, Jakarta - Wa Tiba (54), wanita yang tewas ditelan ular piton asal Desa Lawela Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ternyata sudah lama diteror ular. Ibu satu orang anak ini diteror kawanan ular sejak 2014.
Namun, Wa Tiba tetap nekat mengolah kebunnya, meskipun sudah berkali-kali berpapasan dengan ular berukuran besar. Alasannya, dia berani karena selalu minta dilindungi dengan doa oleh salah seorang saudaranya.
Baca Juga
Saudaranya tersebut bernama La Hino (50). Ia yang merupakan salah seorang orang tua di kampung itu membeberkan sejumlah cerita sebelum Wa Tiba tewas. Adik kandung korban ini menceritakan, sejak 4 tahun lalu Wa Tiba sering mengeluh melihat ular besar di sekitar kebunnya.
Advertisement
"Setiap dia lihat ular itu, dia minta saya doakan. Dengan berdoa, ular tidak muncul lagi selama beberapa waktu, tapi kemudian muncul lagi," ujar La Hino, Minggu (24/6/2018).
Keluhan Wa Tiba terakhir terjadi sekitar 6 bulan sebelum dia ditelan ular piton. Kepada La Hino, Wa Tiba mengaku melihat sosok laki-laki berserban di dekat gua yang duduk memecahkan batu gamping.
Saat akan disapa, laki-laki tersebut kemudian menghilang. Tidak berapa lama, Wa Tiba kemudian kembali melihat ular di sekitar kebunnya.
"Tidak hanya itu, Wa Tiba ternyata memelihara ayam di kebunnya. Ayamnya habis karena dimakan ular," ujar La Hino.
Kepala Desa Lawela, La Faris, mengatakan bukan Wa Tiba saja yang kehilangan ayam dan ternak lainnya. Warga di sekitar lokasi kebun Wa Tiba juga hampir tidak memelihara ayam karena memang sudah dihabisi ular piton.
"Malah, saya ketemu kakaknya almarhum, dia cerita kalau Wa Tiba tinggalkan sisa makanan di pondok kebunnya, sering tak bersisa karena dihabiskan ular," ujar La Faris.
Kata La Faris, jika pondok Wa Tiba didatangi ular dan makanannya dihabiskan, wanita ini biasanya mengumpat. Padahal, menurut kepercayaan orang kampung, seharusnya jangan dan dibiarkan saja.
"Sebab, kami percaya karena itu bisa saja bukan sembarang," ujar La Faris.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cerita Tetangga Kebun Wa Tiba
![Ular Piton](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CrlHzbq6VA-QslIQNnCCWKEOnxE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2258438/original/007863200_1529886572-FB_IMG_1529847384353.jpg)
Wa Tiba diketahui berkebun sekitar 500 meter dari jalan raya. Masuk ke dalam kebun yang sudah 7 tahun ditanami jagung dan ubi kayu oleh korban, harus melalui jalan setapak yang sekelilingnya dipagari semak belukar.
Di lokasi itu, hanya ada seorang tetangga yang ikut membuka kebun jagung, namanya La Madura (50). Warga lainnya memilih menjauh sejak 5 tahun lalu karena menganggap daerah itu angker dan berbahaya.
Ternyata, sehari sebelum Wa Tiba ditemukan tewas, La Madura sempat mengeluh kepada Wa Tiba. Katanya, dia tak sanggup lagi berkebun dan ingin pindah karena sering diteror ular piton besar.
La Madura kemudian memetik sayuran, jagung, dan mencabut semua ubi kayu miliknya. Selanjutnya, semua hasil kebunnya dibawa pulang ke rumah.
"Dia bilang La Madura, saya tidak bisa lagi berkebun karena tidak mampu, banyak ular," ujar Kades Lawela menirukan cerita La Madura.
Advertisement
Dukung Pernyataan Paranormal
![Ular Piton](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/s31i0I-U_KLAOjxGuSXIQqJtaAo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2258439/original/012340900_1529886572-ular_piton1.jpg)
Sekitar lima hari usai Wa Tiba ditemukan di dalam perut ular piton pada Jumat, 15 Juni 2018, seorang wanita datang menemui keluarga Wa Tiba dan bercerita mengenai mimpinya. Wanita yang berasal dari ibu kota kabupaten itu bermimpi didatangi seorang laki-laki berwujud orang tua.
"Dia berpesan, harus ada upacara tolak bala. Sebab, ular yang dibunuh itu bukan ular sembarang," kata La Faris.
La Faris melanjutkan, jika tidak melaksanakan upacara tolak bala, kawanan ular akan kembali ke kampung dan kemungkinan akan ada korban susulan.
"Makanya, kami akan mencari hari baik selanjutnya untuk menggelar upacara tolak bala bersama pemerintah," lanjut La Faris.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Kasi TU, Ir Anis Suratin mengatakan, kemungkinan ular akan muncul bisa terjadi kembali di Desa Lawela. Anis Suratin mengatakan ular piton atau dikenal dengan pyton reticulatus adalah hewan yang hidup dalam kawanan.
"Kalau ada kawannya yang hilang, mereka akan keluar cari. Itu salah satu sifat kawanan ular piton," ujar Anis Suratin.
Alasan lainnya banyaknya kasus penemuan ular di Kabupaten Muna karena diduga habitat mereka terganggu. Penyebabnya, sumber makanan yang menipis karena diburu manusia dan berkurangnya hutan sebagai lokasi mereka berkembang biak.
"Itu yang harus diperhatikan, hutan yang berkurang atau makanan yang menipis. Ular sebenarnya sudah sangat takut dengan manusia dan memilih menghindar jika bertemu orang," jelas Anis Suratin.
Delapan Kasus Serangan Ular
![Ular Piton](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qkZArW4M5uHzelf6ec_xl1JBOpg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2258440/original/015632300_1529886572-piton.jpg)
Sejak Jumat (15/6/2018) hingga Rabu (20/6/2018) ada sebanyak delapan teror ular di sejumlah desa di Kabupaten Muna. Kedelapan ular ini memiliki jenis dan ukuran yang sama, piton bermotif kembang.
Pertama, ular yang ditemukan di Desa Lawela dan menelan Wa Tiba (54). Ular ini berhasil dibunuh. Sehari setelahnya, ular piton sepanjang 6 meter ditemukan di Desa Langkumapo Kecamatan Napabalano, nyaris menelan salah seorang petani setempat, tapi ular berhasil dilumpuhkan.
Pada 17 Juni, ular kemudian ditemukan di dalam kandang milik salah seorang warga bernama La Feni di Desa Mantobua Kecamatan Lohia. Ular sepanjang 3 meter akhirnya dilumpuhkan.
Pada 18 Juni, ada tiga kali serangan ular bersamaan di Kelurahan Jompi, Kecamatan Pasir Putih dan Kecamatan Kontunaga. Rata-rata, ular sudah berhasil menelan ayam milik warga.
Di Desa Bumbu, Kecamatan Pasir Putih, warga menangkap dua ekor ular piton sepanjang 10 meter sekaligus. Meskipun berhasil dibunuh, ular sudah telanjur memakan ternak.
Selanjutnya, pada 20 Juni, ular piton sepanjang 6 meter kembali ditemukan warga di Desa Liwumwtingki, Kabupaten Muna, sedang memangsa seekor babi hutan. Warga kemudian menangkap dan membelah perut ular yang berisi babi hutan.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di .
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Gokil !! Sekeluarga Hidup dengan 10 ULAR PITON RAKSASA
Terkini Lainnya
Perusahaan di Kendari Uji Coba Ore Nikel Jadi Matte, Bahan Baku Produksi Baterai
Pj Bupati Klarifikasi Soal Pria Teriak 'Gaji Ditahan' Saat Kunjungan Jokowi di Konawe
5 Hal yang Disampaikan Presiden Jokowi saat Kunker ke Sultra, Sempat Singgah ke RSUD Muna
Cerita Tetangga Kebun Wa Tiba
Dukung Pernyataan Paranormal
Delapan Kasus Serangan Ular
ular piton
Wa Tiba
Sultra
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Bebas dari Tahanan Usai Penetapan Tersangka Tidak Sah
BPK Beri Predikat WTP ke LKPP 2023, Jokowi: Ini Bukan Prestasi, tapi Kewajiban
Bamsoet: Silaturahmi Kebangsaan MPR Tinggal Menunggu Megawati dan Prabowo
Kemendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Sinergi untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Pangan
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya, Ini Jejak Kejahatannya
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Ganjil Genap Jakarta Senin 8 Juli 2024: Pelat Ganjil Dilarang Melintasi 26 Jalan Ini
Survei Indikator: 80,1 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Bupati Bandung Dadang Supriatna
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan