Gerindra Buka Kemungkinan Gatot Dampingi Prabowo di Pilpres 2019

Gerindra Buka Kemungkinan Gatot Dampingi Prabowo di Pilpres 2019 - News

, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengucapkan selamat atas pensiunnya Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo dari TNI. Ia pun menyinggung pasangan calon presiden yang akan diusung Gerindra.

Fadli menegaskan partainya sudah final mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, untuk maju sebagai calon presiden 2019. Namun, masih ada slot kosong untuk menjadi calon wakil presiden. Fadli juga menyinggung peluang Gatot bersanding dengan Prabowo.

"Kalau cawapres kita nanti akan diskusikan dengan calon mitra partai koalisi jadi siapa pun yang kita putuskan ya kita terima pasti mempertimbangkan segala faktor termasuk elektabilitas, kapabilitas, kapasitas dan lain-lain," ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Tak hanya itu, Fadli juga membuka peluang Gatot menjadi kader Gerindra. "Siapa pun yang mau bergabung dan sejalan dengan platform perjuangan Gerindra pasti welcome, termasuk Pak Gatot," kata Fadli.

Ia menegaskan, saat ini Gerindra memprioritaskan pencalonan Prabowo sebagai calon presiden. "Kita sudah memutuskan walaupun belum kita deklarasikan bahwa yang akan maju sebagai capres dari Gerindra adalah Pak Prabowo," ucapnya.

Kasus ini mencuat setelah cuitan atas nama Nikita Mirzani di Twitter September tahun lalu dianggap menghina mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

2 dari 2 halaman

Gatot Pensiun

Yusron Fahmi/ — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

Diketahui, Gatot Nurmantyo pensiun dari dinas militer setelah 36 tahun mengabdikan diri di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia memasuki masa purnatugas atau pensiun per 31 Maret 2018 dengan pangkat jenderal. Dengan dedikasinya, Gatot berhasil menjadi Panglima TNI hingga Desember 2017 lalu.

"Saya telah menjalankan rangkaian tugas sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Darat sejak awal pengabdian saya pada tahun 1982 hingga tahun ini," kata Gatot dalam keterangannya, Minggu (1 April 2018).

Reporter: Sania Mashabi

Sumber : Merdeka.com