, Yogyakarta Komisi A DPRD DIY mengeluarkan jurus jitu untuk menanamkan ideologi Pancasila di kalangan milenial. Program bernama Sinau Pancasila atau belajar Pancasila itu kucuran dana Rp 1,4 miliar dari APBD DIY pada tahun ini.
Komisi A tidak sendirian menggagas Sinau Pancasila. Pusat Studi Pancasila UGM dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY juga ikut merumuskan metode dan teknis pelaksanaannya.
Program ini dilaksanakan di 78 kecamatan di DIY dan 10 pertemuan di tingkat kabupaten. Setiap pertemuan mengundang 100 orang dari berbagai unsur masyarakat dan diutamakan generasi muda, seperti pengurus OSIS dan Karang Taruna.
Advertisement
Baca Juga
"Targetnya ada 8.800 kader Pancasila dan Yogyakarta bisa menjadi pelopor lahirnya kader-kader Pancasila," ujar Eko Suwanto, Ketua Komisi A dalam peluncuran program Sinau Pancasila di DPRD DIY, Rabu (6/2/2018).
Selain program di tingkat kecamatan dan kabupaten, Sinau Pancasila juga dilakukan di kalangan anggota dewan lewat siaran Pancasila yang bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).
Sedangkan untuk kalangan pegawai di lingkup Pemda DIY, Sinau Pancasila akan digelar melalui diklat ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan keistimewaan.
Eko mengungkapkan tolok ukur keberhasilan Sinau Pancasila ketika dewan bisa melahirkan kebijakan yang memakmurkan dan menyejahterakan rakyat.
"Kami pelajari akar dari radikalisme dan ekstrimisme adalah kemiskinan, angka kemiskinan di DIY di atas 13 persen," ucapnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pelaksanaan Berbeda dengan Tahun Lalu
Sinau Pancasila pernah dilakukan pada tahun lalu. Namun, penyelenggaraan tahun ini berbeda setelah mendengar masukan dari Pusat Studi Pancasila UGM.
"Evaluasi dari tahun lalu membuat perubahan mendasar Sinau Pancasila 2018," kata Eko.
Pertama, kurikulum kali ini berbeda. Buku yang berisi pandangan Bung Karno soal Pancasila menjadi pegangan dan dibagikan kepada peserta, selain dokumen UUD 1945, konsep Bhinneka Tinggal Ika, dan sebagainya.
Ia menerangkan buku ini menjelaskan kepada masyarakat bahwa Pancasila ketika disusun bukan sesuatu yang terpisah melainkan menjadi satu kesatuan dan memberi semangat.
Kedua, metode Sinau Pancasila 2017 lebih banyak diskusi dan ceramah, sehingga diubah menjadi studi kasus dan diskusi kelompok. Kasus yang ditampilkan merupakan hasil penelitian Kesbangpol DIY dengan Pusat Studi Kebijakan Kependudukan (PSKK) UGM sepanjang 2017.
Ketiga, partisipasi masyarakat pada tahun ini lebih banyak dan lebih dari 50 persen merupakan anak muda . Pada 2017, peserta Sinau Pancasila hanya 50 orang per pertemuan.
Advertisement
Alasan Sinau Pancasila Lahir
Gagasan Sinau Pancasila tidak hadir tiba-tiba. Dewan melihat sejumlah kejadian yang memprihatikankan di DIY berdasarkan kajian, antara lain, kenakan remaja yang menurut kriminal tas, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme.
"Belum lama ada penangkapan terduga teroris di Gunungkidul, penegakan hukum Gafatar juga masih menyisakan 424 aktivis GAFATAR yang harus kembali ke Pancasila," ucap Eko.
Ia juga menilai kejadian intoleransi di Banguntapan beberapa pekan lalu juga menjadi bukti oknum masyarakat bertindak melebihi kewenangannya. Oleh karena itu, Pemda DIY harus tegas terhadap siapa pun yang bertindak intoleran.
"Terkoyaknya kehidupan sosial kita dari Bhinneka Tunggal Ika, memerlukan langkah yang cepat untuk menyelesaikan," tuturnya.
Rekomendasi sebagai Tawaran Solusi
Sekretaris Badan Kesbangpol DIY, Sugeng Irianto, memaparkan Sinau Pancasila akan dimulai Kamis, 8 Februari 2018. Kecamatan Sleman menjadi tempat pertama pada tahun ini.
"Kami sudah membuat jadwal pelaksanaan selama satu tahun ini," kata Sugeng.
Sinau Pancasila di Kabupaten Sleman pada Februari sampai Maret, Kulonprogo pada April sampai Mei, Kota Yogyakarta di bulan Juni. Sinau Pancasila libur selama bulan puasa dan kembali dilanjutkan pada Agustus di Kulonprogo dan September untuk Bantul.
"Kami juga akan menyadari SMA dan SMK pada Oktober sampai November," ucapnya.
Materi yang diajarkan meliputi, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, NKRI,serta strategi dan deteksi cegah dini potensi konflik di DIY. Sistem diskusi dan studi kasus bertujuan untuk memunculkan rekomendasi untuk penanganan masalah.
"Rekomendasi menjadi pembelajaran bagi masyarakat," kata Sugeng.
Sekretaris Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM, Surono, mengatakan peran pusat studinya dalam kegiatan ini dari segi substansi. Artinya, mengolah Pancasila sesuai dengan generasi masa kini.
"Kami menyoroti metodenya dan membuat Pancasila menarik tidak hanya seminar, sebab yang tidak menarik dari Pancasila adalah metode penyampaiannya," ujar Surono.
Advertisement
Pembuatan Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila
Pusat Studi Pancasila UGM mengembangkan instrumen indeks ketahanan ideologi Pancasila untuk mengukur sejauh mana ketahanan ideologi Pancasila terutama generasi muda.
Dasar penyusunan indeks berdasarkan kekhawatiran tentang ketahanan ideologi yang mulai luruh. Kegiatan ini sudah dimulai sejak 2017 dan instrumennya sudah jadi.
Ia menerangkan penyusunan instrumen melalui Focus Group Discussion (FGD) para pakar dan anak muda. Uji validitas dilakukan di Sleman dan juga telah diuji di 5 provinsi di Indonesia berdasarkan heterogenitas, yakni Maluku, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan DIY.
Pengukuran aspek meliputi lima sila dalam Pancasila dengan enam indikator, yaitu, politik, kenegaraan, agama, sosial budaya, dan ekonomi.
Terkini Lainnya
Pancasila di Zamanku, Membumikan Pancasila pada Generasi Muda
Survei: Muslim Indonesia Dukung Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
Menjaga Keragaman dengan Mengaktualisasikan Pancasila
Pelaksanaan Berbeda dengan Tahun Lalu
Alasan Sinau Pancasila Lahir
Rekomendasi sebagai Tawaran Solusi
Pembuatan Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila
Yogyakarta
Milenial
Pancasila
DPRD DIY
Komisi A
radikalisme dan terorisme
Kaum Milenial
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Mensos: KPM PKH di Jabar yang Berhasil Lulus, Dibekali Modal Usaha Gerobak Serta Produk
Rayakan Hari Anak, Perusahaan ini Hadirkan Aktivitas Memasak Bersama Anak
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Ulang Tahun ke-50, Hello Kitty Ucapkan Terima Kasihkepada Raja Inggris Charles III
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
Kemenkumham Babel Targetkan Penyerapan Anggaran 75 Persen di Triwulan III Tahun 2024
Dugaan Korupsi Dana BOS Naik Penyidikan, Jaksa Geledah Ruangan Kepala SMK Negeri 1 Larantuka
UMKM di Bonebol Nangis-Nangis, Usaha Tutup karena Gas Elpiji 3 Kg Langka
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
6 Momen Hedi Yunus Main ke Rumah Ibu-ibu yang Mengidolakannya Selama 16 Tahun, Sukses Bikin Menjerit Histeris
Wamenkeu Minta Geo Dipa Terus Cari Sumber Energi Panas Bumi Baru
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah
Perbedaan Peran Fadly Faisal di Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) dan di Switchover
Ma'ruf Amin: Hayati Makna Tahun Baru Islam dengan Tingkatkan Iman dan Takwa