uefau17.com

Terima Keppres Amnesti, Baiq Nuril: Mau Saya Bingkai dengan Frame Emas - News

, Jakarta - Tak terbendung lagi kebahagiaan Baiq Nuril usai menerima salinan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 tahun 2019 tentang pemberian amnesti. Mantan guru honorer SMAN 7 Mataram itu resmi mendapat amnesti atau pengampunan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baiq Nuril menerima salinan Keppres saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/9/2019). Salinan Keppres amnesti secara langsung diberikan kepada Nuril oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly di hadapan Jokowi.

Baiq Nuril mengatakan, salinan Keppres amnesti itu sangat berharga buatnya. Bahkan, dia berencana membingkai Keppres 24/2019 tersebut dengan frame emas.

"Surat ini kalau bisa mau dibingkai dengan bingkai emas, saya mau pajang. Ini adalah surat paling berharga dalam hidup saya," ujar Nuril sambil menahan tangis.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah memberikannya amnesti dan menerimanya di Istana Bogor. Nuril mengaku bangga memiliki pemimpin seperti Jokowi.

"Mungkin karena saya gugup, jadinya saya cuma bisa bilang terima kasih atas perhatiannya sampai saya diberikan amnesti," kata Baiq Nuril.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bebas dari Vonis Penjara

Sebelumnya, Baiq Nuril mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas perkara pelanggaran UU ITE terkait penyebaran rekaman berisi pembicaraan asusila secara elektronik yang menimpa dirinya.

Namun, MA melalui putusannya menolak permohonan PK tersebut. Baiq Nuril lalu mengirimkan surat kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk Jokowi. Melalui surat itu, dia menaruh harapan agar Jokowi mengabulkan amnesti secepatnya.

Jokowi pun memberikan amnesti kepada Nuril yang ditekennya pada Senin 29 Julu 2019. Kini, lewat amnesti dari Jokowi, Baiq Nuril dinyatakan bebas dari vonis 6 bulan penjara karena dinilai melanggar UU ITE.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat