uefau17.com

Protes Kecurangan PPDB Sistem Zonasi, Ibu-ibu Berseragam SMA Demo Bawa Panci di Bogor - News

, Jakarta Ratusan ibu-ibu membawa panci dan centong demo di depan SMAN 3 Kota Bogor terkait karut marut proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023) pagi.

Tak hanya membawa alat memasak, saat melakukan aksi unjuk rasa beberapa diantaranya ada yang memakai seragam sekolah warna putih abu.

Mereka membunyikan panci dengan diketuk-ketuk menggunakan centong maupun tutup panci. Bunyi alat masak beradu dengan suara orator dari mobil komando.

Aksi emak-emak membawa panci sebagai simbol kekecewaan terhadap pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Bogor. Utamanya proses penerimaan PPDB sistem zonasi, dimana marak dugaan kecurangan.

"Banyak sekali siswa yang tidak diterima di sekolah, salah satunya anak saya. Padahal rumah saya ada di kecamatan yang sama," ucap Aprilda Dasa, salah satu perwakilan orang tua yang anaknya tidak diterima di SMAN 3 Kota Bogor.

Sementara itu, Atty Soemadikarya orator aksi demo menyatakan telah menerima sejumlah keluhan dari orangtua atau wali siswa terkait hasil PPDB. Protes itu didominasi pada tingkat SMA yang banyak peminat atau sekolah favorit.

"Banyak bukti (kecurangan) yang bisa saya pertanggung jawabkan secara hukum. Ada pelanggaran dari Peraturan Gubernur, salahsatunya belum satu tahun menetap di suatu wilayah, tapi diterima di SMAN 3 dan sekolah negeri favorit lainnya di Kota Bogor," ujar anggota DPRD Kota Bogor ini.

Karena itu, Atty meminta pemerintah untuk segera mengevaluasi PPDB sistem zonasi karena banyak menimbulkan permasalahan, pelanggaran, dan kekisruhan.

"Banyak oknum yang bermain di dalamnya. Sistem zonasi ini harusnya mengutamakan warga terdekat dan lewat jalur afirmasi harus mengutamakan dulu rakyat kurang mampu," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keterangan Pihak SMAN 3 Kota Bogor

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Bogor Dewi Suhartini menyatakan tugas dari pihak sekolah hanya menerima nama-nama calon peserta didik baru yang didaftarkan oleh orangtua mereka sesuai data yang tercantum dalam situs.

"Terkait dugaan kecurangan domisili, kami tidak melihat di hard copy, hanya lewat aplikasi itu.

Terkait adanya aksi protes ini, Dewi menyatakan akan berkoordinasi dengan pimpinan dalam hal ini Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II.

"Yang jelas, saya sebagai kepala sekolah SMAN 3 akan selalu berkoordinasi dengan pimpinan teratas," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat