir sejumlah wartawan yang mendatangi lokasi. Dengan melambai-lambaikan tangan menyuruh pergi, Jaya mendatangi dan wartawan tak membolehkan mendekati lokasi.
"Bro, woeh... mengertilah tugas kami," ujarnya sambil mengangkat tangan dan mengusir wartawan yang meliput.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Muhammad Nur Akbar mengatakan, terkait anggotanya melarang wartawan meliput di lokasi, demi keamanan lokasi agar tidak terganggu. Dia juga menyatakan, saat itu tim dari Mabes Polri berada di lokasi untuk melakukan uji lapangan.
Intimidasi lainnya, soal pembakaran sejumlah atribut dan tenda mahasiswa yang menunggu kejelasan penanganan kasus tewasnya La Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi. Kejadiannya di depan kantor Polda Sultra, sekitar pertengahan November 2019.
Saat itu, sejumlah mahasiswa di depan Polda didatangi dan diintimidasi seorang oknum polisi. Dengan kasar, dia menyuruh mahasiswa pergi dan merusak atribut milik mahasiswa.
Beberapa hari kemudian, tenda dan atribut mahasiswa di depan Polda yang menuntut penuntasan kasus penembakan, dihancurkan dan dibakar sejumlah oknum polisi. Kejadiannya bertepatan dengan aksi demonstrasi mahasiswa di depan Polda Sultra.
Advertisement
BAP Tersangka Tak Lengkap
![Peluru yang jadi barang bukti tersangka penembak mahasiswa, masih belum jelas identitasnya.(/Ahmad Akbar Fua)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/xfOARLZ3J57ZEFMKszJn2DBeRDk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3003149/original/055649700_1577060198-WhatsApp_Image_2019-12-22_at_8.41.19_AM.jpeg)
Hingga saat ini, berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka diduga penembak mahasiswa La Randi, masih bolak-balik di Kejati Sulawesi Tenggara. Brigadir AM, juga belum dapat dipastikan sebagai penembak La Randi.
Penyebabnya dibeberkan Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Sultra Suwarjana. Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada penjabaran polisi soal jenis peluru apakah identik dengan senjata atau tidak.
"Barang bukti peluru tidak ada penjelasan, apakah itu berasal dari senjata AM atau bukan," ujar Suwarjana, Senin (16/12/2019).
Juga soal uji balistik, keterangan saksi dan alat bukti masih harus dipenuhi polisi. Apalagi, hingga saat ini belum ada uji forensik yang menjelaskan apakah peluru yang menembus La Randi, berasal dari senjata milik tersangka.
"Itu masih kurang, sehingga jaksa belum yakin menggelar sidang," ujar Wakil Kajati Sultra, Juniman Hutagaol.
Kasus 2 Mahasiswa Tertembak
![Demonstrasi mahasiswa di Kendari mengusut pengungkapan kasus tertembaknya La Randi dan Yusuf.(/Ahmad Akbar Fua)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/QHIRXycvUwBkpbMGhKSDQRh8wu0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3003150/original/067247500_1577060198-WhatsApp_Image_2019-12-22_at_8.59.38_AM.jpeg)
Kasus penembakan dua orang mahasiswa asal Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, terjadi Kamis (26/9/2019). Saat itu, mahasiswa terlibat kericuhan dengan polisi saat aksi unjukrasa menolak pengesahan RU-KPK dan RKUHP di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.
Awalnya, korban tertembak bernama La Randi sekitar pukul 15.40 Wita. Kemudian, disusul Muhammad Yusuf Kardawi, sekitar 20 menit setelahnya.
La Randi tewas setelah diterjang peluru polisi dari bawah ketiak kiri, hingga menembus dada bagian kanannya. Sedangkan Muhammad Yusuf Kardawi, tewas dengan sebagian tulang tengkorak kepala hancur.
Kedunya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO). La Randi berasal dari Fakultas Perikanan. Sedangkan Muhammad Yusuf Kardawi, mahasiswa Fakultas Teknik.
Kedua mahasiswa ini, sempat dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya. Namun, karena terluka parah, keduanya tak bisa tertolong lagi.
Setelah kasus penembakan, Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru, Brigjen Pol Merdi Syam mulai membangun komunikasi persuasif. Polisi berupaya mendekati keluarga korban, mahasiswa, kelompok aktivis bahkan kelompok wartawan di Kota Kendari.
Salah satu aktivis mahasiswa asal Universitas Halu Oleo, Al Hayun menegaskan, kasus penembakan 2 orang mahasiswa merupakan arena ujian bagi aktivis kampus.
"Disinilah napas panjang perjuangan mahasiswa UHO diuji. Apakah mereka yang mengatasnamakan aktivis kampus itu berjuang karena hanya mencari momen, atau memang memperjuangkan kebenaran seutuhnya," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
vidio.com
Terkini Lainnya
Lemparan Tinja, Tawaran PNS, dan Benang Kusut Kasus Mahasiswa Tewas di Kendari
KPK Pastikan Kawal Kasus Kematian 2 Mahasiswa Korban Penembakan di Kendari
Suka Duka di Balik Aksi Buka Tenda Mahasiswa Kendari
Intimidasi Polisi
BAP Tersangka Tak Lengkap
Kasus 2 Mahasiswa Tertembak
Mahasiswa Tewas
La Randi
yusuf kardawi
yusuf kaldawi
bentrok kendari
polisi kendari
Polda Sultra
mahasiswa tertembak
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Nasib Tragis Gadis Belia di Flotim, Dicekoki Miras Lantas Digilir 12 Pria Selama Dua Hari
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua Dukung Presiden Indonesia Terpilih Prabowo Rampungkan Persoalan di Papua
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Petugas Bandara Kualanamu Gagalkan Penyelundupan 1 Kg Sabu Disembunyikan di Sepatu
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng