, Jakarta - Sebuah rapat tertutup digelar Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat bersama Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di gedung parlemen, Senin (19/10/2015). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta petinggi TNI lain juga turut hadir. Mereka membahas rencana program yang belakangan populer: bela negara.
Usai rapat Ryamizard tak memberikan penjelasan rinci. Dia hanya menegaskan bela negara merupakan hal yang penting untuk diterapkan kepada rakyat Indonesia. "Yang penting kamu cinta nggak sama negara? Itu bela negara," kata Ryamizard.
Dia juga menegaskan tidak perlu undang-undang khusus untuk program tersebut. Menurut dia, payung hukum program bela negara adalah konstitusi. "Undang-undang ada UUD. Hak dan kewajiban membela negara," ujar dia.
Sebelumnya, Ryamizard melontarkan rencana akan meluncurkan program bela negara, di Istana Negara, Senin 12 Oktober lalu. Seturut program itu, Kementerian Pertahanan berencana merekrut 100 juta kader bela negara se-Indonesia.
Rencana itu akan dimulai pada akhir 2015. Program tersebut nantinya wajib diikuti oleh seluruh warga negara.
Seperti dijelaskan melalui situs resmi Kementerian Pertahanan, Kemhan bersama beberapa kementerian / lembaga terkait juga sepakat membentuk kader-kader bela negara di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kader bela negara diharapkan mampu menjadi komponen daya tangkal bangsa dalam mendukung pertahanan negara.
Program ini disebut untuk mendukung program Revolusi Mental pemerintahan Kabinet Kerja. Kemhan melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan akan membentuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara.
Nantinya, kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembentukan Kader Bela Negara di Kabupaten/Kota yang ditandatangani antara Kemhan bersama Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Selain itu juga dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Polri, TNI, dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Advertisement
Alhasil, rencana program bela negara pun menuai pro kontra. Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani mengatakan pihaknya terkejut mendengar rencana tersebut.
"Di bidang sistem pertahanan saat ini yang belum cukup mantap adalah doktrin pertahanan kita, ada pergeseran dari pemerintahan yang dahulu dan sekarang, yang dahulu adalah meminimalkan permusuhan dan menghilangkan potensi peperangan," ujarnya di gedung DPR, Senayan, Kamis (15/10/2015).
Politisi Partai Gerindra itu menyarankan, di tengah situasi pertumbuhan ekonomi yang sedang sulit, sebaiknya anggaran bela negara ini digunakan untuk memperkuat perekonomian.
"Bela negara dimaksudkan untuk memperkuat posisi rakyat yang secara ekonomi lemah. Kekuatan negara itu ada di rakyatnya, tapi ketika rakyat menganggur, makan kurang, daya beli rendah, maka negara itu akan lemah," ujarnya.
Di luar yang mempertanyakan rencana tersebut, banyak juga yang langsung mendukung. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, misalnya, salah satu yang mengapresasi.
"Seperti di negara lain, Singapura juga ada wajib militer. Itu sudah biasa," ujar Ical di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Menurutnya, kalau memang rencana itu terjadi, maka jika lulus pelatihan harus dipikirkan apa yang harus dilakukan. "Kalau memang seperti itu, misalnya dua tahun pelatihan, setelah lulus mau seperti apa," tegas Ical.
Dia pun menuturkan, untuk memberlakukan konsep bela negara, pemerintah sudah bisa melakukannya dengan mudah dengan anggaran negara yang ada. "Dulu aja bisa kenapa sekarang enggak bisa," kata dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bukan Wajib Militer
Program bela negara memang terkesan serupa dengan wajib militer. Soal kesan ini, penyelenggara negara-negara bagaikan serempak memberi jaminan bahwa bela negara tidak sama dengan wajib militer.
Presiden Joko Widodo menegaskan konsep bela negara saat ini harus memiliki paradigma dan pendekatan yang baru dan tidak diartikan sebagai wajib militer.
"Bela negara itu jangan diartikan kayak yang dulu wajib militer, tidak," kata presiden seperti dikutip Antara, Senin (19/10/2015).
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menegaskan bela negara bukan wajib militer. "Ya jelas beda. Wajib Militer itu kan resmi. Wamil itu langsung anda menjadi sersan, letnan. Ini kan bela negara hanya memberikan jiwa," katanya.
Menurut dia, masyarakat di Indonesia lebih butuh belajar tentang kedisiplinan, dibandingkan angkat senjata. Program ini pun akan dikaji lebih lanjut sebelum diterapkan.
"Semua negara butuh kedisiplinan. Butuh suatu sikap, apakah bentuknya bela negara atau apapun, ya kita lihat aja situasinya, konsepnya dan aturannya apa," katanya.
Dalam berbagai kesempatan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan juga memberi penjelasan soal rencana ini untuk menghindari kesan militerisme.
"Bentuknya tak seperti wajib militer, ada pelatihan-pelatihan yang nantinya diselenggarakan ke daerah-daerah," ujarnya .
Dia menjelaskan kegiatan bela negara lebih kepada menanamkan sikap disiplin dan menanamkan rasa cinta tanah air terutama bagi anak muda. "Itu oleh Kementerian Pertahanan dibuat program, tujuannya untuk mendisiplinkan anak-anak kita, revolusi mental juga," ujar dia.
Program bela negara ini, lanjut Luhut, membuat warga negara lebih peka dan menumbuhkan semangat kebangsaan. Nantinya setiap warga yang mengikuti program bela negara ini akan mendapatkan pelatihan dari kombinasi TNI, Polisi dan unsur keilmuan yang lain dan materi berbeda-beda dari tiap kategori umur ataupun jenjang pendidikan.
"Ini masih saya koreksi dulu, tapi tujuannya untuk disiplinkan anak anak muda, dan diisi nantinya mungkin ada masalah narkoba teroris dan masalah lainnya," ucapnya.
Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan Laksma TNI M. Faidal menyatakan program bela negara tidak mencontoh Korea Selatan dan Singapura. "Kalau Korea Selatan dan Singapura itu wajib militer, kita wajib bela negara," katanya.
Setiap warga negara yang mengikuti program bela negara juga akan digembleng pelatihan fisik dan psikis di tempat pendidikan tentara selama satu bulan, baik di Rindam maupun di batalyon TNI. Pelatihan itu bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
"Jangan khawatir tentang program pelatihannya. Kemhan sudah membuat secara matang standardisasinya. Kami sudah buat standardisasi kurikulum, sudah digodok dan dirapatkan oleh kementerian lainnya. Ini akan dipakai untuk seterusnya di seluruh Indonesia," katanya.
"Kader yang sudah dibentuk harus dibina di organisasi masyarakat kader bela negara, tercatat di Kesbangpol. Mereka tidak akan ke mana-mana," tutur dia. (Hmb/Yus)
Terkini Lainnya
Bukan Wajib Militer
Bela Negara
Wajib Militer
Kementerian Pertahanan
ryamizard ryacudu
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
KPK Sebut Gugatan Kubu Sekjen PDIP Bikin Penyidikan Harun Masiku Terhambat
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Kasus Dugaan Penipuan Like Video YouTube, Polisi Buru 2 Orang di Luar Negeri
Tenda Pencari Suaka Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Heru Budi: Kita Kembalikan ke Tempat Layak
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Blusukan di Pasar Nangka Senen Jakpus, Gibran: Belanja Masalah
KPK Bakal Dalami Green House Milik Ketua Partai yang Bersumber dari Dana Kementan
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Peringati Hari Lingkungan Hidup dan Hari Laut se-Dunia, Nina Agustina Beri Bantuan ke Nelayan
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024, ARMY Desak Angkat Bicara soal Palestina
SEC Tuntut Perusahaan Kripto Consensys, Ini Gara-garanya
Mirip Lisa BLACKPINK, Penjual Ayam Goreng di Pasar Thailand Ini Viral
China Perketat Aturan Tambang Tanah Jarang, Berlaku Mulai 1 Oktober 2024
Pesan Cinta Kaesang Pangarep Saat Erina Gudono Hamil: Kamu Ajariku Pengorbanan dan Kasih Tanpa Batas
Good Bye Jebakan Badman Customer Service Palsu! Begini Langkah Jitu Antisipasinya
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Objek Pertama yang Dilihat di Ilusi Optik Ini Ungkap Keinginan Terdalammu
Cek Fakta: Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
SKK Migas Bidik 133 Proyek Non PSN pada 2029, Segini Nilainya
Mobil Innova dan Harganya, Jadi Terlaris Nomor 2 di Indonesia pada April 2024
Kasus Dugaan Penipuan Like Video YouTube, Polisi Buru 2 Orang di Luar Negeri
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak