, Cilacap - Anisa tampak nyaman dalam di gendongan sang kakak, Nabila (16). Siang itu, Anisa banyak tidur. Beberapa hari terakhir, bocah mungil itu terserang pilek. Ia lebih banyak digendong ibunya, Prihatin (39) atau Nabila, kakak satu-satunya.
Seperti biasanya, usai pulang sekolah, Nabila mengajak Anisa bermain ke rumah tetangganya, berbaur dengan anak-anak lain. Anisa pun tampak riang. Ia melambaikan tangan. Bermain tos-tosan dan salaman, serta tertawa gembira.
Bagi seluruh tetangganya, Anisa adalah adik terkecil mereka. Mereka biasa bergantian menggendong Anisa yang hingga menjelang usia remaja baru bisa duduk. Teman-temannya tetap menganggap Anisa sebagai adik. Mereka memanggilnya dengan panggilan kesayangan, "Dek", meski umur Anisa sebenarnya jauh di atas.
Advertisement
Sebenarnya, bocah bernama lengkap Alsa Anisa ini telah berumur 12 tahun. Namun, entah kenapa, bobot tubuhnya hanya 8,5 kilogram, setara dengan bayi berumur 1 tahun.
Prihatin menuturkan, Anisa tumbuh normal pada awal kelahirannya pada 2005. Namun, di usia enam bulan, Anisa terserang demam tinggi berulang kali. Anisa sempat dilarikan ke mantri kesehatan dan puskesmas.
Namun, setelah sembuh, Anisa seperti tak memiliki daya dan nyaris tak pernah bergerak. Pertumbuhan tubuhnya pun seolah terhenti. Ia menduga, anaknya menderita gizi buruk.
Tak hanya itu, Anisa mulai kehilangan daya penglihatan di usia sekitar 1 tahun. Mata bocah mungil yang tadinya normal, tutur Prihatin, kerap bergerak tak beraturan, dan tampak juling (stratibmus). Perlahan, kedua mata Anisa tak merespons gerakan di depannya. Anisa, hampir buta.
Baca Juga
“Kalau sedang sakit maunya digendong terus. Saya menjahit pun harus sambil menggendong,” ucap Prihatin, ketika ditemui di rumahnya di Rejamulya, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, Kamis, 9 November 2017.
Rumahnya amat sederhana. Dinding, terbuat dari anyaman bambu dan papan. Bangunannya menempel di tembok belakang rumah adik suaminya, yang nasibnya lebih beruntung. Ukuran rumahnya pun mungil, hanya 4x7 meter. Terdiri dari satu kamar, dapur, dan ruang tamu merangkap ruang menjahit.
Prihatin kelihatan repot meluruskan kain jahitan borongan di mesin jahit pinjaman bosnya dengan tangan kiri. Adapun tangan kanannya, menjaga Anisa agar tak sampai terjembab dari gendongan. Tetapi, itu harus dilakukannya untuk mengejar setoran. Jika berhenti, setoran mingguannya bisa tekor.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kehabisan Harta untuk Biaya Berobat
Telah berumur 12 tahun, entah kenapa, bobot tubuhnya hanya 8,5 kilogram, kurang lebih setara dengan bayi berumur 1 tahun
![Di rumah ini, Prihatin dan dua anaknya, Nabila dan Anisa, tinggal. Sementara, suaminya merantau ke Jakarta sebagai buruh bangunan. (Foto: )](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mijaW8AdqMrGcEqy7wuHQRTheGk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1766717/original/037884400_1510334740-BOCAH_MUNGIL_2-Muhamad_Ridlo.jpg)
Ia pun mengaku amat merasa tertolong ketika saudara, tetangga atau bahkan anak-anak tetangga, mengajak Anisa bermain. Kesempatan itu digunakan untuk mempercepat menyelesaikan orderan jahit. Itu dilakukan untuk membantu suaminya, Sarimin (45) yang merantau ke Jakarta sebagai buruh bangunan.
Anisa telah diobati di mana-mana dan menghabiskan biaya yang tak sedikit. Tak terhitung banyaknya Anisa diperiksa mantri, dokter puskesmas, hingga dokter spesialis di rumah sakit. Namun, penyakitnya tak lantas sembuh, meski harta Prihatin dan Sarimin nyaris kandas.
Prihatin mengaku kesulitan memeriksakan Anisa dan mengantarkannya terapi medis rutin. Ia mengaku tak lagi memiliki lagi biaya untuk berobat, apalagi ke Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta, yang beberapa kali sudah dilakukan. Ia pun lantas pasrah dan menerima nasib untuk merawat anaknya yang disebut banyak orang sebagai bocah kerdil itu.
“Sudah, saya ke Yogyakarta. Dipijet-pijet. Kalau ada uang itu. Tetapi, setelah dipikir-pikir, sudah begini saja. Ya sudah pasrah sajalah,” ucapnya.
Prihatin mengemukakan, ia adalah pemegang Kartu BPJS (PBI). Namun, kartu itu tak banyak membantunya untuk mengobati Anisa. Sebab, untuk melakukan terapi, ia harus ke RS Sarjito Yogyakarta yang jaraknya ratusan kilometer dari desanya. Tentu, hanya untuk biaya transportasi saja membutuhkan biaya, yang bagi keluarga Prihatin, amat berat.
“Mungkin kalau berobatnya gratis. Tapi ongkos menunggu berobatnya kan biayanya banyak juga. Terus terang sudah berat sekali kalau dari Cilacap,” Prihatin menerangkan.
Namun, ia tak lantas tinggal diam meski tak lagi memiliki biaya. Ia memilih untuk mengobati anaknya secara tradisional dengan cara dipijat dan diberi berbagai ramuan. Belakangan, Anisa mulai mau makan, selain bubur bayi. Bagi Prihatin, itu adalah perkembangan yang luar biasa. Sebab, selama 12 tahun terakhir, bocah mungil hanya mau makan bubur bayi.
Prihatin menambahkan, saat ini Anisa mulai terlihat aktif dan mau berkomunikasi dengan orang lain. Namun, Anisa belum bisa mengucapkan banyak kata dan kalimat, meski itu sudah cukup membahagiakan.
Terkini Lainnya
Bukan Gizi Buruk, Ini Penyebab Meninggalnya Dua Balita di Tegal
Tingkat Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, NTT Butuh Program Terobosan
Alasan Mengapa Dedi Mulyadi Sebut Bayar SPP Sekolah itu Aneh
Kehabisan Harta untuk Biaya Berobat
Gizi Buruk
bocah mungil
bocah kerdil
Cilacap
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Hakim Perintahkan Polda Jabar Bebaskan Pegi Setiawan
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Cegah Judi Online, Kalapas Sidak HP Petugas Lapas Parepare Usai Apel Pagi
Memupuk Sukma dengan Senam Tera
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkini
Tompi Blak-blakan Kesal dengan Tim Atta Halilintar Gara-gara Sebut Harga Rumah Sembarangan hingga Dipanggil Petugas Pajak
Down Syndrome Bisa Dideteksi Sejak Masa Kehamilan, Perlu Tes Apa Saja?
OJK: Total Aset Dana Pensiun Sentuh Rp 1.439 Triliun hingga Akhir Mei 2024
Rahasia di Balik Shampo Rambut Rontok dan Ketombe Terbaik Bagi Wanita
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Momen Jirayut dan Halda Rianta Akhirnya Ketemuan Setelah Dijodohkan Warganet
Saudara Honda Supra X di Malaysia Alami Penyegaran, Harga Rp 22 Jutaan
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
BPJS Kesehatan Luncurkan Face Recognition FRISTA, Permudah Layanan JKN dengan Pengenal Wajah
OJK: Terlibat Judi Online, 6.056 Rekening Diblokir Bank
Imbas Cuaca Ekstrem, Ratusan Pohon Tumbang Selama 2022-2023 di Jakarta
ASH ISLAND - CHANMINA Umumkan Pernikahan dan Kehamilan
Debut Apik Al Ghazali sebagai Pembalap Mobil, Bawa Seven Speed Motorsport Podium di D1GP SEA
Alasan Raffi Ahmad Dukung Jeje Govinda dan Marshel Widianto di Pilkada 2024, Bantah karena Dibayar