, Banyumas - Kematian tujuh orang di Klaten, Jawa Tengah akibat serangan tawon Vespa alias tawon Endhas dalam dua tahun terakhir adalah pertanda bahwa keberadaan sarang tawon, apalagi yang besar, tak boleh diabaikan begitu saja.
Beberapa tawon, dikenal agresif dengan sengatan yang sangat menyakitkan. Bahayanya, dalam satu sarang berukuran besar, populasi tawon bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor.
Selain tawon Vespa, ada lagi tawon dengan sengatan menyakitkan dan tak jarang berakibat fatal, yakni tawon baluh. Sama seperti tawon Vespa, sarang tawon Baluh pun bisa berisi ribuan ekor.
Advertisement
Baca Juga
Barangkali lantaran sengatannya yang mematikan, tawon ini sangat agresif. Saat merasa terganggu, tak segan tawon baluh akan menyerang orang yang dianggap mengganggu (intruder).
Barangkali, jika hanya satu atau dua ekor yang menyerang, akibatnya tak fatal. Tetapi, biasanya tawon jenis ini menyerang berombongan atau keroyokan.
Akumulasi bisa sengatan itu bisa membuat korban serangan tawon pingsan, sakit luar biasa, demam, dan bahkan meninggal dunia.
Di Banyumas misalnya, dua orang tewas akibat serangan tawon dalam jangka setahun terakhir ini. Kasus terakhir, seorang pemburu larva di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang, Banyumas, meninggal dunia usai disengat ratusan lebah.
Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Kusworo mengatakan, sebelumnya, seorang warga di Kecamatan Cilongok Banyumas dikabarkan meninggal karena serangan tawon. Ia diserang kawanan tawon Engang saat tengah menebang bambu.
"Setahun lalu di Cilongok, dikeroyok tawon saat cari bambu," ucap Kusworo.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Kematian Akibat Serangan Tawon
![War, korban serangan tawon Baluh dirawat di RSUD Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: /Turyono untuk Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Lucg6S-OPOGp-6p-0MpLtNBXeSA=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2702665/original/040191100_1547308116-KORBAN_SERANGAN_TAWON-Muhamad_Ridlo.jpg)
Selain korban meninggal, banyak pula korban serangan tawon yang mesti dirawat di rumah sakit. Salah satunya yang terjadi pekan lalu, seorang warga Purwokerto mesti dilarikan ke Rumah Sakit Wijayakusuma, lantaran dikeroyok puluhan tawon Engang.
Adapun jumlah korban sengatan tawon yang hanya mengalami luka ringan tak terhitung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah pun kerap menerima laporan warga di seputaran Banyumas yang resah lantaran serangan tawon.
Dia menerangkan, kematian korban karena sengatan tawon tergantung dari tingkat parahnya serangan. Salah satunya bisa dilihat dari jumlah tawon yang menyengat.
Semakin banyak tawon yang menyengat, korban akan bertambah sakit. Jika tak secepatnya mendapat pertolongan medis, akibatnya bisa fatal, kematian.
"Kalau yang meninggal dulu itu banyak sekali sengatannya, mungkin sampai lima puluh sengatan," dia mengungkapkan.
Kusworo mengungkapkan, sarang tawon Baluh dan Engang tak mengenal lokasi. Terkadang ia, menggantung di batang bambu di tengah hutan. Tetapi tak jarang pula, sarang berukuran besar menggantung di dahan atau rumah di permukiman ramai.
Masyarakat biasanya meminta pertolongan untuk mengevakuasi tawon Baluh jika lokasinya rawan. Sebab, saat merasa terusik, tawon ini tak segan menyerang siapa saja yang lewat di dekat sarangnya.
BPBD pun sempat beberapa kali mengevakuasi sarang tawon Baluh yang meresahkan warga. Terakhir, BPBD berhasil mengevakuasi sarang tawon Baluh di pinggir jalan raya Sumpiuh, dekat pasar Sumpiuh Banyumas.
Kawanan tawon itu memang sudah sangat meresahkan. Pengguna jalan kerap disengat tanpa alasan.
Barangkali, saat angin bertiup, kawanan tawon ini menganggap ada yang mengganggu. Sebab itu, ketika ada orang lewat di waktu bersamaan, tawon menyerang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dua buah sarang tawon raksasa yang mengganggu warga coba dipindahkan petugas damkar. Namun pemindahan tersebut diwarnai ‘serangan’ tawon dan warga yang kesurupan.
Terkini Lainnya
Menyusuri Jejak Lokasi Prostitusi Populer Sejak Zaman Belanda
Cerita di Balik Pembongkaran Makam Karena Beda Pilihan Caleg di Gorontalo
Masyarakat Tiga Daerah di Riau Gagal Nikmati Air Bersih
Penyebab Kematian Akibat Serangan Tawon
Tawon
Serangan Tawon
Tawon Vespa
Tawon Baluh
Banyumas
Rekomendasi
Melihat Kebangkitan Lukisan Mooi Indie dengan Balutan Teknik Modern di Banyumas
Kemendikbudristek Sukses Gelar Keroncong Svaranusa 2024, Harapkan Dampak Nyata Bagi Seniman dan Masyarakat
Kemendikbudristek Siap Gelar Keroncong Svaranusa 2024 di Pantura dan Banyumas, Jateng
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Profil Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia Pertama yang Dinobatkan sebagai Miss Supranational 2024
Scientific Crime Investigation, Cara Polda Sumut Ungkap Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Petugas Bandara Kualanamu Gagalkan Penyelundupan 1 Kg Sabu Disembunyikan di Sepatu
10 Anggota Polres Klungkung Diduga Aniaya Warga hingga Cacat Permanen di Telinga Kiri
Asrama Mahasiswa Dompu di Makassar Diduga Dibakar OTK, Polisi Selidiki
Proshop dengan Konsep Showroom AC Sasar Pasar Jabodetabek
Wings Air Buka Rute Penerbangan Mamuju-Balikpapan Mulai Agustus
Cerita Mohammad, Warga Gorontalo yang Sukses Usaha Pentol Telur
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan