, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara yang masyarakatnya kerap mengonsumsi dan memproduksi jamu. Tak hanya di Indonesia, jamu menjadi obat dan dikonsumsi di berbagai negara, seiring dengan tren herbal yang makin mendunia.
Produk jamu Indonesia juga sudah banyak diekspor ke luar negeri. Di masa pandemi ini, jamu bahkan makin diminati masyarakat. Namun tak semua produsen jamu mampu bertahan. Sejumlah produsen jamu baik besar maupun kecil sudah bertumbangan. Di sisi lain, ada beberapa perusahaan jamu yang berusia puluhan tahun dan melegenda mampu bertahan sampai saat ini.
Salah satunya adalah Jamu Jago yang termasuk perusahaan jamu tertua di Indonesia. Berdiri pada 1918 di Semarang, Jawa Tengah, perusahaan jamu ini sudah dikelola secara turun-temurun.
Advertisement
Baca Juga
Jaya Suprana merupakan pimpinan generasi ketiga dari Jamu Jago yang namanya juga dikenal luas sebagai budayawan dan pendiri Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Menurut pria kelahiran Bali, 73 tahun lalu ini, industri jamu saat ini semakin berkembang dan membaik terutama setelah masa pandemi Covid-19. Begitu pula dengan kondisi Jamu Jago yang tetap konsisten dan digemari.
"Persatuan internal manajemen perusahaan serta penyesuaian produk dengan perkembangan zaman jadi kunci kita bisa eksis sampai saat ini. Kita juga melakukan banyak terobosan di bidang marketing serta mendayagunakan teknologi online," tutur Jaya Suprana lewat pesan elektronik pada , Jumat, 9 September 2022.
Ia pun berharap jamu memperoleh pengakuan dan perlakuan pemerintah Indonesia secara setara, berdiri sama tinggi duduk sama rendah dengan obat dan farmasi serta herbal asing. Pendapat hampir senada juga datang dari produsen jamu legendaris lainnya, Jamu IBOE Jaya (JIJ).
Bagi perusahaan jamu yang berdiri di Surabaya pada 1910 ini, perkembangan bisnis jamu saat ini semakin bagus, momentumnya pada saat pandemi yang membuat jamu menjadi lebih dikenal khususnya oleh generasi muda. Seiring dgn berkembangnya produk-produk jamu dengan kemasan kekinian khas anak muda dan outlet-outlet jamu ala cafe di berbagai pusat perbelanjaan.
"Kami selalu berusaha agar produk kami tetap relevan di setiap jaman. Untuk itu diperlukan kemauan dan kemampuan untuk berdaptasi," jelas Perry Angglishartono, Product Group Manager PT. Jamu IBOE Jaya pada , Jumat, 9 September 2022.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bagian dari Gaya Hidup
Berbagai usaha dan kreasi pun dilakukan JIJ agar bisa tetap diterima masyarakat terutama generasi muda. "Selain tetap memperkuat offline channel, kami juga terus mengembangkan online channel, baik dari sisi sales dengan bekerjasama dengan beberapa marketplace, juga dari sisi marketing activity dengan menggunakan beberapa platform media sosial," terang Perry.
Mereka pun berharap agar jamu bisa diterima sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern khususnya generasi muda. "Untuk itu perlu dukungan penuh dari pemerintah dan departemen terkait khususnya dari sisi sosialisasi dan regulasi. Dengan begitu bisnis jamu bisa berkembang pesat dan menjadi produk kebanggaan Indonesia," lanjutnya.
Menurut Sido Muncul, sekarang ini jamu tetap banyak digemari termasuk oleh anak muda. Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, minat anak muda terhadap jamu bahkan bisa dibilang lebih tinggi dibandingkan beberapa generasi lalu.
“Jamu ini sekarang kemasannya lebih menarik, bentuknya juga bervariasi, jadi orang-orang terutama anak muda bisa lebih tertarik pada jamu,” ucapnya pada , Jumat, 9 September 2022. Minat anak muda atau generasi sekarang terhadap jamu sepertinya jadi cerminan eksistensi Sido Muncul di industri jamu Indonesia. Berdiri sejak 1951, mereka mampu eksis dan masih dikenal luas sampai saat ini.
Menurut Irwan, ada empat kiat utama yang membuat Sido Muncul bisa eksis sampai sekarang. Pertama adalah kejujuran. Bukan hanya jujur dalam membuat produk dan khasiatnya, tapi juga jujur dalam menjalankan kebijakan perusahaan, seperti taat aturan, membayar pajak, mengikuti standar pengelolaan lingkungan dan berbagai aturan lainnya.
Advertisement
Berbasis Ilmiah
Yang kedua adalah dikelola dengan berbasis ilmiah. Membuat jamu agar bisa diterima banyak kalangan dan mengikuti perkembangan, harus melalui proses imiah, seperti membangun laboratorium untuk mempersiapkan dan membuat produk dengan proses penelitian terlebih dulu serta melewati quality control (QC) yang ketat. "Begitu juga dengan produksinya, semua dibuat pabrik dan harus sesuai dengan standar GMP (Good Manuacturing Practice)," ungkap Irwan Hidayat.
GMP sendiri merupakan pedoman cara memproduksi pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi. Jurus ketiga adalah melakukan beragam inovasi agar selalu menarik perhatian dan digemari.
Contohnya, membuat food suplemen yang berbentuk kapsul, seperti Tolak Angin, Tolak Linu, Sari Kunyit, dan Vitamin E 100 I.U, sehingga lebih praktis. Yang keempat adalah melakukan riset. Dengan melakukan riset, bisa lebih tahu produk apa yang disukai masyarakat sehingga bisa mendapat kepercayaan masyarakat.
Bisa dibilang, membuat jamu bukan hanya bermodalkan resep tradisional dan bahan-bahan alami, tapi juga harus dikembangkan dengan ilmiah dan tidak melupakan faktor ekonomi. Tak heran kalau Sido Muncul bisa bertahan dalam waktu lama dan bahkan masih eksis dan digemari sampai saat ini.
Selalu Berinovasi
"Saya rasa di industri lain juga begitu, ada yang tumbang ada yang mampu bertahan. Kalau kita masih bertahan ya karena empat faktor itu tadi ditambah beberapa faktor lainnya, termasuk pembuatan iklan. Dengan iklan yang baik dan menarik, orang-orang akan lebih aware terhadap produk kita," ujar Irwan.
Ia menambahkan, masa pandemi membuat masyarakat Indonesia semakin menyadari eksistensi dan manfaat jamu. "Jamu itu jadi alternatif, sebagai pendamping dari obat-obatan medis selama masa pandemi ini. Banyak produk jamu yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran," tuturnya.
Kedepannya, Irwan optimis jamu akan tetap digemari karena semakin disukai dan selalu berinovasi. "Jamu sudah jadi tren, seperti tren herbal yang sudah mendunia. Begitu juga dengan jamu, anak muda sekarang justru lebih suka minum jamu," ucapnya.
Pria kelahiran Yogyakarta ini juga berharap semakin mendukung industri jamu di Indonesia sehingga potensi produk jamu bisa semakin berkembang. "Pemerintah sejauh ini sudah cukup mendukung, tapi kalau bisa lebih diperhatikan lagi industri jamu ini, karena semua bahannya lokal dan bisa memaksimalkan potensi tanaman lokal," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Cerita Akhir Pekan: Bahan Baku Jamu Bisa Sepenuhnya Lokal?
Cerita Akhir Pekan: Mengembalikan Tradisi Mengonsumsi Jamu
5 Fakta Menarik Kampung Jamu di Kecamatan Nguter
Bagian dari Gaya Hidup
Berbasis Ilmiah
Selalu Berinovasi
Cerita Akhir Pekan
Jamu
Legenda
Pabrik Jamu
Jamu Indonesia
produk jamu
Rekomendasi
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Budayakan Teknologi Pasca-panen Sejak di Tingkat Petani, Ekstra Usaha di Awal Tambah Cuan Kemudian
Pro Kontra Daging Buatan Laboratorium di Indonesia yang Masih Punya Banyak Sumber Alternatif Pangan
Serba-serbi Bisnis Daging Marinasi yang Bikin Masak Jadi Simpel
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
3 Resep Praktis Menu Serba Kulit Tahu dari Odeng hingga Sup yang Lezat Menggugah Selera
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon, Diperkirakan Bisa Serap Emisi Karbon hingga 150 Ton per Tahun
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini