, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah resmi mewajibkan pembelajaran tatap muka di sekolah usai para pendidik dan tenaga kependidikan melakukan vaksinasi Covid-19.
"Karena kita sedang mengakselerasi vaksinasi, setelah pendidik dan tenaga pendidikan di dalam suatu sekolah telah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring, Selasa (30/3/2021).
Hal tersebut juga menurut Nadiem, lantaran pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan selesai dilakukan pada pertengahan 2021 ini.
Advertisement
Meski begitu, mantan Bos Gojek ini menegaskan sekolah tetap harus memberikan pilihan kepada orangtua apakah mengizinkan atau tidak anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
"Yang terpenting adalah orangtua atau wali murid boleh memilih, berhak dan bebas memilih bagi anaknya apakah mau melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh," kata Nadiem.
Berikut 6 pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim yang akan mulai mewajibkan pembelajaran tatap muka di sekolah dihimpun :
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menargetkan semua sekolah sudah melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Digelar Usai Vaksinasi Covid-19 Menyeluruh
![FOTO: Guru, Dosen dan Tenaga Pendidik Jalani Vaksinasi COVID-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_D2m96IfJTbde5GXPQ2Kg3p54Vs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3385492/original/002277100_1614142993-20210224-Vaksinasi-COVID-19-Guru-7.jpg)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan untuk mewajibkan pembelajaran tatap muka kepada sekolah usai para pendidik dan tenaga kependidikannya telah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Karena kita sedang mengakselerasi vaksinasi, setelah pendidik dan tenaga pendidikan di dalam suatu sekolah telah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Nadiem dalam konferensi pers daring pada Selasa (30/3/2021).
Advertisement
Terapkan Sistem Rotasi dengan PJJ
![FOTO: Guru, Dosen dan Tenaga Pendidik Jalani Vaksinasi COVID-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/JLMTx5WIgMo0GE2Ri2iL6vOLxm0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3385493/original/055290000_1614142993-20210224-Vaksinasi-COVID-19-Guru-8.jpg)
Nadiem menyebut, sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga wajib memberikan pilihan pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).
Hal tersebut, menurut dia, juga demi memenuhi tuntutan protokol kesehatan. Di mana, pembelajaran tatap muka di masa pandemi hanya diizinkan 50 persen dari daya tampung ruangan.
"Jadi mau tidak mau walaupun sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan tatap muka terbatas, tapi harus melalui sistem rotasi. Sehingga harusnya menyediakan dua-dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," kata Nadiem.
Tetap Beri Pilihan pada Orangtua
![FOTO: 6 Ribu Pelayan Publik dan Guru di Kota Tangerang Jalani Vaksinasi COVID-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/tbMCKH23iC9TcGpzToSTxRY3xEU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3386992/original/017593300_1614254821-20210225-Tangerang-Vaksin-Corona-2.jpg)
Walaupun sekolah diwajibkan menggelar pembelajaran secara tatap muka, Nadiem mengatakan, keputusan untuk kembali menyekolahkan anaknya secara langsung ada di tangan para orangtua.
Dia menegaskan, orangtua masih memiliki pilihan apakah mau mendorong anaknya untuk belajar di sekolah atau tetap memilih belajar di rumah.
"Yang terpenting adalah orangtua atau wali murid boleh memilih, berhak dan bebas memilih bagi anaknya apakah mau melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh," kata Nadiem.
Advertisement
Banyak Dampak Negatif PJJ
![Siswa SD di Bekasi Kembali Sekolah Tatap Muka](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xw0YhoFIg58xo5PdfMqxEMMfOHI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3409722/original/015682700_1616561358-20210324-Antusias-Siswa-SD-di-Bekasi-Kembali-Sekolah-Tatap-Muka-iqbal-6.jpg)
Mantan Bos Gojek Indonesia itu mengungkapkan kekhawatirannya jika sekolah tak kunjung menggelar pembelajaran secara tatap muka. Menurut Nadiem, banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan lantaran pembelajaran jarak jauh.
"Kita melihat tren tren yang sangat mengkhawatirkan, tren anak-anak yang putus sekolah. Kita melihat penurunan capaian pembelajaran, apalagi di daerah-daerah di mana akses dan kualitas itu tidak tercapai. Jadinya kesenjangan ekonomi menjadi lebih besar ya," terang dia.
Pembelajaran jarak jauh, lanjut Nadiem, juga terpotret menyebabkan orangtua menarik anaknya keluar dari sekolah. Hal ini lantaran mereka tak melihat peranan sekolah selama menggelar pembelajaran secara jarak jauh.
"Dan ada berbagai macam isu-isu kekerasan domestik yang terjadi dalam keluarga yang tidak terdeteksi. Jadi risiko dari sisi bukan hanya pembelajaran, tapi risiko dari masa depan murid itu dan risiko psikososial atau kesehatan mental dan emosional anak-anak itu, ini semuanya sangat rentan," ucap dia.
"Jadi kita harus mengambil tindakan tegas untuk menghindari agar ini tidak menjadi dampak yang permanen dan satu generasi menjadi terbelakang," sambung dia.
Sekolah Wajib Tutup Jika Ditemukan Kasus Covid-19
![Simulasi Sekolah Tatap Muka dengan model Kelas Hybrid](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/83EYu4yYzCQ6fBUHB001Qj9OE-w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3415124/original/047939600_1617100110-20210330-Simulasi-Sekolah-Tatap-Muka-dengan-model-Kelas-Hybrid-IQBAL-1.jpg)
Kemudian, Nadiem menekankan jika dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sekolah itu ditemukan kasus positif Covid-19, maka wajib ditutup sementara.
"Kalau berdasarkan pengawasan terdapat kasus konfirmasi positif Covid-19, maka pemerintah pusat, daerah, Kantor Wilayah Kemenag dan kepala satuan pendidikan wajib melakukan penanganan kasus dan dapat memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut," papar dia.
Menurut Nadiem, penutupan akan dilakukan selama infeksi masih terjadi di sekolah.
"Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah pusat, misalnya satu daerah atau kecepatan itu sedang melakukan PPKM, itu juga merupakan satu situasi di mana pembelajaran tatap muka dapat diberhentikan sementara," kata dia.
Advertisement
Pastikan Semua dalam Pengawasan
![Siswa SD di Bekasi Kembali Sekolah Tatap Muka](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yoGlyW-juxBgVdxSXUVGtLtNJ10=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3409720/original/037455200_1616561244-20210324-Antusias-Siswa-SD-di-Bekasi-Kembali-Sekolah-Tatap-Muka-iqbal-2.jpg)
Nadiem juga menerangkan bahwa pembukaan pembelajaran tatap muka di sekolah wajib mendapatkan pengawasan dari pihak-pihak terkait.
"Pemerintah pusat dan daerah, serta Kanwil Kemenag wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan," tegas Nadiem.
(Dinda Permata)
Guru Disuntik Vaksin Covid-19, Siap Belajar Tatap Muka?
![Infografis Guru Disuntik Vaksin Covid-19, Siap Belajar Tatap Muka? (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/H8jsFzRuIWp5wRG0jtCjdSttxLY=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3387901/original/047801700_1614337192-Infografis_vaksinasi_covid-19_untuk_guru.jpg)
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Digelar Usai Vaksinasi Covid-19 Menyeluruh
Terapkan Sistem Rotasi dengan PJJ
Tetap Beri Pilihan pada Orangtua
Banyak Dampak Negatif PJJ
Sekolah Wajib Tutup Jika Ditemukan Kasus Covid-19
Pastikan Semua dalam Pengawasan
Guru Disuntik Vaksin Covid-19, Siap Belajar Tatap Muka?
Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim
Pembelajaran Tatap Muka
sekolah
Sekolah Tatap Muka
Vaksinasi Covid-19
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Jokowi Jawab Pernyataan Mahfud MD yang Komentari KPU Pasca Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Metro Sepekan: Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya di Nabire Papua Tengah
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi