, Pekanbaru - Kampung Terompet kini tak lagi menggeliat. Sejak tahun 2016, cuma delapan rumah di Gang Rose, Jalan Hang Tuah, Kecamatan Tenayanraya, Kota Pekanbaru itu, yang aktif memproduksi alat bunyi-bunyian penyambut pergantian tahun.
Maman, warga di sana sudah "malu" menyebut kawasan yang ditinggalinya sejak 1988 sebagai Kampung Terompet. Pasalnya puluhan ribu terompet tak lagi keluar di sana menyemarakkan penyambutan tahun baru.
"Biasanya, saya produksi hingga puluhan ribu. Tahun ini saya hanya produksi dua ribu lebih saja," sebut perantau asal Wonogiri, Jawa Tengah ini, ditemui wartawan di rumah semi permanen huniannya, Rabu (26/12/2018) petang.
Advertisement
Memakai baju biru bercelana selutut cokelat tua, Maman kala itu tengah menyeruput kopi dan mengisap rokok di sekeliling ribuan terompet hasil buatannya. Butuh tiga bulan lebih bagi Maman membuat terompet pesanan puluhan pedagang di pinggir jalan itu.
Sebelum semua jadi, Maman terlebih dahulu memesan kertas warna-warni, alat tiup serta gambar lainnya seperti Upin, Ipin, Boboiboy dan Marsha dari luar kota. Diapun memperlihatkan bagaimana merakit terompet dalam hitungan menit saja.
"Paling lama lima menit saja karena semua bahannya sudah dipesan semua. Saya membuat cerobong saja dengan berbagai bentuk," sebut Maman.
Pria beristri tukang jamu ini menceritakan, sebelum tahun 2016 merupakan masa kejayaan bagi warga Kampung Terompet. Setiap rumah di gang itu, apalagi menjelang akhir tahun, sudah terpajang puluhan ribuan terompet pesanan dari pengecer.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tergerus Zaman
![Kampung Terompet Pekanbaru](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zx0daMiwRUKcn6kjrBt5jdwZelY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2556322/original/064792200_1545819634-IMG_20181226_131700_HDR.jpg)
Kini hanya tinggal delapan rumah yang masih aktif membuat terompet. Ada beberapa faktor yang disebutnya menjadi penyebab turunnya rumah memproduksi terompet, salah satunya cuaca tak menentu jelang pergantian tahun.
"Sebelum tahun baru selalu panas, pas malamnya sering turun hujan. Padahal orang sudah beli terompet tapi tidak bisa dipakai karena tak bisa keluar akibat hujan. Jadi orang pakai terompet lama saja," kata Maman.
Selain itu, tambah Maman, adanya terompet jenis baru yang lebih kekinian membuat orang beralih. Terompet ini tak perlu ditiup dan hanya perlu dipencet saja karena ada angin ataupun gas di dalamnya.
"Kan ada tu, tinggal dipencet saja suaranya lebih keras. Ini juga menjadi penyebab," ucap Maman.
Tahun ini, Maman menyebut baru menerima orderan dari 15 pengecer. Sementara dua tahun sebelumnya, pemesan bisa saja lebih hingga mencapai 50 orang.
Hal ini tentu saja membuat pendapatannya turun drastis, sama halnya dengan warga lainnya di sana. Oleh karena itu, banyak warga yang memilih menghentikan produksi dan pulang ke kampung asalnya.
"Kini tinggal delapan rumah yang masih produksi, kalau dulu setiap rumah di sini. Makanya dulu disebut Kampung Terompet, sekarang sudah malu menyebutnya," jelas Maman.
Advertisement
Perajin Pertama di Kampung Terompet
![Kampung Terompet Pekanbaru](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/NoPsITBylQlY7B3XItYmd2Xmd_k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2556323/original/094464300_1545819665-IMG_20181226_131522_HDR.jpg)
Cerita Maman, Pekanbaru menjelang tahun 1988 tak ada pembuat terompet. Barulah setelah dirinya datang bersama belasan perantau lainnya, ada pembuat terompet hingga pesanannya sampai ke luar kota.
"Kini jarang lagi pemesan dari luar kota, dari Kota Pekanbaru saja adanya, itupun sudah berkurang drastis. Ini stok tahun lalu masih ada," jelas Maman.
Semasa jayanya Kampung Terompet, Maman sudah mempersiapkan terompet sejak April. Namun kini, Maman dan sisa rumah aktif memproduksi terompet baru mempersiapkan terompet pada awal November.
"Dulu untuk membuatnya harus dibantu anak, rumah lain ada yang menyewa orang. Kalau sekarang sendiri saja sudah bisa," sebut pria yang juga nyambi jualan aneka ragam balon ini.
Untuk pendapatan, Maman enggan bercerita. Yang jelas, kata Maman, penjualan saat ini hanya bisa menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dibantu istrinya berjualan jamu keliling.
"Dulu bisa ngirim uang ke keluarga di Jawa sana, sekarang udah jarang. Meski demikian, saya akan tetap membuat terompet tiap tahunnya," imbuh Maman.
Setiap terompet yang keluar dari rumah Maman dipatok Rp 7 ribu per buahnya. Terompet ini kalau sudah sampai ke pengecer biasanya dijual Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per buah, tergantung jenisnya.
"Kalau saya tetap saja Rp 7 ribu, apapun jenis dan ukurannya," ucap Maman.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Jelang pergantian tahun banyak bermunculan penjual terompet. Salah satunya Supardi yang terompetnya tak kalah indah dan laris dipasaran.
Terkini Lainnya
Tergerus Zaman
Perajin Pertama di Kampung Terompet
Pekanbaru
terompet
terompet kertas
kampung terompet
terompet tahun baru
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
Buntut Panjang Penutupan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara