, Jakarta - Selain ibadah wajib berupa sholat dan puasa, pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang dianjurkan. Salah satunya adalah i'tikaf.
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya mengetahui definisi i'tikaf atau di Indonesia dibakukan dengan sebuat iktikaf.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip kemenag.go.id, secara bahasa definisi i'tikaf adalah إقامة (berdiam) atau “الاحتباس” (memenjarakan).
Sementara, secara istilah adalah
الْمُكْث فِي الْمَسْجِد لعبادة الله مِنْ شَخْص مَخْصُوص بِصِفَةٍ مَخْصُوصَة
“Berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan oleh orang tertentu dengan tata cara tertentu”
Iktikaf merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Islam. Allah berfirman:
… فَاْلآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ آَيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ.
Artinya: …maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hinggga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa” (QS. al-Baqarah, 2: 187).
Rasulullah bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi saw. melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat” [HR. Muslim]
Bahkan salah satu fungsi masjid adalah untuk iktikaf
Allah berfirman:
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (kaabah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah makam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk, dan orang yang sujud” (QS. Al-Baqarah, 2: 125).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Suasana Pasca OTT Bupati Purbalingga
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hukum Iktikaf
Hukum asal iktikaf adalah sunnah (mustahab) berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wasallam
إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ». فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ
“Sungguh saya beriktikaf di sepuluh hari awal ramadan untuk mencari malam kemuliaan (lailat al-qadr), kemudian saya beriktikaf di sepuluh hari pertengahan ramadan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Barang siapa yang ingin beriktikaf, hendaklah dia beriktikaf (untuk mencari malam tersebut). Maka para sahabat pun beriktikaf bersama beliau” (HR. Muslim, no: 1167).
Waktu Iktikaf
Secara umum, kita boleh melakukan iktikaf kapan pun kita mau. Namun, khusus untuk sepuluh hari terakhir lebih ditekankan lagi kesunnahannya karena Rasulullah selalu melakukannya bahkan “mengqodho’nya” di tahun lain jika tahun sebelumnya beliau safar.
Hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
إِذَا كَانَ مُقِيماً اعْتَكَفَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ وَإِذَا سَافَرَ اعْتَكَفَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ عِشْرِينَ.
Nabi sallallahu alaihi wasallam beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan ketika dalam kondisi mukim. Apabila beliau bersafar, maka beliau beriktikaf pada tahun berikutnya selama dua puluh hari” (HR. Ahmad, no: 12036).
Kadang Rasulullah “mengganti” iktikafnya itu di bulan syawal.
Ada riwayat dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwa Nabi sallallahu alaihi wasallam beriktikaf di sepuluh hari pertama bulan syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan syawwal (HR. Bukhari: 1936 dan Muslim: 1172). Hal ini dilakukan karena beliau pernah meninggalkan iktikaf di bulan ramadan dan menggantinya di bulan syawal.
Iktikaf bisa menjadi wajib jika dinazarkan
Umar radhiallahu ‘anhu, bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam:
كُنْتُ نَذَرْتُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
“Pada masa jahiliyah, saya pernah bernazar untuk beriktikaf semalam di Masjid al-Haram.” Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam pun memerintahkannya untuk menunaikan nazar tersebut (HR. Bukhari, no: 1927).
Batas Waktu Iktikaf
Tidak ada batasan khusus dalam syari’at tentang waktu iktikaf. Boleh lama boleh sebentar seperti satu jam atau kurang dari itu.
Allah Swt. berfirman:
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Sedang kamu beriktikaf dalam masjid” (QS. Al Baqarah: 187). Ibnu Hazm berkata, “Allah Swt. tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beriktikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mungkin lupa” (Al Muhalla, 5: 180).
Dari Ya’la bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata,
إني لأمكث في المسجد الساعة ، وما أمكث إلا لأعتكف
“Aku pernah berdiam di masjid beberapa saat. Aku tidaklah berdiam selain berniat beriktikaf” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Advertisement
Syarat Iktikaf
Syarat-syarat iktikaf adalah sebagai berikut:
A. Islam
Allah berfirman:
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلاوَهُمْ كَارِهُونَ (٥٤)
“Dan tidak ada yang menghalangi untuk diterimanya nafkah-nafkah mereka, melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka tidak mengerjakan sembahyang melainkan dengan malas, dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan” (At Taubah: 54).
Mafhum mukholafah-nya adalah syarat utama diterimanya amal ibadah apa pun adalah iman dan Islam.
B. Niat
Iktikaf seorang yang gila, mabuk, dan pingsan tidaklah sah karena mereka tidak mampu berniat, tidak pula berakal. Padahal Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ
“Sesungguhnya seluruh amalan itu bergantung pada niatnya“ (HR. Bukhari, no: 1, Muslim, no: 1907).
Disyariatkannya niat adalah untuk membedakan adat dan syariat. Orang yang mabuk, gila,pingsan, dan tidak berakal tidak sah karena mereka tidak berniat.
C. Suci dari Haid dan Nifas
Firman Allah Swt.,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُبًا إِلا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا (٤٣)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi” (An Nisa: 43).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
“Allah tabaraka wa ta’ala melarang para hamba-Nya yang beriman mengerjakan salat dalam keadaan mabuk sehingga dia tidak mengetahui makna surat yang dibacanya. Demikian pula Dia melarang mereka yang junub mendekati tempat salat, yaitu masjid kecuali hanya sekedar lewat dari satu pintu ke pintu yang lain tanpa berdiam di dalamnya” (Tafsir Quran al-’Azhim).
Dalil lain adalah sabda Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada Aisyah radhiallahu ‘anha yang tengah melaksanakan ihram kemudian tertimpa haid,
افْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
“Kerjakanlah apa yang dikerjakan seorang yang berhaji, namun janganlah engkau bertawaf di Bait al-Haram hingga kamu suci” (HR. Bukhari, Muslim).
Lalu perkataan Aisyah radhiallahu ‘anha,
كُنَّ الْمُعْتَكِفَاتُ إذَا حِضْنَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِخْرَاجِهِنَّ عَنْ الْمَسْجِدِ
“Kami wanita yang beritikaf, apabila mengalami haid, maka sallallahu alaihi wasallam akan memerintahkan untuk mengeluarkannya dari masjid.” (Ibnu Jarir dalam Al Mughni 5/174 menisbatkan riwayat ini pada Abu Hafsh al ‘Akbari dan dia berkata, “sanad riwayat ini jayyid.”)
Seorang wanita yang mengalami isthadhah diperbolehkan beriktikaf berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha,
اعْتَكَفَتْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – امْرَأَةٌ مِنْ أَزْوَاجِهِ ، فَكَانَتْ تَرَى الدَّمَ وَالصُّفْرَةَ ، وَالطَّسْتُ تَحْتَهَا وَهْىَ تُصَلِّى
“Salah seorang istri Nabi sallallahu alaihi wasallam beriktikaf bersama beliau dalam keadaan ber-istihadhah. Istri beliau tersebut mengeluarkan darah dan lendir berwarna kuning, dia mengerjakan salat dan di bawah tubuhnya terdapat bejana (untuk menampung darah tersebut)” (HR. Bukhari, no: 304).
D. Bagi wanita, memperoleh izin dari suami dan aman dari fitnah
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha
قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ ، وَإِذَا صَلَّى الْغَدَاةَ دَخَلَ مَكَانَهُ الَّذِى اعْتَكَفَ فِيهِ – قَالَ – فَاسْتَأْذَنَتْهُ عَائِشَةُ أَنْ تَعْتَكِفَ فَأَذِنَ لَهَا فَضَرَبَتْ فِيهِ قُبَّةً
“Rasulullah sallallahu alaihi wasallam senantiasa beriktikaf di bulan ramadan. Apabila beliau selesai melaksanakan salat Subuh, beliau masuk ke dalam tempat iktikaf. (Salah seorang perawi hadis ini mengatakan), “Maka Aisyah pun meminta izin kepada Nabi untuk beriktikaf. Beliau pun mengizinkannya dan Aisyah pun membuat kemah di dalam masjid” (HR. Bukhari, no: 1936).
وَسَأَلَتْ حَفْصَةُ عَائِشَةَ أَنْ تَسْتَأْذِنَ لَهَا
“Hafshah meminta bantuan Aisyah agar memintakan izin baginya kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam (untuk beriktikaf)” (HR. Bukhari, no: 1940).
E. Dilaksanakan di Masjid, lebih utama lagi jika dilakukan di masjid yang dilaksanakan sholat Jumat di dalamnya
Firman Allah Swt.,
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ (١٨٧)
“Dan janganlah kalian mencampuri mereka (para wanita), sedang kalian beriktikaf dalam masjid” (Al Baqarah: 187).
Hadis Aisyah radhiallahu ‘anha menyatakan bahwa ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam beriktikaf, beliau mengeluarkan kepalanya dari masjid agar dapat disisir oleh Aisyah dan beliau tidak masuk ke dalam rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak (HR. Bukhari: 1925, Muslim: 297).
Ijmak yang diklaim oleh sejumlah ulama, Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,
أجمع العلماء على أن الاعتكاف لا يكون في إلا في المسجد
“Ulama bersepakat bahwa iktikaf hanya boleh dikerjakan di dalam masjid” (Al Jami’ li Ahkam Al Quran 2/324).
Masjid di Indonesia dibedakan menjadi 2 yaitu masjid jamik yang digunakan untuk salat Jumat, dan masjid biasa yang kadang disebut dengan musala,langgar,dll.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu mengatakan,
لا اعتكاف إلا في مسجد تجمع فيه الصلوات
“Tidak ada iktikaf melainkan di masjid yang di dalamnya ditegakkan salat berjamaah.” (HR. Abdullah ibn Ahmad dalam Masailnya 2/673 dari ayah beliau (imam Ahmad))
Lebih disukai jika hal itu dilaksanakan di masjid jamik (masjid yang juga digunakan untuk salat Jumat). (Al Majmu’ 6/480).
Apakah puasa menjadi syarat iktikaf?
Menurut jumhur ulama bukanlah syarat.
Firman Allah Swt.,
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ (١٨٧)
“Sedang kamu beriktikaf dalam masjid” (Al Baqarah: 187).
Ayat ini menunjukkan pensyariatan puasa tanpa dibarengi puasa karena tercantum secara mutlak tanpa ada pembatasan.
Hadis Ibnu Umar yang menceritakan bahwa Umar radhiallahu ‘anhu, bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam
كُنْتُ نَذَرْتُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ قَالَ « فَأَوْفِ بِنَذْرِكَ »
“Pada masa jahiliyah, saya pernah bernazar untuk beriktikaf semalam di Masjid al-Haram.” Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam pun memerintahkannya untuk menunaikan nazar tersebut.(HR. Bukhari, no: 1927).
Dari Ibnu Abbas ra. dengan sanad yang sahih, bahwa beliau berpendapat bahwa seorang yang beriktikaf tidak wajib berpuasa kecuali dia mewajibkan puasa atas dirinya (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubra: 8370).
Advertisement
Pembatal Iktikaf
a. Jimak (bersetubuh)
Allah Swt. berfirman,
وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ“
(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid” (Al Baqarah: 187).
Ath-Thabari rahimahullah mengatakan,
“Pendapat yang paling benar menurutku adalah pendapat yang menyatakan bahwa maknanya adalah jimak dan segala hal yang serupa dengan itu yang mengharuskan pelakunya mandi. Kemungkinan yang ada hanya dua, yaitu memberlakukan ayat tersebut secara umum atau mengkhususkan ayat tersebut untuk sebagian makna dari mubasyarah. Banyak hadis dari Rasulullah sallallahu alaihi wasallam secara jelas menginformasikan bahwa istri-istri beliau menyisir rambut beliau ketika sedang ber-iktikaf, maka dapat diketahui bahwa makna mubasyarah dalam ayat ini hanya mencakup sebagian maknanya, bukan seluruhnya” (Jami’ul Bayan 2/181).
b. Keluar dari masjid
Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan, “Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah memasukkan kepala beliau ke dalam kamarku, sementara beliau berada di dalam masjid, dan saya pun menyisirnya. Beliau tidak akan masuk ke dalam rumah ketika sedang beriktikaf, kecuali ada kebutuhan mendesak” (HR. Bukhari: 1925; Muslim: 297).
c. Memutus niat untuk beriktikaf
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ
“Sesungguhnya seluruh amalan itu bergantung pada niatnya “ (HR. Bukhari,no: 1, Muslim, no: 1907).
Berbagai Perkara yang Dianjurkan ketika beriktikaf
a. Memperbanyak ibadah mahdhah
Tujuan iktikaf adalah agar fokus ibadah, maka semestinya saat iktikaf yang dilakukan adalah memperbanyak ibadah apa pun, baik itu salat, tilawah, dzikir, dll.
b. Melakukan ibadah sosial yang tak memakan waktu lama seperti zakat, memberi fatwa, dll. Hal ini disyari’atkan karena Nabi sallallahu alaihi wasallam berbincang-bincang dengan para istri beliau (HR. Bukhari: 1933), Nabi sallallahu alaihi wasallam berbicara dan memberi pengarahan kepada para sahabatnya (HR. Muslim: 1167), dan Nabi juga disisirkan rambutnya tatkala beliau tengah beriktikaf (HR. Bukhari: 1925; HR. Muslim: 297).
c. Membuat sekat atau tenda di dalam Masjid
Tujuannya untuk mengisolir diri dari para muktakif lainnya. Hal ini berdasarkan perbuatan Nabi sallallahu alaihi wasallam (HR. Muslim: 1167) dan para istri beliau (HR. Bukhari: 1929).
Terlebih lagi bagi wanita yang beriktikaf di masjid yang digunakan untuk salat berjamaah agar dirinya tidak terlihat oleh para pria sehingga tidak menimbulkan fitnah.
d. Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat
Hadis Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Merupakan tanda baiknya keislaman seorang adalah meninggalkan segala yang tidak bermanfaat baginya” (HR. Tirmidzi: 2318).
e. Bergegas menunaikan salat Jumat
Berdasarkan keumuman hadis yang menganjurkan seorang untuk bersegera pergi ke masjid untuk menunaikan salat Jumat (HR. Bukhari, no: 841; Muslim, no: 850). Hal ini bagi yang iktikaf di masjid yang tidak mengadakan salat jumat. Dan keluar dari masjid dalam konteks ini tidak membatalkan iktikaf karena alasan syar’i.
f. Tetap berdiam di masjid ketika malam id
Sebagian ulama menganjurkan agar muktakif tetap berdiam di masjid pada malam id dan baru keluar ketika hendak menunaikan salat id (Al Muwaththa:1/315; Al Majmu 6/475; Asy Syamilah). Wallahu a'lam bisshowwab. (Sumber: Kemenag.go.id).
Tim Rembulan
Terkini Lainnya
Ketika Nama Nabi Disebut Jangan Pelit untuk Bersholawat, Ini Keutamannya
Doa Qunut Sholat Witir Aksara Arab, Latin dan Artinya
Tata Cara dan Lafal Niat Sholat Qobliyah-Ba'diyah Maghrib dan Isya, Yuk Maksimalkan 10 Hari Terakhir Ramadhan
الْمُكْث فِي الْمَسْجِد لعبادة الله مِنْ شَخْص مَخْصُوص بِصِفَةٍ مَخْصُوصَة
… فَاْلآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ آَيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hukum Iktikaf
إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ». فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ
إِذَا كَانَ مُقِيماً اعْتَكَفَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ وَإِذَا سَافَرَ اعْتَكَفَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ عِشْرِينَ.
كُنْتُ نَذَرْتُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
إني لأمكث في المسجد الساعة ، وما أمكث إلا لأعتكف
Syarat Iktikaf
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلاوَهُمْ كَارِهُونَ (٥٤)
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُبًا إِلا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا (٤٣)
افْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
كُنَّ الْمُعْتَكِفَاتُ إذَا حِضْنَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِخْرَاجِهِنَّ عَنْ الْمَسْجِدِ
اعْتَكَفَتْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – امْرَأَةٌ مِنْ أَزْوَاجِهِ ، فَكَانَتْ تَرَى الدَّمَ وَالصُّفْرَةَ ، وَالطَّسْتُ تَحْتَهَا وَهْىَ تُصَلِّى
قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ ، وَإِذَا صَلَّى الْغَدَاةَ دَخَلَ مَكَانَهُ الَّذِى اعْتَكَفَ فِيهِ – قَالَ – فَاسْتَأْذَنَتْهُ عَائِشَةُ أَنْ تَعْتَكِفَ فَأَذِنَ لَهَا فَضَرَبَتْ فِيهِ قُبَّةً
وَسَأَلَتْ حَفْصَةُ عَائِشَةَ أَنْ تَسْتَأْذِنَ لَهَا
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ (١٨٧)
أجمع العلماء على أن الاعتكاف لا يكون في إلا في المسجد
لا اعتكاف إلا في مسجد تجمع فيه الصلوات
Apakah puasa menjadi syarat iktikaf?
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ (١٨٧)
كُنْتُ نَذَرْتُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ قَالَ « فَأَوْفِ بِنَذْرِكَ »
Pembatal Iktikaf
وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ“
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Ramadhan
Itikaf
Iktikaf
Makna I'tikaf
Fakta I'tikaf
Tata Cara I'tikaf
Niat Itikaf
Waktu I’tikaf
Tempat I'tikaf
Islam
Berita Islami
Itikaf adalah
I'tikaf Batal
panduan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Tatkala Aisyah Istri Nabi jadi Korban Hoaks, Dituduh Selingkuh dengan Sahabat Terpercaya
Insya Allah Maqbul, Amalkan Doa Pelunas Utang Ini di Bulan Muharram!
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Puasa Sunnah Muharram: Keutamaan, Niat Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Tanggal Terbaik Puasa di Bulan Muharram Menurut Buya Yahya, Paling Utama
Peristiwa Penting di Balik Muharram sebagai Bulan Pertama dalam Kalender Islam
Kenapa Puasa Mampu Menggerakan Ibadah Lainnya? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Soal Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari, Jokowi: Belum Sampai di Meja Saya
Top 3: Apa Itu NJOPTKP? Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu
IPO di Asia Tenggara Anjlok pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?
Live Translate, Fitur Penerjemah dari Samsung Bakal Terintegrasi dengan WhatsApp
Hadiri Pameran Interior di Mal Bareng Selvi Ananda, Kenapa Gibran Rakabuming Disorot Warganet?
Top 3 Islami: Sebutan Bulan Muharram itu Keliru Kata UAH, Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru
Cuaca Hari Ini Selasa 9 Juli 2024: Langit Pagi hingga Siang Hari Jakarta Diprediksi Cerah Berawan
Harga Kripto Hari Ini 9 Juli 2024: Bitcoin Dkk Menguat Terbatas
NMax "Turbo" Dominasi Penjualan Yamaha di Jakarta Fair, Banyak yang Beli Cash!
Cuaca Hari Ini Selasa 9 Juli 2024: Waspada Hujan Lebat di 21 Provinsi
Bareskrim Masih Cari Unsur Pidana Laporan Nurul Ghufron terhadap Dewas KPK
Indo Premier Sekuritas Dukung Insentif Biaya Transaksi ETF
3 Resep Podeng Roti Tawar, Lengkapi Menu Bekal sampai Jadi Ide Jualan
13.000 Pemilih di Situbondo Tak Memenuhi Syarat Nyoblos, Ada yang Meninggal dan Masuk TNI/Polri
Melapor ke Manchester United, Mason Greenwood Bahas Ini dengan Manajemen Klub