, Cirebon - Pada masa Sunan Gunung Jati, Cirebon pernah mencapai puncak kejayaan baik dari segi sosial, politik, maupun ekonomi. Bahkan, saat itu Cirebon diakui sebagai bagian dari negara besar bagi mata masyarakat asing karena disebut sebagai Caruban Nagari.
Pada masa itu, wilayah Cirebon meliputi dua per tiga Jawa Barat ditambah Jakarta dan Banten. Pada masa Sunan Gunung Jati, seluruh aktivitas masyarakat Cirebon tertulis dalam sebuah naskah kuno.
Advertisement
Baca Juga
Namun, seiring dengan perkembangannya, naskah tersebut tak terdokumentasi dengan baik. Budayawan Cirebon Bambang Irianto mengatakan, sebagian besar naskah tentang kehidupan Cirebon ada di Museum Rotterdam Belanda.
"Jadi kalau mau belajar tentang Cirebon ya ke Belanda karena banyak naskah yang dibawa Belanda saat menjajah Cirebon mulai dari naskah yang tidak disebutkan nama penulis dan tahunnya hingga naskah yang ada nama penulis dan tahunnya," sebut dia, Minggu (21/7/2018).
Dari keseluruhan naskah kuno yang ada di Cirebon, satu diantaranya menjadi perburuan asing. Bambang, mengaku, pernah didatangi perwakilan perusahaan dari Australia untuk mengetahui naskah kuno tentang pengobatan Cirebon.
Dia mengatakan, naskah Cirebon yang membahas pengobatan Cirebon sudah menjadi barang langka. Usut punya usut, naskah kuno tentang pengobatan akan menjadi proyek Australia untuk membuat fakultas kedokteran timur.
"Seperti China yang lebih dulu sudah diakui barat tentang pengobatan timur dan Australia ingin seperti itu. Pengobatan Cirebon ingin dikuasai bahkan mereka rela menanam ramuan herbal jika harus ditanam di Indonesia," Bambang mengungkapkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesulitan Bahan Baku
Namun demikian, Bambang mengaku tidak serta merta memberi naskah tersebut ke tangan asing. Bambang, ingin naskah kuno tentang pengobatan Cirebon itu bisa dikembangkan di Indonesia.
Namun sayang, hingga saat ini belum ada ilmuan yang tertarik meneliti ulang metode pengobatan herbal ala Cirebon. Dia menyebutkan, naskah kuno tentang pengobatan Cirebon mengupas semua jenis dan metode penyembuhan secara alami.
"Sebagian besar dari bahan-bahan yang ditanam di alam sederhananya ramuan herbal," ujar dia.
Selain belum adanya minat ilmuan meneliti pengobatan Cirebon, bahan herbal yang ditulis dalam naskah sebagian besar sudah tidak ada. Bambang sendiri mengaku kesulitan mencari bahan baku lantaran bahasa yang digunakan adalah bahasa tradisi.
"Misal ramuan untuk membuat jamu sakit paru-paru ada 10 komposisi tanaman, darimana saya dapat sementara nama dari komposisi yang ditulis naskah pakai bahasa tradisi sementara barangnya sudah tidak ada. Selain itu, di naskah tidak disebutkan gambaran komposisi itu sendiri," ujar dia.
Dia menyebutkan, secara umum naskah yang menyebutkan aktivitas sehari-hari masyarakat Cirebon adalah Tasawuf, Filsafat, Fiqih, Pengobatan atau Tetamba, ilmu perbintangan, ramalan, gempa bumi, bangunan rumah, perjodohan, perceraian hingga masalah sosial yang lain.
Namun demikian, dia mengakui naskah kuno yang tidak mencantumkan nama penulis dan tahun penulisan itu sulit untuk diterjemahkan. Oleh karena itu, membutuhkan ahli filologi untuk membaca tulisan tangan atau manuskrip.
"Yang paling cepat diperoleh melalui bahasa tutur atau ingatan kolektif tentang perilaku kebiasaan pada masa Sunan Gunung Jati dan itu pun sulit karena harus dibuktikan secara ilmiah. Minimal kehidupan sehari-hari keraton saat ini kegiatan tradisinya menggambarkan pada masa Sunan Gunung Jati," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Mengenal Toleransi Sejak Dini ala Komunitas di Cirebon
Kasus Difteri Kembali Meningkat, Satu Korban Meninggal dari Semarang
Kasus Difteri Kembali Meningkat, Satu Korban Meninggal dari Semarang
Kesulitan Bahan Baku
Cirebon
Naskah Kuno Cirebon
pengobatan herbal
Kemilau Nusantara
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Kolom Abu Letusan Capai 800 Meter
Kenalkan 'Si Jelita', Inovasi yang Mudahkan Pustakawan Mengolah Data Besutan Orang Magelang
Harga Komoditas Pangan di Gorontalo Tidak Stabil, Ini Penyebabnya
IBCA-MMA Kapolres Cup 2024, Upaya Tekan Tindak Kekerasan di Jalan Raya
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Kembali Digelar, Alternativa Film Project Ajak Sineas Muda Indonesia Berkompetisi
Pererat Solidaritas Wajib Pajak, Perkumpulan IWPI Resmi Diluncurkan
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Peristiwa Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Polda Sumut Bentuk Posko Pengaduan
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Berkat Inovasi, Kopra by Mandiri Jadi Market Leader di Bisnis Solusi Korporasi
Tindaklanjuti Putusan DKPP, Jokowi Segera Terbitkan Keppres Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Mau Liburan ke Bali, Ini Cara Biar Dapat Tiket Pesawat Garuda Indonesia Lebih Murah
3 Cara Screen Recorder Windows 10, Ikuti Langkah-langkahnya
Menko PMK Muhadjir Effendy Optimistis Angka Kemiskinan Turun di Akhir 2024
Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Polri, Imbas Tewasnya Afif Maulana di Jembatan Kuranji
Dipecat DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat
Kasus Video Vulgar Ibu Muda dengan Anak Kandung, Polisi: Orang yang Suruh Suka Bikin Akun Fake
Saksikan Sinetron Saleha di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024, ARMY Desak Angkat Bicara soal Palestina
SEC Tuntut Perusahaan Kripto Consensys, Ini Gara-garanya
Mirip Lisa BLACKPINK, Penjual Ayam Goreng di Pasar Thailand Ini Viral
China Perketat Aturan Tambang Tanah Jarang, Berlaku Mulai 1 Oktober 2024