uefau17.com

5 Fakta Video Viral Pemain Sepatu Roda di Ruas Jalan Gatot Subroto Jakarta - News

, Jakarta - Belum lama ini viral di sosial media video sekelompok orang bermain sepatu roda di jalan raya. Rombongan pesepatu roda itu melintas dan menghalangi pengendara bermotor di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Dalam sebuah rekaman video berdurasi 41 detik dari akun twitter @pativ7, terlihat pengemudi mobil merekam rombongan pemain sepatu roda yang berjalan di lajur tengah ruas jalan raya. Rombongan pesepatu roda menghalangi pengguna jalan lain yang melintas di lajur yang sama.

Saat itu, pengemudi mobil merah menyalip rombongan sepatu roda dari sisi sebelah kanan. Pengemudi sempat menegur salah satu pemain sepatu roda. Namun, dia terlihat tak terima dan malah memarahi pengemudi mobil.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pun angkat bicara. Dia mengingatkan warga agar berolahraga di fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan.

Lantas, Syafrin pun menyebut salah satu fasilitas olahraga untuk sepatu roda ada di Jakarta International Roller Track Arena di Kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Kami persilakan mereka untuk beraktifitas roller skate di arena atau lokasi-lokasi yang memang sesuai peruntukkannya," kata Syafrin, Senin 9 Mei 2022.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, warga yang bermain sepatu roda di jalan raya memperlihatkan sikap arogan. Sebab, kegiatan itu mengganggu keselamatan diri dan orang lain.

"Arogansi di jalan merugikan diri dan banyak orang," ucap Wagub Riza Patria melalui akun Twitter @ArizaPatria.

Berikut 5 fakta terkait video viral sekelompok orang bermain sepatu roda di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan dihimpun :

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Video Viral di Sosial Media

Rombongan pemain sepatu roda terlihat tengah berselancar di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Aksi rombongan pemain sepatu roda itu direkam pengemudi mobil dalam video berdurasi 41 detik hingga viral di media sosial.

Video rombongan pemain sepatu roda itu salah satunya diunggah akun Twitter @pativ7. Dalam video itu terlihat, aksi rombongan pemain sepatu roda di lajur tengah ruas jalan raya hingga menghalangi pengguna jalan lain.

Saat itu, pengemudi mobil merah menyalip rombongan sepatu roda dari sisi sebelah kanan. Pengemudi mobil sempat menegur salah satu pemain sepatu roda. Namun, dia terlihat tak terima dan malah memarahi pengemudi mobil.

 

3 dari 6 halaman

2. Dishub Ingatkan Jakarta Punya Fasilitas untuk Roller Skate

Video sekelompok orang bermain sepatu roda di jalan raya sehingga menghalangi dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor lainnya, viral di media sosial.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengingatkan warga agar berolahraga di fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan.

Dia menyebut, salah satu fasilitas olahraga untuk sepatu roda, ada di Jakarta International Roller Track Arena di Kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Kami persilakan mereka untuk beraktifitas roller skate di arena atau lokasi-lokasi yang memang sesuai peruntukkannya," kata Syafrin, Senin 9 Mei 2022.

Menurut dia, main sepatu roda di jalan raya membahayakan diri sendiri. Juga pengguna jalan lainnya.

"Pemain roller skate kami imbau untuk tidak bermain di jalan karena akan sangat membahayakan keselamatan bagi pemain roller skate juga bagi pengguna jalan lainnya," ujar Syafrin.

 

4 dari 6 halaman

3. Disebut Wagub Arogan

Keluhan warga tentang adanya sekelompok orang yang bermain sepatu roda di tengah jalan raya Jakarta, mendapat tanggapan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Menurut Wagub DKI, warga yang bermain sepatu roda di jalan raya memperlihatkan sikap arogan. Sebab, kegiatan itu mengganggu keselamatan diri dan orang lain.

"Arogansi di jalan merugikan diri dan banyak orang," ucap Wagub Riza Patria melalui akun Twitter @ArizaPatria di Jakarta, Senin 9 Mei 2022.

Terdapat lebih dari 10 orang bermain sepatu roda secara beriringan di tengah aktivitas lalu lintas masyarakat, pada salah satu jalan di Jakarta.

Warganet lewat akun Twitter @pativ7, sebelumnya mengunggah video beberapa pemain sepatu roda, yang melintas di tengah jalan raya pada siang hari.

Unggahan video singkat berdurasi 44 detik tersebut kemudian mendapat tanggapan dari sejumlah warganet lainnya. Warga juga meminta petugas terkait menindak pemain sepatu roda tersebut termasuk mendorong pemerintah membuat aturan baru.

"Pak Wagub @ArizaPatria mungkin bisa buat aturan baru buat kaum kelas menengah arogan supaya sepatu mereka tidak mengganggu pengguna jalan lain, membahayakan juga. Nanti kalau ketabrak ojol atau tukang starling yg lagi cari rejeki, mereka marah, orang kecil dituntut penjara lagi," ucapnya melalui Twitter @mazzini_gsp.

 

5 dari 6 halaman

4. Polisi Beri Sanksi

Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal bersama beberapa pemain sepatu roda memenuhi panggilan polisi, Selasa 10 Mei 2022.

Kedatangan mereka guna dimintai klarfikasi terkait viralnya video pemain sepatu roda yang ugal-ugalan di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

"Kita adakan pemanggilan untuk diklarifiasi dan diberikan edukasi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangannya, Selasa 10 Mei 2022.

Sambodo mengatakan, memberikan sanksi berupa teguran kepada pemain sepatu roda yang dinilai telah melanggar aturan lalu lintas. Sambodo juga meminta pemain sepatu roda membuat surat pernyataan agae tidak menggulangi perbuatan serupa di kemudian hari.

"Dari pihak kepolisian wajib hukumnya memberi tindakan represif nonjusticial atau represif justicial. Dan karena ini baru pertama kali dilakukan kami sifatnya memberi peringatan edukasi dan pendidikan dan sekaligus juga memberi penjelasan ke masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman pesepatu roda ini tentu adalah hal yang salah dan melanggar aturan," papar dia.

Sambodo menerangkan, para pemain sepatu roda dinilai menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban lalu lintas. Tak cuma itu, tindakan mereka sangat berbahaya baik itu bagi pemain maupun orang lain.

"Ketika mobil menghadapi para pesepatu roda kemudian tiba-tiba mengalami perlambatan mengerem mendadak atau dia menghindar ke kiri ke kanan untuk menghindari kecelakaan yang pesepatu roda ini tidak menutup kemungkinan ketika dia menghindar atau merem, atau memperlambat laju kendaraannya itu bisa menimbulkan kecelakaan lalin," ujar dia.

Sambodo mengimbau kepada pemain sepatu roda maupun komunitas lainnya supaya melakukan kegiatan olahraga di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah.

"Tidak hanya pemain sepatu roda tapi juga skate board, roll skate, otoped dan sebagainya yang digerakkan tenaga manusia sebagai sebuah kendaraan tidak bermotor maka wajib mengikuti aturan lalin yang berlaku," jelas Sambodo.

 

6 dari 6 halaman

5. Ketua Perserosi Angkat Bicara

Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal menyampaikan permohonan maaf ke semua pihak yang dirugikan atas tindakan anak didik bermain sepatu roda di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Dia mengakui kesalahannya di hadapan polisi usai dipanggil ke Subdit Bin Gakkum hari ini, Selasa 10 Mei 2022.

"Apapun yang telah terjadi saya mohon maaf kepada semua yang memakai jalan raya terutama Wagub dan Gubernur yang sangat respon kepada sepatu roda ini," kata dia.

Sal mengatakan, ia bersama pemain sepatu roda lain telah diberikan pemahaman tentang aturan berlalu lintas oleh pihak kepolisian. Dia turut membuat surat pernyataan supaya tak melakukan pelanggaran di kemudian hari.

"Kami tidak akan ulangi lagi kami akan buat pernyataan, BAP dan serahkan pertanggungjawaban itu," ujar dia.

Sal menyebut, setidaknya ada 24 orang yang terekam kamera bermain sepatu roda di jalan raya kemarin. Dia meminta persoalan tak lagi dibesar-besarkan. Sal mengaku siap membimbing mereka agar tidak menggulangi pelanggaran.

"Tolonglah anak-anak kita perlu bimbingan dan arahan karena kalau diviralkan dan sebagainya kasihan karena masih pelajar semua jadi kedepannya tolong bimbinglah kita," tutup Sal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat