uefau17.com

Konsep Apartemen Urban Kian Inovatif - Properti

, Jakarta Berdasarkan laporan Departemen Ekonomi dan Sosial PBB pada tahun 2014 mengenai tren urbanisasi global, diproyeksikan 66% penduduk dunia akan tinggal di daerah urban pada tahun 2050.

Ini bisa jadi lonjakan yang sangat tinggi jika dibandingkan persentase penduduk dunia yang tinggal di daerah perkotaan pada tahun 1950, yang hanya mencapai 30%. Daerah urban sendiri, di Indonesia, masih terpusat di sekitaran Depok, Bekasi, Bogor, dan Banten seperti Tangerang Selatan.

Tidak hanya rumah tapak, pembangunan apartemen juga disinyalir sebagai solusi dalam permasalahan kebutuhan hunian bagi kaum urban. Mengambil ceruk dari potensi tersebut, Graha Investama Bersama (GIB) Land gencar melakukan pemasaran apartemen Urban Heights Residences (UHR).

Simak juga: Apartemen, Pilihan Tepat Masyarakat Urban di Surabaya

“Saat ini penjualan sudah 60%. Pembelinya sendiri masih 50-50 antara investor dengan end user. Kami mulai penjualan dari kuartal satu tahun 2015, namun sempat berhenti di Q3 2016 lantaran ingin membentuk konsep urban apartemen yang lain daripada yang lain. Awal tahun ini kami mulai pasarkan kembali, dan responnya positif,” kata Hanifa Cokrodihardjo, Presiden Direktur PT GIB Land dalam acara topping off.

Konsep yang dimaksud, menurutnya, adalah “The Evolution of Urban Living,” yang pada dasarnya mangangkat tema bahwa kehidupan manusia itu selalu berada di dalam kebersamaan, keserasian, serta kebahagiaan. Di mana umumnya tinggal di apartemen lekat akan nuansa individualis.

9 dari 10 orang bilang lokasi lebih penting daripada harga saat mencari rumah. Setujukah Anda?Suarakan pendapat Anda lewat survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Berhadiah total 10 juta untuk 5 pemenang!

Selain itu, GIB Land turut mengembangkan manifestasi inovasi berupa aplikasi Urbanword. Sebuah aplikasi yang membangun harmonisasi kehidupan dinamis antara penghuni UHR dengan para pelaku usaha yang berada di luar apartemen. UHR juga akan menjadi cikal bakal terbentuknya  sebuah community headquarter.

“Aplikasi ini hanya bisa dinikmati penghuni saja. Banyak fitur menarik di dalamnya seperti panic button, jadi kalau penghuni membutuhkan bantuan yang sifatnya urgensi, tinggal klik tombol tersebut dan manajemen gedung akan datang. Ada juga fitur menumpang, hobi, marketplace, yang intinya semua fitur ini sesuai dengan gaya hidup kaum urban. Praktis dan dinamis,” imbuhnya.

Mengenai profil konsumen, Hanifa menjelaskan, “Pembelinya masih datang dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Tangerang. Porsinya 40-20-40. Mengapa penjualan kita cukup masif sebab harga jual yang kami tawarkan masih Rp16 juta per meter persegi termasuk PPN, di mana menurut metrix harga jauh lebih murah dibanding sekitar yang sudah Rp20 juta – Rp25 jutaan.”

Berencana investasi apartemen di Jakarta dan sekitarnya? Klik di sini untuk melihat daftar apartemen dengan harga di bawah Rp500 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat