, Banyumas - Suhu pagi dasarian kedua Agustus di tepi Gunung Slamet benar benar rendah. Jaket dan sweater tak kuasa menahan dingin yang menyelinap lewat lubang-lubang kancing baju. Di kemarau ini, udara kering dan seolah menusuk-nusuk kulit.
Tetapi, lihatlah itu, puluhan siswa-siswi MTs Pakis telah memulai harinya. Bagi mereka, tiap hari di sekolah adalah petualangan. Mereka, berburu foto burung, meniup-niup embun di kelopak-kelopak bunga, menghitung ulat-ulat di kebun cabai, dan bercanda dengan hutan lindung di tepian Gunung Slamet. Tak nampak sedikitpun tanda kedinginan atau malas.
"Konsep besar sekolah ini adalah bagaimana agar anak-anak tidak tercerabut dari akarnya sebagai anak petani dan anak-anak yang terlahir di tepian hutan. Sekolah ini memadukan pelajaran sesuai kurikulum dan pembelajaran dari alam," kata Kepala MTs Pakis, Isrodin, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Advertisement
Memulai harinya, anak-anak berdoa. Tak lupa mereka meneriakkan yel-yel kebanggaan sekolah, yang dipimpin oleh pengajar dan disahut lantang oleh siswa. Siapa pun akan bergetar melihat semangat mereka.
"Mana pemimpin? Saya pemimpin. Setiap pemimpin harus mau dan mampu menjadi pemikir. Mana pemikir? Saya pemikir, setiap pemikir harus mau dan mampu menjadi petani. Siapa petani? Saya petani, setiap petani harus mau dan mampu menjadi pemimpin," jawab para siswa lantang.
Baca Juga
Dipandu pengajar yang dalam bahasa MTs Pakis disebut pendamping, mereka berbagi tugas. Sebagian siswa membuat media tanam, sedangkan lainnya merawat tanaman cabai. Setelah dipersilahkan, mereka bersemburat ke arah yang dituju. Sebagian ke arah bawah yang berbatasan dengan danau, sebagian lainnya menuju kebun cabai kecil yang mereka tanam tiga bulan lampau.
Siswa MTs Pakis kelas VII, Yuli kelihatannya sudah terbiasa mencari ulat yang bersembunyi di daun-daun cabai yang menggulung. Tak canggung, dia kumpulkan ulat itu di tangan kirinya. Di waktu bersamaan, tangan kanannya dengan lincah mencabut rumput di sela tanaman.
"Semuanya ada lima ekor. Ulat ini kalau banyak bisa membuat cabai kurus dan mati," lapor Yuli.
Sementara, kawan lainnya telah bermandi peluh di pagi yang dingin ini. Mereka tampak gembira betul memasukkan tanah kompos ke polybag-polybag yang telah dipersiapkan. Mereka hendak mendeder bibit palem hutan yang didapatkan hari sebelumnya.
"Kemarin mencari di hutan. Sambil belajar keragaman hayati," kata Syahroni, siswa kelas 7.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Asal Muasal Kelompok Belajar
![Salam Pagi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kWwspCOaxmMc7vKk8RgPzOIWh7A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1694331/original/042595600_1503982898-SISWA_SD-Muhamad_Ridlo.jpg)
Isrodin menjelaskan, konsep awal sekolah ini tak lepas dari muasal kegiatan sanggar belajar Paket C di Grumbul Pasawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di kampung itu, sejak awal 2010-an lalu, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Argowilis membuka Paket C untuk masyarakat setempat.
Tingkat pendidikan kampung ini memang mengenaskan. Dari 111 kepala keluarga, waktu itu hanya ada satu orang yang lulus SMA, empat lulus SLTP. Sementara, lainnya hanya lulusan sekolah dasar. Tak aneh jika di kampung ini banyak yang masih buta huruf.
"Alhamdulillah, sejak dibuka tahun 2013 lalu, siswa bertambah banyak. Sekarang sudah ada 21 siswa. Semoga ini bukan hanya sekadar karena alasan kemiskinan, tetapi pertanda meningkatnya kepercayaan masyarakat," ujar Isrodin.
Dia menjelaskan, sekolah terdekat adalah SD di desa tetangga, Sambirata yang berjarak 2,5 kilometer. Medannya naik turun bukit dengan jalan masih tanah dilapisi batu koral. Di musim hujan anak-anak usia 7 sampai 12 tahun-an itu harus melewati medan licin yang dikepung perkebunan pinus. Untuk anak seusia mereka, seperti tantangan itu terlalu berat.
"Tapi kalau kami membuat SD di sini, kami juga kasihan dengan SD 03 Sambirata. Sebab, sebagian siswanya dari Grumbul Pesawahan. Ya sudah, kami MTs dan Paket C-nya saja," Isrodin menerangkan.
Meski jauh dari perkotaan, MTs Pakis tegak berdiri. Memberikan pendidikan alternatif untuk anak-anak miskin yang jauh dari fasilitas pendidikan yang memadai.
Seperti namanya, MTs Pakis yang berarti piety atau kesalehan, achievement berarti prestasi, knowlegde atau ilmu pengetahuan, integrity atau integritas, dan sincerity atau keikhlasan. Sekolah ini, memberi kesempatan kepada anak-anak tepi hutan Gunung Slamet untuk menantang nasib dengan dengan pendidikan.
Terkini Lainnya
Sekolah di Lereng Gunung Slamet Ini Bisa Bayar Pakai Apa Saja
Warung-Warung di Kaki Gunung Slamet Tak Jual Rokok di Hari Kamis
Warga Lereng Gunung Slamet Tolak Proyek PLTP Baturraden
Asal Muasal Kelompok Belajar
Gunung Slamet
Salam Pagi
Sekolah Tepi Hutan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Pistol Anggota DPRD Tewaskan Warga, Begini Akar Tradisi Sambut Besan Pakai Letusan Senjata Api di Lampung
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Kemenparekraf Perkenalkan Program Senandung Dewi 2024 dalam Kolaborasi Penglipuran Village Festival XI
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Perjalanan Mohamad Pandu Ristiyono Raih Gelar Doktor Tercepat di Negeri Jiran
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Justin Bieber Dibayar Ratusan Miliar untuk Tampil di Upacara Pranikah Anant Ambani
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam