, Bandung - Sniper terbaik asal Indonesia, Pembantu Letnan Satu (Peltu) Inf Tatang Koswara (68) telah berpulang ke pangkuan sang Khalik karena sakit jantung yang dideritanya semenjak 14 tahun yang lalu. Tatang mengembuskan nafas terakhir usai menjalani syuting di salah satu stasiun televisi swasta, Selasa 3 Maret 2015.
Ingatan tentang Tatang pun tak lepas dari keahlian menembaknya. Sniper terbaik ke-13 dunia itu berhasil melumpuhkan 49 lawan dengan 50 butir peluru saat perang melawan Fretelin dalam operasi di Timor Timur 1977-1978.
Cucu Tatang, Yoga Taufik mengungkapkan, dirinya pernah diperlihatkan aksi menembak sang kakek di ruang terbuka. Saat itu yang menjadi sasaran adalah burung yang tengah terbang.
Advertisement
"Saking jagonya kakek pernah menembak burung cuma menembak tiang listrik dulu. Jadi pelurunya belok dan kena (burung)," ucap Yoga di rumah duka Jalan Sayuran Kavling Lumba-Lumba, Dayeuh Kolot Bandung, tiga tahun lalu atau tepatnya Rabu 4 Maret 2015.
Baca Juga
Pantas saja legenda dalam aksi tembak jarak jauh ini diakui dengan masuk menjadi salah satu sniper elit dunia. Yoga menambahkan keseharian sang kakek juga diisi dengan melatih menembak untuk anggota TNI dan juga berburu.
"Sekarang aktif melatih menembak. Cuma dulu kakek sering berburu. Banyak hewan buruan yang dibawa kakek ke rumah," jelasnya.
Yoga menuturkan, selama aktif menembak, sang kakek sangat menyayangi senapan Winchester model 70 yang digunakannya saat bertempur di Timor Leste 38 tahun silam.
"Itu senjata kesayangan kakek. Jaraknya sekitar 900 meter. Tapi kalau kakek bisa nyampe jarak tembak hingga 1 kilometer," tutupnya.
Tatang mengembuskan nafas terkahir usai menjalani syuting di salah satu stasiun televisi swasta. Di mata keluarga, Tatang dikenal sebagai pria tegas, tetapi penyayang dan peduli kepada sesama. Selain itu, Tatang memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi.
"Bapak itu baik, tapi tegas dan disiplin dan nasionalismenya tinggi. Jiwa militernya tersebut diterapkan di rumah kepada anak-anaknya," kata putra ketiga Tatang, Tubagus Apdi Yudha, di rumah Dayeuh Kolot, Bandung.
Meski berat melepas kepergian ayahanda, Yudha mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh sang ayah demi bangsa dan negara.
"Saya bangga sama bapak, penghargaannya banyak. Bapak pun menceritakan dan menggambarkan teknik menembak yang baik dan benar. Saya tambah bangga kepada bapak," ucap Yudha.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tentang Tatang
![[Bintang] alm. Tatang Koswara, sniper tingkat dunia asal Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/BpmZmaOqxgt4a9IsAtS6lRp4dCI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1009510/original/054371200_1443966369-tatang2.jpg)
Tatang mulai masuk militer melalui jalur Tamtama di Banten pada 1966. Pada 1977-1978, Tatang beroperasi di Timor Timur.
Sniper terbaik ke-13 dunia itu berhasil melumpuhkan 49 lawan dengan 50 butir peluru saat perang melawan Fretelin dalam operasi di Timor Timur 1977-1978.
Saat itu, Tatang sengaja menyisakan 1 butir. Bila tertangkap, Tatang memastikan akan menembak dirinya sendiri dibanding jatuh di tangan lawan.
Karir Tatang di angkatan bersenjata diawali saat dirinya mendaftar sebagai prajurit Tamtama. Meski punya ijazah sekolah teknik (setara sekolah menengah pertama), Tatang melamar sebagai prajurit menggunakan ijazah sekolah rakyat, saat ini sekolah dasar.
Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu. Sebagai Bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif).
Tatang pun mengikuti berbagai pelatihan. Mulai kualifikasi Raider hingga Sniper. Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.
Pada tahun 1974-1975, dia dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat. Saat itu, Indonesia belum punya yang namanya Sniper dan antiteror.
Akhirnya munculah ide dari perwira TNI buat melatih Sniper. Tatang dan 59 anggota TNI AD yang lain mendapat pelatihan dari Kapten Conway selama 2 tahun. Di sana mereka dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600, dan 900 meter.
Tatang juga dilatih bertempur melawan penyusup, melakukan kamuflase, melacak jejak serta menghilangkan jejak. Dari 2 tahun masa pelatihan dan dari 60 orang peserta, hanya 17 orang yang lulus. Tatang Koswara salah satunya.
Ilmu dan senjata yang ia dapatkan saat 2 tahun pelatihan bersama Kapten Conway membuat Tatang ditarik Kolonel Inf Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Cimahi untuk menjadi pengawal pribadi dan Sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977- 1978.
Dia mendapat 2 tugas saat berada di medan perang. Tugas pertama adalah melumpuhkan kekuatan musuh dan kedua, menjadi intelijen yang bertugas untuk masuk ke jantung pertahanan dan mengacaukan pertahanan lawan.
Lawan yang dihadapi Tatang pun bukan musuh yang lemah, tetapi adalah pasukan Fretelin yang punya kemampuan gerilya hebat dan tahu persis medan di Timor Timur. Misi yang ia jalankan ini adalah misi rahasia. Dia tidak boleh mengungkapkannya kepada orang lain. Bahkan, kepada istrinya sendiri.
Saksikan video pilihan berikut ini:
5 Sniper Terbaik di Dunia
Terkini Lainnya
Kronologi Tertembaknya Ade Irma Nasution Versi Bekas Prajurit Cakrabirawa
Ratusan Korban Selamat Gempa Palu Mengungsi ke Manado
Gunung Gamalama di Ternate Meletus, Semburkan Asap Putih
Tentang Tatang
TNI
Malam Jumat
Tatang Koswara
legenda sniper
tembak burung
HUT TNI ke 73
HUT TNI
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Pistol Anggota DPRD Tewaskan Warga, Begini Akar Tradisi Sambut Besan Pakai Letusan Senjata Api di Lampung
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Kemenparekraf Perkenalkan Program Senandung Dewi 2024 dalam Kolaborasi Penglipuran Village Festival XI
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Perjalanan Mohamad Pandu Ristiyono Raih Gelar Doktor Tercepat di Negeri Jiran
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Justin Bieber Dibayar Ratusan Miliar untuk Tampil di Upacara Pranikah Anant Ambani
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam