Kaki Gunung Sumbing di Temanggung, Jawa Tengah, sekarang penuh lahan kritis yang mulai meranggas dan rawan longsor. Ini terjadi karena cara bertani turun temurun yang hanya menanam satu jenis tanaman dalam satu musim, seperti cabai saja atau tembakau saja. Kondisi ini yang mendorong seorang petani Desa Wonotirto, Temanggung, mengambil tindakan.
Adalah Mukidi, nama petani yang prihatin itu. Berdasar pengalaman bertahun-tahun sebagai petani, ditambah belajar otodidak, Mukidi yang sekolah hingga SMA itu tahu ada sejumlah cara untuk memperbaiki kondisi lahan sekaligus mewujudkan kemandirian bagi petani.
"Wono itu artinya alas dan tirto itu air, harusnya desa yang banyak air, tapi kenyataannya justru airnya minim sekali. Ini jadi keprihatinan saya," ujar Mukidi.
Melalui kelompok-kelompok tani, Mukidi mengajak para petani memadukan tanaman semusim seperti cabai, kubis, singkong, dengan tanaman keras bernilai jual tinggi seperti durian, mahoni, jati dan kopi. Mukidi sendiri telah melakukannya dan merasakan manfaatnya.
"Dia sukanya memberi solusi tentang masalah-masalah pertanian. Apa saja yang ada di desa ini dan apa yang tidak ada, jadi dia itu membina petani," jelas Romidi, anggota Kelompok Tani Sumber Rezeki.
Demi kemandirian ekonomi para petani yang umumnya memiliki lahan sempit, Mukidi juga memberi contoh cara mengolah, mengemas, dan memasarkan biji kopi. "Ilmu petani itu harusnya ditambah satu lagi, yaitu bagaimana cara mengembangkan," ujar Mukidi tentang gagasannya.
Mukidi pun berkampanye hijau dengan berbagai cara, termasuk melalui sekolah. Mukidi mengajar program ekstra kurikuler tentang lingkungan di sebuah sekolah menengah tingkat pertama.
"Kami mendukung kegiatan Pak Mukidi untuk penghijauan lingkungan. Sesuai anjuran pihak sekolah, kami ingin menunjukkan contoh green school yang peduli dan berwawasan lingkungan," jelas Wiyanto, Kepala SMP Negeri 3 Bulu, Temanggung.
Upaya Mukidi mengajak anak-anak untuk peduli lingkungan tampaknya telah membuahkan hasil, seperti diakui Maharani, pelajar SMP Negeri 3 Bulu. "Manfaatnya, kita jadi tahu cara menanam yang baik dan merawat tumbuhan agar tidak mati serta mengetahui cara mengatasi masalah lingkungan," jelas Maharani.
Berkat Mukidi, jumlah lahan kritis di Temanggung jauh berkurang. Puluhan petani telah beralih ke cara bercocok tanam tumpang sari, memadukan tanaman semusim dengan tanaman keras. Atas upaya Mukidi sejak sekitar 10 tahun lalu, ribuan bibit tanaman keras, tersebar ditanam di kawasan Temanggung. Bahkan, apa yang dilakukan Mukidi telah mendapat pengakuan dari Bupati Temanggung, Hasyim Afandi.(Ado)
Adalah Mukidi, nama petani yang prihatin itu. Berdasar pengalaman bertahun-tahun sebagai petani, ditambah belajar otodidak, Mukidi yang sekolah hingga SMA itu tahu ada sejumlah cara untuk memperbaiki kondisi lahan sekaligus mewujudkan kemandirian bagi petani.
"Wono itu artinya alas dan tirto itu air, harusnya desa yang banyak air, tapi kenyataannya justru airnya minim sekali. Ini jadi keprihatinan saya," ujar Mukidi.
Melalui kelompok-kelompok tani, Mukidi mengajak para petani memadukan tanaman semusim seperti cabai, kubis, singkong, dengan tanaman keras bernilai jual tinggi seperti durian, mahoni, jati dan kopi. Mukidi sendiri telah melakukannya dan merasakan manfaatnya.
"Dia sukanya memberi solusi tentang masalah-masalah pertanian. Apa saja yang ada di desa ini dan apa yang tidak ada, jadi dia itu membina petani," jelas Romidi, anggota Kelompok Tani Sumber Rezeki.
Demi kemandirian ekonomi para petani yang umumnya memiliki lahan sempit, Mukidi juga memberi contoh cara mengolah, mengemas, dan memasarkan biji kopi. "Ilmu petani itu harusnya ditambah satu lagi, yaitu bagaimana cara mengembangkan," ujar Mukidi tentang gagasannya.
Mukidi pun berkampanye hijau dengan berbagai cara, termasuk melalui sekolah. Mukidi mengajar program ekstra kurikuler tentang lingkungan di sebuah sekolah menengah tingkat pertama.
"Kami mendukung kegiatan Pak Mukidi untuk penghijauan lingkungan. Sesuai anjuran pihak sekolah, kami ingin menunjukkan contoh green school yang peduli dan berwawasan lingkungan," jelas Wiyanto, Kepala SMP Negeri 3 Bulu, Temanggung.
Upaya Mukidi mengajak anak-anak untuk peduli lingkungan tampaknya telah membuahkan hasil, seperti diakui Maharani, pelajar SMP Negeri 3 Bulu. "Manfaatnya, kita jadi tahu cara menanam yang baik dan merawat tumbuhan agar tidak mati serta mengetahui cara mengatasi masalah lingkungan," jelas Maharani.
Berkat Mukidi, jumlah lahan kritis di Temanggung jauh berkurang. Puluhan petani telah beralih ke cara bercocok tanam tumpang sari, memadukan tanaman semusim dengan tanaman keras. Atas upaya Mukidi sejak sekitar 10 tahun lalu, ribuan bibit tanaman keras, tersebar ditanam di kawasan Temanggung. Bahkan, apa yang dilakukan Mukidi telah mendapat pengakuan dari Bupati Temanggung, Hasyim Afandi.(Ado)
Terkini Lainnya
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
Populer
BPBD DKI: Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
BPBD Jakarta Benarkan Turap Longsor di Tol JORR Pesanggrahan Akibat Hujan Lebat, Akses Jalan Tertutup
Bacakan Pleidoi, SYL Minta Dibebaskan dari Tuntutan Pidana Penjara 12 Tahun
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Sanksi Pemecatan Mengintai Prajurit TNI yang Terlibat Judi Online
Megawati Singgung Politik Pragmatis: Ambisi Kekuasaan Mengalahkan Suara Hati
Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja, Kemnaker Ajak Stakeholders Cegah Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Menyusuri Eksotisme Gua Angin dan Gua Clearwater Sarawak Malaysia
Oknum Polantas Ketahuan Pungli, Pihak Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Masyarakat
Doa Akhir Tahun, Bacaan Arab dan Latin Beserta Artinya yang Bisa Kamu Baca Serta Amalannya
Pria Ini Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan Akibat Bisnis Jual Beli Mobil, Polisi Lamban?
Ini Alasan Pengacara Terdakwa Tol MBZ Berharap Agar Eks Dirut dan Ketua Panitia Lelang JJC Dituntut Bebas
Diduga Tersengat Listrik, Remaja Tewas di Cakung
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Inovasi Material Berpori Penyimpan Gas Rumah Kaca, Lebih Cepat dari Kerja Pohon
Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud di Bulan Muharram 2024 Lengkap Doanya
Doa Akhir Tahun, Bacaan Arab dan Latin Beserta Artinya yang Bisa Kamu Baca Serta Amalannya
Diduga Tak Bayar Usai Barang Branded yang Dibelinya Palsu, Aty Kodong Dilapor ke Polisi
MUI Bingung Indonesia Masih Jalin Hubungan Bisnis dan Dagang dengan Israel
Banjir Rendam Rel Kereta Stasiun Kebayoran - Pondok Ranji, Perjalanan Terlambat
Pria Ini Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan Akibat Bisnis Jual Beli Mobil, Polisi Lamban?
Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia
DPRD Minta Pj Wali Kota Malang Patuh Aturan, Segera Mundur Jika Maju Pilkada 2024
4 Langkah Ini Bisa Hilangkan Rasa Pahit pada Lobak Putih
Serius Garap Ekosistem EV, Aion Gandeng PLN untuk Tambah SPKLU di Jakarta
Zodiak-zodiak yang Tidak Cocok Satu Sama Lain, Kamu Gimana?
Manchester United dan Manchester City Berebut Bocah 16 Tahun dari Tottenham
BNI Siapkan Kocek Rp 1,9 Triliun untuk Belanja IT