uefau17.com

Jokowi: Ngurusi Pandemi Covid-19 Kita Tak Pernah Tidur, Untung Badan Tak Sampai Kurus - News

, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah berupaya keras mengendalikan sektor kesehatan dan ekonomi saat masa pandemi Covid-19. Bahkan, Jokowi dan para menteri lainnya tidak pernah tidur untuk mengurusi pandemi di Indonesia.

"Bagaimana mengendalikan kesehatan dan ekonomi pandemi vs ekonomi bukan hal yang mudah. Ngurusi pandemi saja enggak pernah tidur kita," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

"Tanya ini tokoh-tokohnya ada di sini semua, Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto), Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan), Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) Untungnya enggak sampai kurus badannya," sambung dia.

Dia menuturkan bukan hal yang gampang bagi pemerintah mengendalikan pandemi saat awal-awal Covid-19. Terlebih, belum ada negara yang saat itu berpengalaman menangani pandemi Covid-19.

"Jadi mau belajar ke siapa, enggak ada, pakemnya seperti apa enggak ada, standarnya seperti apa enggak ada. Semuanya gugup, turbulensi ekonomi datang dan growth kita jatuh tersungkur," jelas Jokowi.

Bukan hanya itu, Jokowi ingat betul saat itu pemerintah bingung mencari masker untuk masyarakat Indonesia yang berjumlah ratusan juta. Selain itu, pemerintah juga bingung mencari alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan rumah sakit.

"Bingung pada saat puncak Delta, kita bingung mencari oksigen, semua negara pegang enggak mau ngelepas yang namanya oksigen. Ventilator barang-barang yang dulu enggak pernah kita ngerti jadi ngerti. Oh, ventilator itu itu," tutur Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesulitan Vaksin

Jokowi mengatakan, hal yang paling sulit adalah vaksin Covid-19, di mana semua negara pada saat itu berebut untuk mendapatkannya. Setelah vaksin berhasil didapatkan, tantangan selanjutnya yakni, menyuntikannya ke masyarakat Indonesia.

"Kalau vaksin hanya sejuta dua juta mudah. Tapi negara kita ini negara besar, 280 juta orang yg tersebar di 17.000 pulau bukan hal yang mudah. Dan sampai hari ini kita telah mensuntikkan 450.051.000 vaksin kepada masyarakat. Jumlah yg termasuk lima besar dunia kita ini," ujar dia.

"Bayangkan, kita harus menyuntik masyarakat kita di atas gunung, harus menyeberang sungai untuk menyuntikkan masyarakat-masyarakat di pulau-pulau terluar. Tapi menyuntik 450 juta itu bukan barang yang mudah," imbuh Jokowi.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat