, Pekanbaru - Sama dengan daerah lainnya, Batik Riau punya corak dan motif banyak ragam. Setiap motif punya makna tersendiri bagi pembuat dengan harapan filosofinya bisa tersampaikan dan tertular kepada pemakai.
Filosofi dalam Batik Riau tak jauh dari Budaya Melayu karena selalu menggunakan pantun. Seperti filosofi pucuk rebung sekuntum dan bunga kiambang.
Advertisement
Baca Juga
Rani Izzul Makarimi sebagai pemilik Galeri Batik Tabir Riau Rani menjelaskan, filosofi setiap motif batik sudah dibukukannya agar tak lekang oleh zaman. Tak jarang buku ini diperlihatkan bagi masyarakat yang ingin mengenal Batik Riau.
"Misalnya motif pucuk sekuntum, itu filosofinya adalah damai dalam pergaulan. Bunyinya, memakai pucuk rebung sekuntum bagai bertajuk bunga yang harum, gelap beriring senyum dikulum, duduk berunding sesama maklum," sebut Rani kepada .
Sebagai penggiat Batik Riau, motif dan corak dibuat Rani tidak sama dengan buatan pengrajin batik lainnya. Diapun menjadikan bunga kiambang sebagai paten galeri batiknya di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Bunyi filosofi batik ini adalah "Bila memakai kembang terapung, kasih bertambah kasih bersambung. Seberang kerja membawa untung tuahnya merata ke seluruh kampung."
Kata seberang kerja, terang Rani, itu menggambarkan dirinya sebagai perantau yang mencari nafkah di Pekanbaru karena lahir di Pekalongan. Dari Kota Bertuah Madani, rezekinya bisa menyebar ke orang lain melalui batik.
"Dengan adanya galeri batik ini, rezeki menyebar ke orang lain. Ada pekerja, ada penjaga dan pembatik," terang Rani.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dari Pekalongan Untuk Riau
![Koleksi Baik Riau di Galeri Batik Tabir Rani di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AHB7CpA2som8rlW64l_ZxItarcA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2927405/original/021280500_1569941120-IMG_20191001_153606.jpg)
Meskipun berasal dari Pekalongan, keinginan Rani mengembangkan Batik Riau dimulai sejak puluhan tahun lalu ketika menikah dengan warga Pekanbaru. Diapun merintis usaha batik dan sudah berjalan 14 tahun.
"Sejak tahun 2004 ada galeri ini, suami saya orang Melayu. Jadi mengembangkan khas daerah suami saya," ucap perempuan 49 tahun ini.
Sementara filosofi motif mumbang nipah, jelas Rani, berbunyi "Hiasan bernama mumpang nipah disebut juga mumbang beranak. Sopan santun mengundang berkah mulut dijaga dosa mengelap."
"Ini terkait sikap dan ucapan, jadi harus benar-benar dijaga, itu maknanya," terang Rani.
Dari banyaknya motif Batik Riau, Rani menyebut pucuk rebung paling dikenal dan banyak diminati. Seiring berkembangnya zaman, pucuk rebung kian berkembang pula motifnya.
"Di antaranya pucuk rebung siku keluang, pucuk bersusun, pucuk rebung sekuntum hingga pucuk putri," jelas Rani.
Selain pucuk rebung, sambung Rani, nama motif lainnya terbilang cukup unik. Sebut saja misalnya itik pulang petang, kuntum bujang, kuntum bersusun hingga tampuk manggis.
Kedepannya, Rani berharap Batik Riau kian dikenal dan berkembang, baik itu dari warna kemudian motifnya. Diapun berharap banyak warga Pekanbaru dan Riau secara umum belajar membatik agar Batik Riau tetap lestari.
"Untuk harga relatif terjangkau, satu helai biasanya Rp 200 lebih. Kalau yang tulis ada Rp 1 juta hingga yang sampai Rp 6 juta," katanya.
Simak video pilihan berikut:
batik
Advertisement
Kendala Membatik
![Koleksi Baik Riau di Galeri Batik Tabir Rani di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Ee3exDQByNvZo7pQdYP-8WVLiaw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2927406/original/023852400_1569941120-IMG_20191001_153506_1.jpg)
Rani sadar ada beberapa kendala mengembangkan Batik Riau. Salah satunya adalah bahan baku yang tergolong sulit didapatkan di Pekanbaru ataupun wilayah Riau lainnya.
Hal ini membuat Rani harus mendirikan rumah produksi di Pekalongan, daerah asalnya. Pasalnya, mengirimkan bahan baku dari sana tidak mungkin selalu dilakukan mengingat biaya.
"Di sini tetap ada diproduksi, tapi lebih banyak di Pekalongan mengingat ongkos kirim bahan baku," sebut Rani.
Menurut Rani, hal ini harus dilakukan agar batik produksinya tetap terjangkau masyarakat. Dia ingin semua lapisan masyarakat bisa membudayakan memakai batik.
"Apalagi batik sudah menjadi warisan dunia, tanggal 2 Oktober juga hari batik nasional," jelas Rani.
Kendala lainnya, sambung Rani, sulitnya menemukan warga Pekanbaru yang minatnya untuk membatik sangat besar. Dia mengaku sulit menemukan yang mau dilatih dan telaten membatik.
"Pelatihan sering dilakukan bekerjasama dengan pemerintah, tapi setelah itu tidak ada yang melanjutkan," katanya.
Terkini Lainnya
Menanti 'Mentari' di Pinggir Jalur Legendaris Kereta Api Garut Beroperasi
Matahari Langka Muncul di Langit Blora, Ini Kata Ahli
Hikayat Rubidi, Pria Cilacap yang Telunjuknya Tentukan Hidup dan Mati PKI
Dari Pekalongan Untuk Riau
Kendala Membatik
Batik
Hari Batik Nasional
Batik Riau
Galeri Batik Tabir Riau
Hari Batik
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Bangunan Liar di Bukit Talumolo Diduga jadi Penyebab Kota Gorontalo Diterjang Banjir
Profil Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia Pertama yang Dinobatkan sebagai Miss Supranational 2024
Fakta-Fakta Gempa Batang Jateng yang Merusak dan Timbulkan Korban Luka
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Ikatan Pustakawan Indonesia Gelar Rakerpus XXV di Bali
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Insiden di Selat Malaka, Pencarian ABK Rusia Tenggelam Masih Dilakukan
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam