Salatiga - Jejak Freemasonry, salah satu perkumpulan rahasia dunia, ternyata ada di Salatiga. Salatiga merupakan sebuah kota di Jawa Tengah yang terbentuk pada masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Indonesia. Terkenal sebagai tempat permukiman bangsa kulit putih karena letaknya berdekatan dengan kawasan perkebunan lokasi mereka bekerja. Hingga Indonesia merdeka, Salatiga masih menyimpan setumpuk peninggalan era kolonial.
Bergeser sedikit dari pusat keramaian penduduk, atau tepatnya di Kantor Kelurahan Kutowinangun Lor, Jalan Dr Muwardi, Tingkir, setiap dua minggu sekali atau pada akhir pekan, dapat ditemui salah satu jejak "kompeni" di Salatiga. Yakni, tiga kereta jenazah buatan tahun kisaran 1800-an hingga awal 1900-an.
Ketiga kereta bergaya arsitektur campuran ini, sekarang telah menjadi aset kebudayaan setempat.
Advertisement
Baca Juga
"Tahun 2015 didaftarkan ke BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) di Klaten. Sebenarnya pemerintah itu malah tidak tahu ada barang ini, kemudian saya ajak untuk nguri-nguri," ucap Warin Darsono (30), juru rawat, saat dijumpai di halaman Kantor Kelurahan Kutowinangun Lor, Sabtu, 21 Juli 2018, dikutip JawaPos.com.
Ia menjelaskan, keberadaan ketiga kereta tersebut awalnya terdeteksi olehnya saat ia masih kecil, sekitar 20 tahun silam. Namun diakuinya, publik belum banyak tahu akan wujud peninggalan Belanda itu. "Dulu dengar kereta, ngiranya gerbong. Pertama kali ketemu di garasi tua depan kelurahan ini," katanya.
Pasalnya, menurut pengakuan Warin dan beberapa warga sekitar, Kantor Kelurahan Kutowinangun Lor dulunya adalah kawasan pemakaman. Garasi tadi, ternyata juga sudah dibangun sejak lama sebagai kandang bagi ketiga kereta jenazah tersebut.
Namun, menurut Warin, ada hal yang kerap mengundang banyak tanya bagi mereka yang menyaksikan kereta ini. Di beberapa bagian tubuh kereta, banyak terpampang simbol-simbol. Salah satunya adalah lambang organisasi rahasia Freemasonry.
Lambang itu terdapat pada salah satu kereta yang didominasi material kaca pada badan utamanya. Bukan terukir dari besi seperti simbol-simbol lain, melainkan dengan cat putih. Bergambar segitiga, lengkap beserta mata satunya.
Simbol ini populer dengan nama mata ilahi yang pertama kali dipakai sebagai bagian dari ikonografi Freemasonry pada tahun 1797. "Memang, karena ini adalah kepunyaan Pemerintah Kolonial Belanda, miliknya Pejabat VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie atau Perusahaan Hindia Timur Belanda), karena kan Freemasonry itu isinya petinggi, orang-orang pintar," imbuhnya.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Beberapa tokoh politik berpendapat bahwa kereta kencana dengan lukisan semacam itu tak pantas masih dipergunakan. Lukisan itu dianggap penghinaan bagi kelompok-kelompok tertentu, oleh karena itu harus diganti.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kereta Pengangkut Tokoh-Tokoh Freemasonry?
![Freemasonry di Salatiga](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jv8_AbRwSvkHMfmwsAdUV1vh4v0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2287872/original/072615100_1532283419-20180722-jejak-freemasonry2-solo.jpg)
Akan tetapi, Warin tak menyebut siapa sosok asli pemilik kereta ini. Yang jelas, ketiganya pernah digunakan untuk mengangkut jenazah orang-orang penting. Salah satunya adalah peletak batu pertama Gereja Indische Kerk di Jalan Jenderal Sudirman.
"Namanya tidak begitu terkenal, tapi cukup berpengaruh di Salatiga. Dia petinggi militer juga pendeta. Kebetulan buyut teman saya di Belanda," terangnya.
Warin mengatakan pula, kelompok Freemasonry dengan keanggotaan tertutup dan berisikan orang-orang dari kalangan intelektual itu pernah menapakkan kakinya di Kota Salatiga. Hal itu tak terlepas dari status kota-kota di Jawa Tengah saat era penjajahan silam.
Salatiga yang dijadikan pusat perkebunan semasa era kolonialisme Belanda, lanjut Warin, membuat kota berisikan empat kecamatan itu tak luput jadi kesayangan bangsa kulit putih.
"Salatiga dan Magelang itu dulunya juga kota garnisun, Semarang dan Tegal itu pusat pertahanan angkatan laut. Kota-kota yang mempunyai organisasi masonic pada saat era penjajahan pasti dianggap penting," tuturnya.
Bukan asal bunyi, Warin mengaku mendapat semua informasi itu lantaran dirinya memang hobi mengulas akan sejarah. Seperti bagaimana getolnya ia menggali masa lalu ketiga kereta jenazah tadi melalui salinan manuskrip yang diperolehnya dari beberapa koneksinya asal Universitas Leiden dan Museum Bronbeek di Negeri Kincir Angin sana.
"Dokumen di sana malah jauh lebih lengkap. Ada data mengenai kapan kereta ini dibuat, perusahaannya, siapa saja yang pernah pakai dan diangkut. Bahkan tarif sewanya juga ada," katanya.
Mengenai keberadaan anggota Freemasonry di kotanya, ia memastikan kemungkinan besar sudah tidak ada. Lantaran, sebelum dilarang pendiriannya oleh Presiden Sukarno tahun 1962 lalu. Hanya orang-orang asing saja yang sempat menjadi bagian dari organisasi penuh misteri tersebut.
"Saking tertutupnya, orang awam hanya bisa mengetahui keanggotaan Freemasonry kalau anggota tersebut sudah meninggal saja. Yakni bisa dilihat pada nisan, ada simbol organisasinya yang juga saya temui di beberapa makam di Salatiga. Salah satunya pemakaman China, Ngebong," tandasnya.
Terkini Lainnya
Temuan Uang Jutaan Rupiah Saat Sidak Napi Korupsi Penghuni Lapas Makassar
Mengenal 3 Sosok Cantik Pelopor Perempuan Penerbang TNI AD
Siswi SMA Terancam Lumpuh Akibat Squat Jump, Dinas Pendidikan Turun Tangan
Kereta Pengangkut Tokoh-Tokoh Freemasonry?
salatiga
Freemasonry
Freemason
perkumpulan rahasia
Hikayat Nusantara
JawaPos.com
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Dihadiri Ribuan Peserta, PERDOSKI Pecahkan Rekor MURI Pemeriksaan dan Pengobatan Scabies
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya
Harga Komoditas Pangan di Gorontalo Tidak Stabil, Ini Penyebabnya
Siapa Brain Cipher, Peretas yang Klaim Jadi Pembobol PDNS 2?
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas
3 Inovasi Karya Universitas Bangka Belitung Dilindungi Hak Paten
Ketika ODGJ Larikan Mobil Keluarga di Pekanbaru, Begini Jadinya
Tenang Harap Bersabar, Anime Kaiju No. 8 Umumkan Game Pertamanya
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Dipecat DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat
Kasus Video Vulgar Ibu Muda dengan Anak Kandung, Polisi: Orang yang Suruh Suka Bikin Akun Fake
Saksikan Sinetron Saleha di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024, ARMY Desak Angkat Bicara soal Palestina
SEC Tuntut Perusahaan Kripto Consensys, Ini Gara-garanya
Mirip Lisa BLACKPINK, Penjual Ayam Goreng di Pasar Thailand Ini Viral
China Perketat Aturan Tambang Tanah Jarang, Berlaku Mulai 1 Oktober 2024
Pesan Cinta Kaesang Pangarep Saat Erina Gudono Hamil: Kamu Ajariku Pengorbanan dan Kasih Tanpa Batas
Good Bye Jebakan Badman Customer Service Palsu! Begini Langkah Jitu Antisipasinya
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Objek Pertama yang Dilihat di Ilusi Optik Ini Ungkap Keinginan Terdalammu
Cek Fakta: Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
SKK Migas Bidik 133 Proyek Non PSN pada 2029, Segini Nilainya