, Jakarta Ketakutan akan teknologi yang dapat mengganggu kemampuan anak – anak untuk fokus dan mencapai kesuksesan membuat para orang tua mengambil langkah yang ekstrem. Diantaranya dengan mencabut komputer atau game di kamar anak –anak. Bahkan ada orang tua yang sengaja merusak perangkat hingga hancur.
Tapi kebanyakan orang tua tidak mengerti bahwa teknlogi bukanlah masalah dan aturan ketat penggunaan teknlogi pada anak –anak juga bukan solusi yang baik.
Baca Juga
Anak-anak memiliki kebutuhan psikologis. Seperti tubuh manusia yang membutuhkan nutrisi untuk berfungsi dengan baik, begitu juga dengan jiwa manusia yang memiliki kebutuhan sendiri untuk berkembang.
Advertisement
Jadi, ketika anak-anak tidak diberikan “nutrisi psikologis” yang dibutuhkan, maka mereka cenderung melakukan perilaku yang tidak sehat dan seringkali mencari kepuasan di lingkungan virtual.
Jika Anda ingin mengurus anak dengan sukses, berikut tiga kebutuhan penting nutrisi psikologis yang dibutuhkan, melansir laman CNBC, Kamis (13/2/2020:
1. Otonomi
Mungkin terdengar mengerikan, tetapi memberikan kebebasan untuk memilih pada anak-anak adalah hal yang baik.
Menurut sebuah penelitian dua profesor psikologi, Marciela Correa-Chavez dan Barbara Rogoff, anak-anak Maya yang kurang terpapar dengan pendidikan formal menunjukkan "perhatian dan pembelajaran yang lebih berkelanjutan daripada rekan-rekan mereka dari keluarga Maya dengan keterlibatan luas dalam sekolah Barat."
Dalam sebuah wawancara dengan NPR, Dr. Suzzane Gaskins menyatakan dari tempat – tempat yang pernah dipelajari dalam beberapa dekade, banyak orang tua Maya yang memberi anak–anak kebebasan.
"Daripada meminta orang tua menetapkan tujuan - dan kemudian harus menawarkan bujukan dan hadiah untuk mencapai tujuan itu - anak itu yang menetapkan tujuan," ungkapnya. Orang tua harus mendukung setiap keputusan anak – anak.
Sebagian sekolah di Amerika dan negara industri lain adalah tempat dimana anak- anak tidak memiliki kebebasan untuk memilih pilihan mereka sendiri.
Dalam studinya, Rogoff menyatakan bahwa mungkin beberapa anak-anak melepaskan kendali perhatian mereka karena merasa selalu dikelola oleh orang dewasa.
Yang dapat dilakukan orang tua adalah membantu anak-anak dalam membuat batasan mereka sendiri, bukannya menegakkan hal – hal yang ketat dalam penggunaan teknologi.
Tujuannya agar anak – anak mengerti mengapa harus ada batasan dan membuat mereka bersedia melakukan apa yang menjadi batasan.
Semakin sering Anda membuat keputusan bersama, semakin besar kemungkinan anak –anak akan mendengarkan Anda.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Kompetensi
![7 Potret Kelakuan Anak Bikin Rumah Berantakan Ini Kocak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Lq2Soi8LOy4ix1qGTe595EeGFo0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3048951/original/039803100_1581562089-EQgnyaKWoAAr2DM.jpg)
Pikirkan apa yang Anda kuasai, seperti memasak atau cara memarkir kendaraan di tempat sempit. Kompetensi itu baik untuk menumbuhkan perasaan Anda mencapai kesuksesan hidup.
Sayangnya, perasaan akan kemajuan sudah memudar pada anak-anak saat ini, karena anak –anak sering diberi pesan bahwa mereka tidak kompeten terhadap apa yang mereka lakukan.
Tes standard, misalnya merupakan kontribusi besar untuk masalah ini, Karena tidak memperhitungkan fakta bahwa setiap anak mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda.
Jika seorang anak tidak berhasil dengan baik di sekolah dan tidak mendapat dukungan individual yang diperlukan, mereka mulai percaya bahwa mereka tidak berkompeten dan akan berhenti berusaha. Dengan tidak adanya kompetensi di sekolah, anak anak beralih ke tempat yang tidak sehat untuk tumbuh dan berkembang.
Perusahaan pembuat game, aplikasi, dan gangguan potensial lainnya dengan senang hati menjual solusi siap pakai untuk kekurangan “nutrisi psikologis” anak-anak. Karena perusahaan tahu banyak konsumen yang merasa pencapaiannya menyenangkan apabila naik level, mendapat banyak followers ataupun like.
Yang dapat dilakukan orang tua adalah mencari kemudahan pada kegiatan akademik atau atletik yang terstruktur, serta mencari harapan dan tekanan di sekitra mereka. Berdiskusi dengan anak tentang apa yang mereka sukai dan dukung untuk mengejarnya agar anak –anak dapat mencapai tingkat kompetensinya.
3. Keterkaitan
Seperti orang dewasa, anak-anak ingin dianggap penting bagi orang disekitarnya. Untuk dapat mememnuhi kebutuhan dan keterampilan social ini peluang anak untuk berinteraksi dengan orang lain berpengaruh.
Namun, zaman sekarang kebebasan untuk anak-anak berinteraksi atau bermain di luar dengan orang lain dibatasi. Banyak anak yang dibesarkan tidak boleh bermain di luar karena alasan tertentu, seperti adanya predator anak, lalu lintas, dan pengganggu, menurut sebuah survey terhadap orang tua dalam artikel Atlantic.
"Selama lebih dari 50 tahun, waktu bermain anak-anak telah terus menurun, dan itu membuat mereka tidak berubah menjadi orang dewasa yang percaya diri," ungkap penulis artikel.
Spiral ke bawah ini membuat banyak anak tidak punya pilihan lain. Selain tetap di dalam rumah, menghadiri program terstruktur, atau mengandalkan teknologi untuk terhubung dengan orang lain.
Yang dapat dilakukan orangtua adalah memberi anak-anak waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan anak –anak seusia mereka karena hal ini dapat membantu mereka menemukan apa yang tidak ada di media sosial atau online.
Reporter : Tiara Sekarini
Terkini Lainnya
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Belajar Ilmu Parenting dan Berburu Diskon Kebutuhan Ibu dan Anak di Ajang Mommy N Me
Kisah Nyata Orang Tua Prank Anak, Hidup Miskin Ternyata Pengusaha Kaya Raya
2. Kompetensi
Parenting
Rekomendasi
Belajar Ilmu Parenting dan Berburu Diskon Kebutuhan Ibu dan Anak di Ajang Mommy N Me
Kisah Nyata Orang Tua Prank Anak, Hidup Miskin Ternyata Pengusaha Kaya Raya
5 Kebiasaan Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Jadi Kuat dan Tangguh
Tips Parenting Mila Kunis dan Aston Kutcher, dari Kenalkan Budaya hingga Tekankan Pentingnya Peran Ayah di Keluarga
Putri Bungsu Angelina Jolie Hapus Jejak Brad Pitt dari Nama Belakangnya di Poster Promosi Teater Musikal
Sedih, Ayah Berlutut di Depan Anak karena Tidak Bisa Belikan iPhone
Jennifer Bachdim Ajak Putri Sulung Nonton Taylor Swift, Usai Bawa 4 Anak ke Eropa Sendirian
Sering Dianggap Sepele, Ini 9 Perilaku Orang Tua yang Dapat Merusak Kepercayaan Diri Anak
Waktu yang Tepat untuk Anak Mulai Belajar Membaca, Begini Tahapannya
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
TOPIK POPULER
Populer
Sinopsis Film Komedi Baby Assassins: 2 Babies di Vidio, Akrobasi Maut dan Humor Garing
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Puluhan Tahun Fokus Bangun Kualitas, Universitas Terbuka Kini Sandang Predikat Akreditasi A
Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
Diduga Tersengat Listrik, Remaja Tewas di Cakung
Seru, Pengunjung Bisa Interaksi Langsung dengan Hewan-hewan di Holidaze Animal Xperience Delipark Mall
Sepenggal Cerita Gula Aren Sukabumi, dari Lokal Go Internasional
Pohon Tumbang di Jakarta Barat Imbas Hujan dan Angin Kencang
7 Momen Prilly Latuconsina Jadi Pengurus Yayasan BUMN, Bakal Jadi Mentor
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Juventus Beri Angin Segar Buat Manchester United, Bisa Tampung Pemain Buangan Musim Panas Ini
Kronologi Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai, Kok Bisa?
Cek Rincian Lengkap Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 6 Juli 2024
Seorang Siswa di DIY Mundur dari SMAN 3, Diduga Terlibat Kecurangan PPDB
Thariq Halilintar Diajak Pergi Haji Gratis, Setelah Nyinyiran Warganet Sudah ke Makkah Sejak dalam Kandungan